Bupati dan Wakil Bupati Konawe Utara
Prosesi Mombesara Warnai Sertijab Bupati-Wabup Konawe Utara, Ini Makna dan Prosedur Pelaksanaannya
Mombesara merupakan salah satu tradisi suku Tolaki, salah satu suku yang mendiami wilayah Sulawesi Tenggara (Sultra).
Penulis: Nursaida | Editor: Sitti Nurmalasari
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KONAWE UTARA - Kegiatan serah terima jabatan (sertijab) Bupati dan Wakil Bupati Konawe Utara yang berlangsung di Aula Kantor Bupati Konut, Keluruhan Wanggudu, Kecamatan Asera, Selasa (4/3/2025) diwarnai dengan prosesi Mombesara.
Mombesara merupakan salah satu tradisi suku Tolaki, salah satu suku yang mendiami wilayah Sulawesi Tenggara (Sultra).
Mombesara pada sertijab ini dilakukan bagi pemimpin yang baru menjabat, sebagai bentuk pengukuhan secara adat setelah dilantik secara resmi oleh negara.
Hal ini diungkapkan oleh Sekretaris Umum Dewan Pimpinan Daerah Lembaga Adat Tolaki (DPD LAT) Konawe Utara, Bastian saat diwawancarai oleh TribunnewsSultra.com usai sertijab dilakukan.
Ia menjelaskan makna dan tahapan prosesi Mombesara pada acara sertijab Bupati dan Wakil Bupati Konawe Utara tersebut.
Baca juga: Momen Mantan Bupati Konawe Utara Ruksamin Arahkan Foto Bersama Usai Sertijab Bupati-Wabup Konut Baru
"Mombesara seperti yang dilakukan pada kegiatan penyambutan Bupati Konawe Utara, dilakukan bagi semua pemimpin yang baru menjabat. Ini dilakukan setelah dikukuhkan secara kenegaraan atau nasional, dikukuhkan juga secara lokal yaitu dengan cara adat," ujarnya.
Ia menuturkan bahwa dalam tradisi suku Tolaki, seseorang yang akan memimpin suatu daerah harus melalui prosesi sumpah adat.
"Yaitu kebiasaan-kebiasaan sebagaimana dahulu seseorang yang akan memimpin negeri harus disumpah terlebih dahulu seperti tadi," katanya.
Lebih lanjut, Bastian menjelaskan tahapan dalam prosesi Mombesara.
"Prosesinya pada Mombesara pertama adalah permohonan bahwa pelaksanaan ini sudah akan dilaksanakan. Jadi beliau (bupati) diberitahukan secara adat sudah akan dilaksanakan prosesi pengukuhan secara adat," jelasnya.
Baca juga: Pidato Perdana Bupati Konawe Utara Ikbar saat Sertijab, Tekankan Pentingnya Kolaborasi dan Sinergi
Pada tahap berikutnya, dilakukan prosesi doa dan harapan yang disebut 'morini pu'u mbundi monapa pu'u ndawaro'.
"Ini merupakan doa dan harapan semua masyarakat, khususnya di negeri yang dipimpin oleh suku Tolaki, agar supaya negeri yang dipimpinnya menjadi aman, damai, tentram, dan sejahtera," lanjutnya.
Selain itu, dalam prosesi adat ini juga terdapat penyerahan atau 'powokahino toono nggapa' untuk 'parewano wonua', yakni alat-alat adat seperti kalosara, taawu, dan lopa-lopa.
"Selanjutnya ada juga prosesi terakhir yaitu penyerahan atau powokahino toono ngappa untuk parewano wonua, yaitu penyerahan alat-alat adat seperti kalosara, taawu, dan lopa-lopa," jelasnya.
"Itu merupakan simbol, kalosara itu merupakan simbol peraturan pemerintahan, kemudian taawu sebagai simbol pelaksanaan ketertiban dan keamanan," lanjutnya.
Baca juga: Syukuran Pelantikan di GBK Jakarta, Bupati Konawe Utara Ikbar Nyanyikan Lagu Cinta Dalam Hati
Mombesara
serah terima jabatan
Konawe Utara
Sulawesi Tenggara
makna
prosedur pelaksanaan
Ikbar
Abuhaera
Usai Ikut Retret di Magelang, Bupati-Wabup Konawe Utara Akan Jalani Penyambutan, Rangkaian Acaranya |
![]() |
---|
Polres Konawe Utara Salurkan Paket Sembako untuk Masyarakat Jelang Bulan Ramadan 2025 |
![]() |
---|
Puskesmas Motui Konawe Utara Gelar Lokakarya Bahas Cara Cek Kesehatan Gratis dan Posyandu ILP |
![]() |
---|
Jelang Ramadan, Polres dan Disperindag Konawe Utara Awasi Stabilitas Harga dan Stok Pangan di Pasar |
![]() |
---|
Masyarakat Konawe Utara Bisa Periksa Kesehatan Gratis di Hari Ulang Tahun, Cukup Bawa KTP dan BPJS |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.