Berita Kendari

3 Tips Melindungi Diri dari Kekerasan Seksual Dibagikan ke Pelajar di Kendari Sulawesi Tenggara

Inilah tiga tips mencegah terjadinya kekerasan seksual bagi anak SD dan SMP di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

TribunnewsSultra.com/Apriliana Suriyanti
PENCEGAHAN KEKERASAN SEKSUAL - Dokter Spesialis Forensik dan Medikolegal Sultra, Dr dr Raja Al Fath Widya Iswara membagikan tiga tips melindungi diri dari kekerasan seksual pada pelajar SD dan SMP di Aula Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Rabu (30/7/2025). (TribunnewsSultra.com/Apriliana Suriyanti) 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Inilah tiga tips mencegah terjadinya kekerasan seksual bagi anak SD dan SMP di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

Sistem Informasi Online Perlindungan Perempuan dan Anak (Simfoni PPA) mencatat 251 kasus kekerasan seksual terjadi di Sulawesi Tenggara pada 2024.

Dari 251 kasus ini, Kota Kendari menjadi salah satu wilayah yang paling banyak memiliki kasus kekerasan seksual pada anak.

Dokter Spesialis Forensik dan Medikolegal Sultra, Dr dr Raja Al Fath mengatakan, korban anak akan menunjukkan gejala fisik dan psikis.

Selain terdapat memar pada area genital, korban kekerasan seksual juga akan memperlihatkan sikap takut, cemas, hingga depresi.

Baca juga: Tips Memilih Buku Bacaan Anak Dibagikan Pendongeng di Kendari Sulawesi Tenggara, Manfaat Mendongeng

Olehnya itu, sebelum terjadi tindakan kejahatan seksual, dr Raja menyampaikan tiga tips melindungi diri.

Pertama, ketahuilah area tubuh mana saja yang boleh dan tidak boleh disentuh oleh orang lain.

Bagian tubuh yang sama sekali tidak boleh disentuh orang lain ada area yang tertutup baju dalam.

Seperti bokong, paha, area kelamin, dada terutama pada anak perempuan, hingga mulut atau area wajah.

Kedua, tidak mudah percaya dengan janji dan rayuan orang lain untuk melakukan aktivitas seksual.

Baca juga: 6 Tips Menjaga Kesehatan Tubuh di Musim Penghujan Agar Imun Kuat dan Tak Mudah Terserang Penyakit

Terakhir, teriak dan larilah mencari bantuan apabila oknum atau pelaku pelecehan seksual memaksa.

"Kita juga perlu beritahu ke anak kalau kekerasan seksual itu bisa terjadi kapanpun, di manapun, dan oleh siapapun," jelasnya.

Menurut dia, peran keluarga sangat dibutuhkan untuk menekan kasus kekerasan dan pelecehan seksual.

Dengan memberikan edukasi seks, ruang diskusi agar lebih dekat dan terbuka, serta selalu perhatikan tumbuh-kembang anak.

"Harus terus mengantisipasi jika menemukan gejala fisik misalnya luka di tempat tidak wajar, atau perubahan tingkah laku," ujar dr Raja.

Baca juga: Tips Mengelola Stres dan Cara Konsultasi Gratis Bersama Psikolog Dibagikan Himpsi Sulawesi Tenggara

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved