Berita Kendari

Pengidap HIV/AIDS di Kendari Capai 2.023 Orang per Mei 2025, 6 Kelompok Ini Disarankan Konsumsi PrEP

Pengidap HIV/AIDS di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) hingga Mei 2025 mencapai 2.023 orang.

TribunnewsSultra.com/Apriliana Suriyanti
DINAS KESEHATAN KENDARI - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kendari menggelar kegiatan kampanye dan sosialisasi pemberian PrEP pada pasangan ODHIV (orang dengan HIV) disalah satu hotel di ibu kota Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Kamis (17/7/2025). Dinkes Kendari mencatat hingga Mei 2025, sebanyak 2.023 orang mengidap HIV/AIDS. (TribunnewsSultra.com/Apriliana Suriyanti) 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Pengidap HIV/AIDS di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) hingga Mei 2025 mencapai 2.023 orang.

Hal itu disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kendari, Hasria saat diwawancarai, Kamis (17/7/2025).

Hasria mengatakan kasus HIV/AIDS di Kendari ini terus meningkat selama tiga tahun terakhir.

Tahun 2022, Dinkes Kendari mencatat jumlah pengidap HIV/AIDS sebanyak 290 orang.

Kemudian tahun 2023 mencapai 321 orang, sementara tahun 2024 tercatat sebanyak 311 orang.

Baca juga: 33 Kasus HIV/AIDS di Muna 2024, Hubungan Sesama Jenis hingga Perantau Diduga Jadi Sebab Penularan

"Hingga pertengahan tahun 2025, kasus HIV/AIDS sudah menyentuh angka 131 orang," katanya.

Untuk mencegah meningkatnya jumlah penderita HIV/AIDS, Dinkes Kendari mengimbau masyarakat berisiko untuk mengonsumsi PrEP.

PrEP merupakan obat yang diminum oleh orang yang tidak memiliki HIV untuk mencegah penularan HIV.

Sebagaimana HIV dapat ditularkan melalui hubungan seksual atau penggunaan narkoba suntik.

PrEP adalah singkatan dari pre-exposure prophylaxis, yang bisa dijadikan strategi dalam mencegah infeksi.

Baca juga: Kasus HIV di Baubau Sulawesi Tenggara Tahun 2024 Capai 127 Orang, Warga Diimbau Skrining Kesehatan

Hasria bilang, terjadi penurunan terhadap orang yang mengonsumsi PrEP di Kota Kendari.

Tahun 2024, konsumen PrEP sebanyak 171 orang, sedang pada 2025 turun menjadi 158 orang.

"Berarti ada penurunan, ada yang berhenti konsumsi PrEP ini, padahal mencegah lebih baik daripada mengobati," sebut dia.

Ada enam kategori orang yang mesti mengonsumsi PrEP, antara lain LSL atau lelaki seks lelaki, pasangan yang salah satunya mengidap HIV, dan orang yang sering berganti pasangan.

Selanjutnya orang yang menggunakan narkoba suntik, wanita yang berhubungan seks dengan pria yang berisiko tinggi tertular HIV, serta orang yang memiliki riwayat infeksi menular seksual. (*)

(TribunnewsSultra.com/Apriliana Suriyanti)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved