Kesaksian Dokter Forensik Penyebab Luka Anak Aipda WH di Kasus Supriyani, Diduga Karena Serangga

Berikut ini kesaksian dokter forensik penyebab luka anak Aipda WH dalam kasus Supriyani di Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara (Sultra). 

Kolase TribunnewsSultra.com
Berikut ini kesaksian dokter forensik penyebab luka anak Aipda WH dalam kasus Supriyani di Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara (Sultra).  Dari keterangan dokter forensik yang dihadirkan pada persidangan yang digelar di PN Andoolo Konawe Selatan, Kamis (7/11/2024) terungkap sejumlah kemungkinan mengenai penyebab luka anak.  Di mana sebelumnya disebutkan luka tersebut berasal dari pukulan seorang guru honorer bernama Supriyani.  Sampai akhirnya, Supriyani didakwa melakukan penganiayan terhadap muridnya.  

2. Bukan Dari Sapu

Baca juga: Update Kasus Guru Supriyani: Kisruh Somasi Pemkab Konawe Selatan, Fakta Sidang, Kabar Jaksa, Polisi

Fakta lain yang diungkapkannya, berkaitan dengan alat bukti. 

Menurutnya, luka yang ada pada anak bukan disebabkan dari pukulan benda tumpul seperti sapu. 

"Jadi kemungkinan penyebab luka ini bukan dari sapu yang dibawa sebagai barang bukti. Tidak ada," jelas dr Raja. 

3. Diduga Bersumber dari Pemrukaan Benda yang Kasar

Raja menjelaskan, jika luka yang timbul karena memar akibat kekerasan tumpul, maka luka yang ditimbul tidak seperti foto korban yang ditampilkan di persidangan. 

"Ini seperti luka memar, tapi melihat garisnya juga seperti luka karena terkena gesekan dengan permukaan benda yang cenderung kasar," ungkapnya. 

"Benda permukaan kasar itu bisa batu, bisa macam-macam. Bukan seperti sapu yang permukaannya halus," lanjutnya. 

4. Faktor Lain Karena Serangga

Inilah penampakan bukti luka korban yang diduga dipukul guru honorer, Supriyani di Konawe Selatan (Konsel), Sulawesi Tenggara (Sultra). Berdasarkan bukti yang diperlihatkan kuasa hukum Supriyani, Andri Darmawan usai sidang ketiga pada Selasa (29/10/2024), luka korban terlihat sejajar di bagian paha belakang.
Inilah penampakan bukti luka korban yang diduga dipukul guru honorer, Supriyani di Konawe Selatan (Konsel), Sulawesi Tenggara (Sultra). Berdasarkan bukti yang diperlihatkan kuasa hukum Supriyani, Andri Darmawan usai sidang ketiga pada Selasa (29/10/2024), luka korban terlihat sejajar di bagian paha belakang. (TribunnewsSultra.com/Dewi Lestari)

Raja juga menyebut luka seperti dialami korban kemungkinan disebabkan faktor lain seperti serangga. 

"Kemungkinan lain juga ada penyebabnya luka ini karena serangga," katanya. 

Ia menyampaikan luka yang terkelupas akibat gesekan akan mengalami perubahan warna dalam waktu tiga hari.

"Kalau melihat luka perubahan warna kulitnya kecoklatan dalam waktu tiga hari," tutur dr Raja.

Ia berpendapat luka yang dialami anak Aipda Wibowo Hasyim bukan karena sapu seperti barang bukti kasus guru honorer Supriyani.

"Kemungkinan penyebab luka bukan dari sapu yang dibawa sebagai barang bukti. Tidak ada," katanya.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved