Berita Kendari

Kasus HIV/AIDS di Kota Kendari Sulawesi Tenggara Alami Peningkatan di Tahun 2023, Ada 231 Kasus

Kasus Human Immunodeficiency Virus Acquired Immune Deficiency Syndrome (HIV/AIDS) di Kendari Sulawesi Tenggara mengalami peningkatan di tahun 2023.

Penulis: Dewi Lestari | Editor: Amelda Devi Indriyani
(Tribunnewssultra.com/Dewi Lestari)
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kendari Ellfi 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Kasus Human Immunodeficiency Virus (HIV)/Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) mengalami peningkatan di tahun 2023. 

Hal tersebut disampaikan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kendari Ellfi saat ditemui TribunnewsSultra.com, Senin (8/1/2024). 

Kepala Bidang P2P Dinkes Kota Kendari, Ellfi mengatakan kasus HIV/AIDS di Kota Kendari sepanjang tahun 2023 meningkat sebanyak 231 kasus, sedangkan ditahun 2022 sebanyak 290 kasus

Penyebab meningkatnya kasus HIV/AIDS ini karena sistem penemuan Dinkes Kota Kendari di tahun 2023 sudah lebih bagus dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. 

Di tahun 2023, Dinkes Kota Kendari telah melakukan skrining atau deteksi secara maksimal terhadap delapan populasi kunci yang dianggap berisiko terkena HIV/AIDS

“Delapan populasi kunci ini yakni ibu hamil, penderita TBC, pengguna narkoba jenis jarum suntik, waria atau transgender, pekerja seks wanita (PSK), lelaki seks lelaki, lembaga pemasyarakatan, dan penderita infeksi menular seksual,” kata Ellfi.

Ellfi menyampaikan selain itu di tahun 2023, Dinkes Kota Kendari juga banyak dibantu oleh lembaga-lembaga lain yang konsen dalam pencegahan dan pengendalian HIV/AIDS di Kota Kendari.

Baca juga: Dinkes Kota Kendari Catat 283 Kasus HIV AIDS Periode Januari hingga September 2023

Lembaga-lembaga tersebut membantu Dinkes dalam menyasar populasi-populasi yang dianggap berisiko terkena HIV/AIDS yang belum bisa dijangkau Dinkes Kota Kendari.

Kemudian, fasilitas pelayanan kesehatan di Kota Kendari semakin berkembang, di mana 15 Puskesmas yang ada kini telah berpartisipasi secara aktif untuk menemukan kasus-kasus yang ada di wilayah kerja masing-masing. 

Lalu, Dinkes Kota juga telah melakukan pemetaan tempat-tempat delapan populasi kunci berada atau tempat aktivitas kesehariannya, sehingga lebih mudah untuk melakukan skrining. 

“Dari delapan pupulasi kunci tersebut, yang paling banyak terkena HIV/AIDS adalah laki-laki yang berada di usia produktif yakni usia 19-50 tahun,” jelasnya. (*)

(Tribunnewssultra.com/Dewi Lestari)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved