Heru mengaku, berada di tempat kejadian perkara (TKP) sebelum bentrok pecah. Dia ke TKP bersama 6 anak buahnya.
"Petugas Polsek Pondidaha berada di TKP untuk menghimbau agar para pemuda membubarkan diri dan tidak melakukan penghadangan. Namun, tidak diindahkan dan tetap berkumpul. Bahkan para pemuda bertambah banyak," beber Heru.
Pemain dan suporter Desa Amesiu melinas pukul 19.00 Wita.
Saat itulah beberapa pemuda menyerang. Mereka memukul seorang berinisial S.
"Petugas dari Polsek Pondidaha bersama warga berusaha melerai kerumunan orang dan mengamankan korban pemukulan ke Polsek Pondidaha," kata Heru.
Meskipun demikian, keteganan masih berlanjut.
Tepatnya pada jam 20.00 Wita, polisi mendapatkan informasi bahwa 40 orang sudah berkumpul di balai Desa Amesiu.
Orang-orang tersebut membawa senjata tajam.
"Pada pukul 20.00 Wita, petugas Polsek Pondidaha mendapatkan informasi bahwa masyarakat desa Amesiu sudah berkumpul di balai Desa dengan membawa senjata tajam berjumlah sekitar 40 orang," beber Heru.
"Mereka berencana melakukan serangan balasan, namun langsung dicegah bersama Kepala Desa Amesiu," tambahnya.
Heru menegaskan, saat ini kondisi telah kondusif.
“Sudah kondusif, Adapun laporan jumlah korban saat ini ada dua orang”, tutupnya.
Video Ricuh
Diberitakan TribunnewsSultra.com sebelumnya, terjadi ricuh antar pemuda di jalan di Pondidaha, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra), Rabu malam (7/6/2023).
Lebih tepatnya, lokasi bentrok tersebut terjadi kawasan penjual jagung rebus (PJR) Pondidaha, di Kabupaten Konawe, Provinsi Sulra.