Tawuran Pelajar di Kendari

Siswa SMA Dikeroyok di Kendari Bakal Jalani 4 Kali Operasi, Biaya Ditanggung Gubernur Sultra ASR

dr Saiful menjelaskan, korban pengeroyokan mengalami kompresi tulang kepala akibat benturan keras. 

Penulis: Dewi Lestari | Editor: Sitti Nurmalasari
Istimewa
GUBERNUR SULTRA JENGUK KORBAN - Gubernur Sulawesi Tenggara, Andi Sumangerukka, membesuk korban pengeroyokan di Kota Kendari saat menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bahtermas Sultra, Jalan Kapten Piere Tendean No 50, Kelurahan Watubangga, Kecamatan Baruga, Senin (18/8/2025). (Istimewa) 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI – Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bahteramas Sulawesi Tenggara (Sultra), dr Muhammad Saiful ungkap kondisi terkini pelajar korban pengeroyokan di Kota Kendari.

Korban inisial ANR, siswa SMAN 12 Kendari, kini menjalani operasi serius akibat luka berat di kepala.

dr Saiful menjelaskan, korban mengalami kompresi tulang kepala akibat benturan keras. 

Batok kepalanya tertekan masuk ke dalam dan menyebabkan perdarahan. 

“Tujuan operasi adalah mengangkat batok kepala itu agar tekanan berkurang, sekaligus mengeluarkan perdarahan. Kalau tidak segera ditangani bisa mengancam nyawanya,” kata dr Saiful saat diwawancara awak media di Kendari, Senin (18/8/2025).

Baca juga: Keroyok Siswa SMA di Kendari hingga Kritis, Pelaku Sebut Salah Sasaran

dr Saiful menyampaikan korban harus menjalani total empat kali operasi

Setelah kondisi kepala stabil, barulah dilakukan operasi lainnya untuk memulihkan cedera lain. 

“Untuk penyembuhan kepala biasanya dua pekan. Tapi karena ini di otak, sulit dipastikan waktunya, tergantung tingkat kerusakan dan pembengkakan,” katanya.

Selain luka di kepala, ANR juga mengalami patah pada tangan kiri serta gigi yang hancur. 

Menurut dr Saiful, luka parah itu kemungkinan besar akibat hantaman benda keras. 

Baca juga: Diduga Masalah Gaji, Sejumlah WNA Tiongkok di Kolaka Keroyok Rekan Sendiri hingga Babak Belur

“Apakah itu kayu atau batu, yang jelas akibat benturan keras,” ujarnya.

Saiful memastikan, seluruh biaya perawatan korban tidak dibebankan kepada pasien, baik melalui BPJS maupun sumber lainnya. 

Semua biaya ditanggung langsung oleh Gubernur Sultra, Andi Sumangerukka (ASR), hingga korban sembuh total. 

“Sampai kesembuhannya, semuanya ditanggung gubernur secara pribadi,” tuturnya.

Gubernur Sultra, Andi Sumangerukka, juga membesuk ANR yang masih menjalani perawatan intensif di ruang ICU RSUD Bahteramas, Senin (18/8/2025).

Baca juga: BREAKING NEWS Tawuran Pelajar di Kendari Nodai Perayaan HUT ke-80 RI, 1 Korban Dilarikan ke RS

Sebelum menjenguk korban dan menemui orangtua ANR, ASA terlebih dahulu menggelar rapat tertutup bersama Kepala SMA yang siswanya diduga terlibat aksi pengeroyokan

Pertemuan di ruang rapat RSUD Bahteramas itu juga dihadiri dr Muhammad Saiful, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Prof Aris Badara, serta Kepala BKD Sultra, Prof Andi Khaeruni.

RSUD Bahteramas Sultra berada di Jalan Kapten Piere Tendean No 50, Kelurahan Watubangga, Kecamatan Baruga, Kota Kendari.

Ayah korban, Purwo Setiono, mengungkapkan ANR merupakan anak yang pendiam dan rajin membantu orangtuanya di pasar. 

“Kalau pulang sekolah langsung membantu jualan di pasar. Tidak pernah keluyuran, kalau pun keluar karena ada tugas sekolah,” kata Purwo.

Baca juga: Momen Paskibraka Konawe Selatan Bentuk Formasi NKRI 80 di Upacara HUT ke-80 RI

Purwo telah melaporkan kasus pengeroyokan ini ke polisi.

“Kami sudah melapor ke polisi, biar pelakunya bisa ditangkap dan bertanggung jawab,” ujarnya.

ANR dikeroyok saat melintas di Jalan Budi Utomo, Kelurahan Mataiwoi, Kecamatan Wua-Wua, Kota Kendari.

Insiden pengeroyokan terjadi usai korban mengikuti upacara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia (RI), Minggu (17/8/2025) sekitar pukul 14.00 Wita. 

Lokasi pengeroyokan hanya berjarak sekitar 1,7 kilometer dari Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sultra.

Baca juga: 15 Remaja di Kelurahan Anaiwoi Kendari Ditangkap Hendak Tawuran, 3 Diantaranya Berulang Kali Dibekuk

Sementara, jaraknya dari Rumah Jabatan (Rujab) Gubernur Sultra sekira 2,1 kilometer.

Jarak lokasi pengeroyokan dengan Markas Polresta Kendari sekira 4,1 kilometer, waktu tempuh 9 menit.

Polresta Kendari berada di Jalan DI Panjaitan No 1, Kelurahan Bonggoeya, Kecamatan Wua-Wua. (*)

(TribunnewsSultra.com/Dewi Lestari)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved