Berita Konawe
Disorot Penanganan Pasien Hamil, RSUD Konawe Buka Suara soal Biaya dan Ketuban Hampir Habis
Keluarga pasien inisial R, mengaku geram atas layanan kesehatan yang diterima keluarganya di RSUD Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Penulis: Annisa Nurdiassa | Editor: Muhammad Israjab
Selanjutnya, hasil pemeriksaan dijadwalkan USG hari Senin, dan diketahui setelah USG usia kehamilan sudah cukup bulan.
Namun, dikatakan tindakan operasi tidak dilakukan RSUD Konawe, mengingat kondisi pasien dan bayinya.
Sementara alat bantu nafas bayi (CPAP) sedang full terpakai, sehingga disarankan untuk rujuk ke RS Bahtermas.
Kepala Humas RSUD Konawe, dr Abdianto Ilman, menjelaskan terkait biaya Rp1,9 juta yang dibebankan, merupakan uang jaminan karena pasien belum memiliki KTP.
Sehingga disarankan untuk mengurus surat domisili. Uang itu akan dikembalikan kepada pasien, jika surat domisili sudah disetorkan ke bagian perawatan kebidanan.
“Keterlambatan rujukan karena menunggu identitas pasien untuk dilakukan koordinasi melalui aplikasi Sisrute dan menunggu balasan dari RS Bahteramas."
"Karena rujukan dilakukan ketika RS rujukan yang dituju telah menjawab melalui aplikasi tersebut,” katanya.
Baca juga: BPK Sulawesi Tenggara Ungkap Sisi Gelap Tata Kelola Perumda AU Kolaka, Wajib Ditindaklanjuti
Selain itu, pihak rumah sakit telah menawarkan untuk merujuk dengan menggunakan ambulan.
Tetapi keluarga pasien menolak, dengan alasan tidak mau menunggu balasan dari RS rujukan yang akan dituju.
Manajemen RSUD Konawe berharap, penjelasan kondisi pasien dapat ditanyakan ke dokter atau perawat.
Agar tidak terjadi miskomunikasi dan segala penjelasan dokter atau perawat untuk bisa dipahami bersama baik oleh pasien maupun keluarga pasien. (*)
(TribunnewsSultra.com/Annisa Nurdiassa)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.