DP2KB Kendari

Pendataan Keluarga di Kendari Sulawesi Tenggara, DP2KB Data Sasaran Stunting hingga Potensi Wilayah

Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana atau DP2KB Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), melakukan pendataan keluarga tahun 2025.

Penulis: Apriliana Suriyanti | Editor: Aqsa
Apriliana Suriyanti/ TribunnewsSultra.com
KAMPUNG KB KENDARI - Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP2KB) Kota Kendari melakukan pendataan keluarga tahun 2025, Kamis (17/7/2025). Kegiatan ini dilaksanakan di Kampung KB Berkualitas Kelurahan Anduonohu, Kecamatan Poasia, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra). (Istimewa) 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana atau DP2KB Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), melakukan pendataan keluarga tahun 2025.

Kegiatan ini dilaksanakan di Kampung KB Berkualitas Kelurahan Anduonohu, Kecamatan Poasia, pada Kamis (17/7/2025).

Acara tersebut sekaligus dirangkaikan pemberian hadiah atas prestasi yang baru-baru diraih yakni juara 2 tingkat Provinsi Sultra.

Kepala DP2KB Kendari, Jahudding, mengatakan, pendataan keluarga di wilayah tersebut bertujuan untuk proses integrasi ke database.

Database ini nantinya dijadikan dasar perencanaan pembangunan daerah termasuk data-data sasaran stunting.

“Kemudian yang berisiko stunting, potensi wilayah juga bisa didapatkan, di situ tersedia semuanya,” katanya.

Prosesnya dilakukan oleh penyuluhan keluarga berencana dari DP2KB Kendari yang tersebar di 65 kelurahan dan 11 kecamatan.

Baca juga: Harganas 2025: DP2KB Kendari Sulawesi Tenggara Beber Strategi Cegah Stunting, 2029 Target Nol Kasus

Dengan memutakhirkan data tersebut, keluarga risiko stunting atau KRS di seluruh wilayah kota ini dapat diketahui.

Sehingga memudahkan penyaluran makan gizi gratis dari pemerintah yang menyasar pada 3B, yakni ibu hamil, ibu menyusui, serta bayi di bawah dua tahun (baduta).

“Saat ini tidak hanya pendidikan, tapi juga non-pendidikan sudah diberikan di Kota Kendari terutama pada 3B,” jelas Jahudding.

Pemberian gizi kepada 3B ini menjadi salah satu upaya untuk menurunkan kasus stunting di kota ini.

Menurut survei SSGI 2024, prevalensi stunting di Kota Kendari terbilang cukup tinggi yakni berada di angka 21 persen.

Sedangkan menurut EPPGBM yang dilakukan oleh dinas kesehatan, prevalensi stunting di kota ini hanya sebesar 2,1 persen.

“Selain memberikan asupan gizi, diberikan pula edukasi, dan yang paling penting adalah penanganan terhadap keluarga berisiko,” ujarnya.

Baca juga: 2 Kelurahan di Kendari Sulawesi Tenggara Tertinggi Risiko Stunting, DP2KB Antisipasi Lonjakan Kasus

Hingga kini, pemberian makan gizi gratis sudah dilakukan di Kecamatan Kadia sebanyak 318 orang dan Kecamatan Mandonga 40 orang.

Makanan tersebut secara rutin diberikan kepada mereka yang masuk ke dalam kategori 3B.

Dia berharap pendataan serentak yang dilakukan oleh pihaknya dapat menghasilkan data yang baik dan sesuai dengan kondisi riil.(*)

(TribunnewsSultra.com/Apriliana Suriyanti)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA
Komentar

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved