TRIBUNNEWSSULTRA.COM,KONAWE - Ternyata, 40 orang dilengkapi senjata tajam (sajam) sempat berkumpul di balai desa seusai ricuh di kawasan penjual jagung rebus (PJR) Pondidaha, Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Beruntungnya, polisi mengetahui hal tesebut tersebut tepat waktu sehingga mampu mencegah potensi konflik.
Diketahui, ricuh pecah di jalan poros Kabupaten Konawe - Kota Kendari, Rabu malam (7/6/2023).
Lebih tepanya, tejadi di kawasan PJR Pondidaha.
Kapolsek Pondidaha, IPDA Heru Purwoko mengatakan, ricuh pecah sekira pukul 18.00 Wita.
Melibatkan pemuda Desa Amesiu dan Kelurahan Pondidaha.
"Ricuh di jalan raya di Kelurahan Pondidaha terjadi pada Senin 07 Juni 2023, pada pukul 18.00 Wita," ujar Heru lewat rilis tertulisnya.
Baca juga: Penyebab Bentrok Pemuda di Konawe Sulawesi Tenggara, Kronologi Saling Ejek Saat Tanding Sepak Bola
Menurut Heru, ricuh berawal dari turnamen bola mini yang mempertemukan Desa Amesiu dan Kelurahan Pondidaha.
Pertandingan tersebut berlangsung di Lapangan Desa Ahuawatu, Kecamatan Pondidaha, Kabupaten Konawe.
Awalnya, pertandingan berjalan baik-baik saja.
Namun, para suporter saling ejek ketika Desa Amesiu unggul 3-0 dari Kelurahan Pondidaha sehingga terjadi keributan.
"Terjadi pemukulan terhadap suporter dari Kelurahan Pondidaha oleh suporter dari Desa Amesiu, sehingga pertandingan langsung dihentikan oleh panitia," beber Heru.
Tak sampai di situ saja, sejumlah pemuda kemudian berkumpul di Kelurahan Pondidaha, sekira pukul 17.00 Wita.
Para pemuda tersebut membawa kayu dan parang.
Mereka menghadang suporter dan pemain dari Desa Amesiu yang melintas pulang.