Berita Kendari

2 Teknik Menenun Diajarkan ke 40 Perajin Tenun di Kendari Sulawesi Tenggara, Keterampilan Buat Motif

Sebanyak 40 penenun di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mengikuti peningkatan kompetensi, Rabu (2/7/2025).

TribunnewsSultra.com/Apriliana Suriyanti
PELATIHAN PERAJIN TENUN - Sebanyak 40 penenun di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mengikuti peningkatan kompetensi, Rabu (2/7/2025). Kegiatan tersebut dilaksanakan di Gedung Pusat Layanan Usaha Terpadu atau PLUT Jalan Boulevard, Kecamatan Baruga. (TribunnewsSultra.com/Apriliana Suriyanti) 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Sebanyak 40 penenun di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) mengikuti peningkatan kompetensi, Rabu (2/7/2025).

Kegiatan tersebut dilaksanakan di Gedung Pusat Layanan Usaha Terpadu atau PLUT Jalan Boulevard, Kecamatan Baruga.

Adapun peningkatan kompetensi ini meliputi pelatihan keterampilan teknis bagi perajin tenun dalam pembuatan motif.

Seperti disampaikan Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Kecil Menengah (Disperdagkop UKM) Kendari, Syarifuddin.

"Hari ini pelatihan sesi ketiga, sebelumnya ada sesi pertama isinya teori-teori, kemudian sesi kedua sudah mulai membuat tenunan," jelasnya.

Baca juga: Tenun Kalosara dan Oheo Khas Konawe Utara Sulawesi Tenggara Kolaborasi Defrico Audy Tampil IFW 2025

Terdapat dua teknik menenun yang diajarkan kepada para peserta, yakni menggunakan alat gedogan dan Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM).

Alat tenun tradisional yang disebut gedogan ini biasanya digunakan dengan cara dipangku dan duduk di lantai.

Dengan menggunakan gedogan, perajin tenun dapat memproduksi selembar kain tenunan dalam waktu tiga hari.

Berbeda dengan ATBM, alat ini dapat dioperasikan sambil duduk di kursi serta penggunaannya memerlukan keterampilan tangan dan kaki.

Dalam sehari, perajin tenun yang menggunakan ATBM bisa menghasilkan satu kain tenun.

Baca juga: Penulis Buku You Do You Fellexandro Ruby Pakai Tenun Buton, Bagi Tips Soal Kapasitas Diri di Kendari

Lebih lanjut Syarifuddin menjelaskan, pelatihan tersebut bertujuan untuk menghasilkan perajin tenun yang andal di Kota Kendari.

Dalam pelatihan ini, Disperdagkop UMKM Kendari menghadirkan lima instruktur berpengalaman.

Bahkan, satu di antaranya berasal dari Kabupaten Sengkang, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Syarifuddin bilang, dominan peserta pelatihan tersebut memiliki latar belakang keluarga perajin tenun.

Olehnya itu dia berharap, melalui peningkatan kompetensi tersebut dapat meningkatkan pula kesejahteraan para penenun.

Baca juga: Kisah Asma Lestarikan Tenun Sulawesi Tenggara, Bina Puluhan Perajin di Kendari hingga Hasilkan Cuan

"Kami berharap para peserta menjiwai supaya betul-betul menghasilkan tenunan yang rapi dan motif-motif unggulan dari Kendari," kata dia. (*)

(TribunnewsSultra.com/Apriliana Suriyanti)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved