Berita Konawe Utara

Teknik dan Alat Tenun Dikenalkan ke Pria dan Wanita di Konawe Utara Sulawesi Tenggara

Sejumlah pria dan wanita mengikuti pelatihan pengembangan tenun khas Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra).

Penulis: Nursaida | Editor: Sitti Nurmalasari
TribunnewsSultra.com/Nursaida
PELATIHAN TENUN KONAWE UTARA - Pengenalan alat-alat tenun pada pelatihan pengembangan tenun khas Konawe Utara di Desa Kampoh Cina, Kecamatan Wawolesea, Senin (28/7/2025). Pada pelatihan ini, peserta menggunakan dua jenis alat tenun yaitu Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM) dan gedogan, untuk membuat motif tenun sederhana. (TribunnewsSultra.com/Nursaida) 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KONAWE UTARA – Sejumlah pria dan wanita mengikuti pelatihan pengembangan tenun khas Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra).

Kegiatan berlangsung selama sepekan, mulai Senin (28/7/2025) hingga Minggu (3/8/2025).

Pelatihan dipusatkan di Desa Kampoh Cina, Kecamatan Wawolesea, Kabupaten Konawe Utara.

Ini merupakan program dari Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupaten Konawe Utara, diketuai oleh Wisra Wastawati.

Narasumber sekaligus pendamping instruktur pelatihan, Herawati Muhlisi, menyebut banyak peserta belum memiliki pengalaman menenun sebelumnya. 

Baca juga: 2 Teknik Menenun Diajarkan ke 40 Perajin Tenun di Kendari Sulawesi Tenggara, Keterampilan Buat Motif

Karena itu, fokus pembelajaran dilakukan pada penguasaan dasar.

Mereka dilatih memahami proses menghani, menggulung benang, dan memulai teknik dasar menenun.

Tak hanya itu, mereka juga diperkenalkan alat-alat tenun, yaitu Alat Tenun Bukan Mesin maupun gedogan.

"Peserta akan belajar dengan dua alat yaitu Alat Tenun Bukan Mesin dan alat gedogan," ujarnya saat diwawancarai TribunnewsSultra.com.

"Karena ini adalah tahap dasar, mereka wajib belajar bagaimana cara menghani, menggulung benang, kemudian mereka belajar menenun," lanjutnya.

Baca juga: Tenun Kalosara dan Oheo Khas Konawe Utara Sulawesi Tenggara Kolaborasi Defrico Audy Tampil IFW 2025

Sepanjang pelatihan, tampak instruktur mendampingi proses latihan dan memberikan koreksi saat diperlukan.

Menurut Herawati, tahapan awal belum menyentuh pola motif.

Desain diajarkan masih sebatas motif garis sederhana.

Herawati mengatakan pemahaman terhadap dasar-dasar menenun merupakan syarat utama sebelum naik ke tingkat lanjutan. 

Dalam konteks pasar dan trend mode, Herawati menyebut Sulawesi Tenggara sudah bersaing di tingkat nasional.

Baca juga: Penulis Buku You Do You Fellexandro Ruby Pakai Tenun Buton, Bagi Tips Soal Kapasitas Diri di Kendari

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved