“Untuk dapat melaksanakan kembali pembelajaran tatap muka secara penuh dari PJJ pihak satuan pendidikan bekerja sama dengan orang tua mendorong dan meningkatkan capaian vaksinasi di satuan pendidikan masing-masing,” jelasnya.
Makmur menambahkan poin keempat SE tersebut juga meminta pihak satuan pendidikan untuk mempersiapkan data peserta didik.
Data tersebut mencakup peserta didik yang sudah divaksinasi minimal dosis pertama untuk pembelajaran tatap muka.
Selain itu, data peserta didik yang belum vaksinasi untuk pembelajaran daring atau sekolah online.
Sekolah Kembali Online
SE Nomor 800/590/2022 tentang PJJ Jenjang Pendidikan PAUD, SD, dan SMP Tahun Pelajaran 2022/2022, terbit dengan memperhatikan Surat Keputusan (SK) Wali Kota Kendari Nomor 124 Tahun 2022.
Begitupun SE Wali Kota Nomor 440/449/2022 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Level 3 di Kendari, Provinsi Sultra, dalam rangka pengendalian penyebaran Covid-19.
Selain itu, SE Kepala Dikdumora Kendari Nomor 800/590/2022 tentang Pembelajaran Jarak Jauh Jenjang PAUD, SD, SMP Tahun Pelajaran 2021/2022.
Dalam SE sebelumnya ini, Dikdumora kembali memberlakukan pembelajaran daring atau sekolah online untuk PAUD, SD, SMP se-Kota Kendari pada 21-26 Februari 2022 lalu.
PTM tersebut kembali diterapkan seiring peningkatan kasus Covid-19 di ibu kota Provinsi Sultra ini termasuk di sekolah.
Baca juga: Belajar Tatap Muka di Konawe Kembali Berjalan Normal, Usai Tiga Sekolah Terpaksa Belajar Daring
Sebelum kembali menerapkan sekolah daring diseluruh SD dan SMP, PTMT di empat sekolah dasar negeri (SDN) terpaksa dihentikan pada pertengahan Februari 2022 lalu.
Kebijakan tersebut karena guru dan siswa di satuan pendidikan tersebut diduga terpapar Covid-19.
“Intinya ada empat sekolah melaporkan ada indikasi peserta didik dan gurunya yang demam-demam, gejalanya ya mungkin Covid,” kata Kepala Dikdumora Kendari Makmur pada 20 Februari 2022 lalu.
Senada disampaikan Kepala SDN 84 Kendari, Asfitria, yang dikonfirmasi secara terpisah.
Menurut Asfitria, PTMT kembali ditiadakan di sekolah tersebut karena sejumlah murid dilaporkan sakit demam dan batuk meski belum dipastikan apakah mereka terpapar Covid-19.
Baca juga: Guru dan Siswanya Bergejala Covid-19, Empat SD di Kota Kendari Berlakukan Sekolah Daring