Berita Kendari

Rp400 Juta Digelontorkan Pemkot Kendari Benahi Rumah Tak Layak Huni di 28 Kawasan Kumuh Tahun 2025

Pemkot Kendari menganggarkan sekitar Rp400 juta pada 2025 untuk membenahi rumah tidak layak huni di 28 kawasan kumuh.

Penulis: Apriliana Suriyanti | Editor: Dewi Lestari
(TribunnewsSultra.com/Apriliana Suriyanti)
KAWASAN KUMUH KENDARI - Salah satu kawasan kumuh di Pulau Pandan, Kelurahan Poasia, Kecamatan Abeli, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra). Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (Disperkimtan) Kota Kendari menyebutkan bahwa terdapat 28 kawasan kumuh dengan total 556 hektare tersebar di Kota Kendari. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI – Pemerintah Kota (Pemkot) Kendari melalui Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman, dan Pertanahan (Disperkimtan) menganggarkan sekitar Rp400 juta pada 2025 untuk membenahi rumah tidak layak huni.

Anggaran tersebut dialokasikan khusus untuk peningkatan kualitas rumah sebanyak 20 unit yang berada di kawasan kumuh.

Kepala Disperkimtan Kota Kendari, Satria Damayanti, menjelaskan saat ini terdapat 28 kawasan kumuh dengan total luas mencapai 556 hektare yang tersebar di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).

“Benar ada 28 kawasan dengan luas 556 hektare,” ungkapnya melalui pesan WhatsApp, Sabtu (19/7/2025).

Selain peningkatan kualitas rumah, Disperkimtan juga menganggarkan sekitar Rp240 juta untuk penanganan 12 unit rumah terdampak bencana.

Baca juga: Kawasan Permukiman Kumuh di Pulau Pandan Abeli Kendari Sulawesi Tenggara Bakal Ditata, Ada 165 Rumah

Tak hanya itu, Pemkot Kendari juga akan membangun rumah baru bagi korban kebakaran di Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPAS) Puuwatu sebanyak 18 unit.

Sebulan lalu, Pemkot Kendari bersama Dirjen Kawasan Permukiman Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman melakukan peninjauan langsung di Pulau Pandan, Kelurahan Poasia, Kecamatan Abeli.

Lokasi tersebut menjadi target penataan kawasan kumuh berikutnya.

Penataan tersebut meliputi penyediaan Ruang Terbuka Hijau (RTH), perbaikan akses jalan, sanitasi, hingga pembangunan drainase.

“Sampai sekarang kami masih terus melakukan identifikasi kawasan kumuh di beberapa wilayah Kendari,” ujar Satria

Upaya ini diharapkan mampu menjangkau lebih banyak warga yang tinggal di kawasan permukiman yang belum memenuhi standar kelayakan.

Sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

(TribunnewsSultra.com/Apriliana Suriyanti)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved