Berita Konawe Utara

Daftar Kecamatan di Konawe Utara Sulawesi Tenggara Punya Permukiman Kumuh, Ini Indikator Penentunya

Pemerintah Daerah Kabupaten Konawe Utara (Pemda Konut) melakukan survei lapangan untuk mengidentifikasi kekumuhan permukiman.

Penulis: Nursaida | Editor: Sitti Nurmalasari
TribunnewsSultra.com/Nursaida
IDENTIFIKASI WILAYAH PERMUKIMAN KUMUH - Pemerintah Daerah Kabupaten Konawe Utara melalui Bapperida bersama DPKP melaksanakan pengidentifikasian kekumuhan wilayah di Desa Matandahi, Kecamatan Motui, Selasa (10/6/2025). Mereka melaksanakan survei pada rumah warga yang terindikasi berada di permukiman kumuh yang memenuhi indikator penentu. (TribunnewsSultra.com/Nursaida) 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KONAWE UTARA - Pemerintah Daerah Kabupaten Konawe Utara (Pemda Konut) melakukan survei lapangan untuk mengidentifikasi kekumuhan permukiman.

Kegiatan ini dilakukan Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (Bapperida) bersama Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (DPKP) Konut.

Survei berlangsung di Kecamatan Sawa dan Motui, Kabupaten Konawe Utara, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Selasa (10/6/2025).

Ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan yang telah berlangsung selama beberapa pekan terakhir di sejumlah wilayah di Konawe Utara.

Tim survei mendatangi satu per satu wilayah yang terindikasi masuk dalam kriteria kawasan kumuh.

Baca juga: Tenun Kalosara dan Oheo Khas Konawe Utara Sulawesi Tenggara Kolaborasi Defrico Audy Tampil IFW 2025

Kepala Bidang Fisik Prasarana dan Pengembangan Wilayah Bapperida Konut, Asrul Syarif Arfal menjelaskan terdapat tujuh indikator utama, yang menjadi acuan dalam menentukan apakah suatu wilayah masuk dalam kategori kumuh atau tidak.

Tujuh indikator tersebut adalah kondisi bangunan, jalan, penyediaan air minum, kondisi drainase, pengelolaan air limbah, pengelolaan sampah, dan proteksi kebakaran.

Ia juga menambahkan, bahwa luas kawasan kumuh akan menentukan kewenangan intervensi yang akan dilakukan.

"Nanti klasifikasinya itu tergantung luas kawasannya. Misalkan luas kawasannya berada di 15 hektar ke bawah, intervensinya nanti dari kabupaten. Kalau luas kawasan kumuhnya di atas 15 hektar, maka itu intervensi dari provinsi," jelasnya.

Dalam pelaksanaan identifikasi selama beberapa waktu terakhir, tim mencatat sejumlah wilayah kecamatan yang terindikasi memiliki kekumuhan permukiman.

Baca juga: 63 ASN Konawe Utara Terima SK Pengangkatan di Peringatan Hari Lahir Pancasila, Pesan Bupati Ikbar

Wilayah tersebut yaitu Kecamatan Asera, Andowia, Wawolesea, Lembo, Lasolo, Sawa, dan Motui. 

Sementara untuk wilayah Kecamatan Oheo hingga Wiwirano, direncanakan akan disurvei dalam waktu dekat.

"Identifikasi kami selama jalan dua pekan ini, ada beberapa yang sudah kami identifikasi sebagai kawasan kumuh," ujarnya.

"Yang pertama daerah Kecamatan Asera, kemudian Kecamatan Andowia, Wawolesea, Lembo, Lasolo, Sawa, dan terakhir Kecamatan Motui. Nanti setelah dari sini kami masih mau lanjut ke daerah atas," sambungnya.

Meski menghadapi kendala cuaca, proses identifikasi berjalan lancar, masyarakat pun menyambut baik kehadiran tim survei.

Baca juga: PPPK di Konawe Utara Dilarang Rangkap Jabatan Jadi Kades, Aparat Desa, Anggota BPD, Ini Aturannya

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved