Ahok Diperiksa 10 Jam, 3 Pertanyaan Kasus Korupsi Pertamina, Ngaku Baru Tahu Operasional Subholding
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok diperiksa Kejaksaan Agung selama 10 jam lamanya. Ia mengaku mendapat tiga pertanyaan yang membuatnya kaget.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Desi Triana Aswan
“Saya juga kaget-kaget. Subholding kan saya enggak bisa sampai ke operasional,” ujarnya.
Dia mengungkapkan baru mendengar sejumlah hal baru.
“Saya juga kaget-kaget juga dikasih tahu penelitian ini ada fraud apa,” kata dia.
Fraud itu berupa penyimpangan,transfer. “Seperti apa, dia gelatin,” ujarnya.
Di kesempatan itu, Ahok mengaku tidak ditanya soal pengoplosan Pertamax.
“Kalau pengoplosan, saya kira itu Kejaksaan (Agung,-red), penyidik enggak pernah tanya itu,” ujarnya.
Baca juga: Harta Kekayaan Ahok Naik Menjadi Rp53 Milar Setahun, Bandingakan dengan Gajinya di Pertamina
Jika Pertamax memang dioplos, kata dia, pemilik kendaraan sudah protes sejak lama.
“Kalau pengoplosan, otomatis kendaraan-kendaraan akan protes dong. Kendaraan kita macht,” kata dia.
Terakhir, di pernyataan ketiga Ahok mengaku tidak bisa menyampaikan kepada publik.
“Ini ada soal sesuatu yang saya enggak bisa ngomong. Nanti di sidang pasti penyidik akan ngasih lihat,” tambahnya.
Kasus Korupsi Minyak Mentah
Kejaksaan Agung (Kejagung) telah menetapkan sembilan tersangka dalam kasus korupsi besar yang melibatkan Pertamina.
Dari sembilan tersangka tersebut, enam di antaranya merupakan pejabat tinggi di anak usaha atau subholding Pertamina.
Mereka adalah Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan; Direktur Utama PT Pertamina International Shipping, Yoki Firnandi; serta Direktur Feedstock and Product Optimization PT Kilang Pertamina Internasional, Sani Dinar Saifuddin.
Selain itu, ada juga VP Feedstock Management PT Kilang Pertamina Internasional, Agus Purwono;
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.