Berita Konawe Utara

Penjual Makanan Dadakan Manfaatkan Situasi Banjir di Sambandete Konawe Utara, Pengendara Terbantu

Di tengah antrean panjang kendaraan yang terjebak banjir, keberadaan pedagang ini setidaknya membantu para pengendara dan warga yang terdampak banjir.

Penulis: Nursaida | Editor: Amelda Devi Indriyani
(TribunnewsSultra.com/Nursaida)
BANJIR KONAWE UTARA - Pedagang makanan dadakan di lokasi banjir Desa Sambandete, Kecamatan Oheo, Konawe Utara, Sulawesi Tenggara (Sultra), pada Minggu (23/3/2025) malam. Keberadaan pedagang ini membantu para pengendara yang sedang antre di lokasi banjir untuk mendapatkan makanan, baik ketika sahur maupun berbuka puasa. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KONAWE UTARA - Banjir yang melanda jalanan di Desa Sambandete, Kecamatan Oheo, Kabupaten Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra), tidak hanya membawa dampak bagi pengendara, tetapi juga menjadi peluang usaha bagi sejumlah penjual makanan, warga sekitar.

Di tengah antrean panjang kendaraan yang terjebak banjir, keberadaan penjual dadakan ini setidaknya membantu para pengendara dan warga yang terdampak banjir.

Untuk mendapatkan makanan dan minuman ketika berbuka puasa Ramadan atau sahur, tanpa harus pergi jauh dari lokasi.

Mengingat di daerah banjir ini, letak warung berjarak sekitar 1 hingga 2 kilometer.

Dari pantauan TribunnewsSultra.com, Jumat (23/3/2025) malam, beberapa pedagang tampak berjualan di lokasi banjir, mulai dari pedagang makanan berat hingga penjual somay dan minuman. 

Seorang pedagang Rosma, yang juga merupakan ibu rumah tangga, mengaku memanfaatkan situasi ini untuk mencari penghasilan tambahan.  

"Kalau menurut saya banjir ini kita manfaatkan, kita menjual sebagai ibu rumah tangga pencari uang. Karena banyak yang lagi antre kelaparan di jalan," ujarnya.

Baca juga: Cerita Pengguna Jalan Terjebak Banjir Sambandete Konawe Utara Berhari-hari, Rugi Dagangan Busuk

Ia menambahkan harga beberapa barang mengalami kenaikan dibandingkan harga normal.

Misalnya, air mineral yang biasanya dijual Rp5.000 kini menjadi Rp6.000, sementara Pop Mie yang sebelumnya Rp6.000 naik menjadi Rp10.000.  

Meski demikian, pendapatan yang diperoleh cukup menguntungkan.

"Kalau pendapatan per hari berkisar Rp100 ribu sampai Rp300 ribu," ucapnya.  

Para pedagang di lokasi banjir biasanya berjualan hingga dini hari. 

"Setelah sahur baru pulang," kata Rosma.  

Sementara itu, sampai saat ini kondisi banjir di Desa Sambandete masih belum surut.(*)

(TribunnewsSultra.com/Nursaida)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved