Berita Wakatobi

Tanggapan Aktivis Lingkungan Soal Maraknya Pengeboman Ikan di Wakatobi Sulawesi Tenggara

Maraknya kasus pengeboman ikan di Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara telah memicu keprihatinan dari berbagai pihak, termasuk aktivis lingkungan.

Penulis: Dian Sasmita | Editor: Sitti Nurmalasari
Istimewa
Salah seorang aktivis lingkungan, Dariono angkat bicara soal maraknya pengeboman ikan di Kabupaten Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, WAKATOBI - Maraknya kasus pengeboman ikan di Kabupaten Wakatobi, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) telah memicu keprihatinan dari berbagai pihak, termasuk aktivis lingkungan dan masyarakat.

Mereka menyoroti dampak negatif dari praktik ilegal ini terhadap ekosistem laut dan kehidupan sosial-ekonomi masyarakat setempat.

Salah seorang aktivis lingkungan, Dariono angkat bicara soal maraknya pengeboman ikan di Kabupaten Wakatobi.

Ia mengungkapkan kekhawatirannya terhadap aktivitas pengeboman ikan mengingat Wakatobi adalah taman nasional juga cagar biosfer dunia.

Dariono mendesak pihak berwenang yakni Pemerintah Daerah Wakatobi, Pemerintah Provinsi Sultra dan DPRD, untuk mengambil tindakan tegas guna menghentikan praktik tersebut.

Baca juga: Menteri Kelautan dan Perikanan Sebut Susu Ikan Sebagai Alternatif Program Makan Bergizi Gratis

"Kita harus resah dengan permasalahan ini karena daerah Wakatobi tanpa ikan dan terumbu tidak ada harga jualnya lagi yang berdampak pada kesejahteraan masyarakat," ucap Dariono, Minggu (26/1/2025).

Dariono juga menambahkan tanpa ikan dan terumbu karang, proyek KSPN tidak akan terjadi dan tidak mungkin Wakatobi menjadi 10 Top Destinasi, yang hari ini menjadi kebanggaan bersama.

"Ini harus kita pikirkan, untuk menyelesaikan masalah ini, demi menjaga cagar biosfer Wakatobi, demi mempertahankan 10 Top Destinasi, dan perhatian Pemerintah Pusat terhadap Wakatobi," ujarnya.

Sementara itu, dalam unggahan Facebooknya, Dariono menuliskan "DPRD Kabupaten Wakatobi sudah semestinya memanggil pihak terkait untuk RPD membahas pengawasan laut Wakatobi".

"Jangan sampai kendala dari pihak lembaga yang memberikan wewenang pengawasan laut, mengalami kekurangan atau tidak memiliki anggaran," tambahnya dalam postingan Facebook.

Baca juga: Momen Masyarakat Berburu Ikan di Kali Baubau Sulawesi Tenggara, Ditangkap Pakai Tangan Kosong

Namun, meskipun ada upaya dari masyarakat dan perhatian dari tokoh publik, kasus pengeboman ikan masih terus terjadi.

Aktivis dan masyarakat berharap pemerintah daerah dan pihak terkait dapat lebih proaktif dalam menangani masalah ini.

Termasuk dengan meningkatkan patroli dan penegakan hukum, serta memberikan edukasi kepada nelayan tentang metode penangkapan ikan yang berkelanjutan. (*)

(TribunnewsSultra.com/Dian Sasmita)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved