Sidang Guru Viral di Konawe Selatan

Fakta 'Perdamaian' Guru Supriyani, Aipda WH Depan Bupati Konsel, Kuasa Hukum Samsuddin Diberhentikan

Berikut ini fakta 'perdamaian' guru honorer Supriyani, Aipda WH dan istri di hadapan Bupati Konawe Selatan Surunuddin Dangga.

|
Kolase TribunnewsSultra.com
Berikut ini fakta perdamaian guru Supriyani, Aipda WH juga sang istri di hadapan Bupati Konawe Selatan (Konsel) Sulawesi Tenggara, Surunuddin Dangga. Hal tersebut sampai membuat salah satu kuasa hukum Supriyani, Samsuddin diberhentikan. Posisinya sebagai Ketua LBH HAMI Konawe Selatan resmi dicabut oleh Andre Darmawan selaku Ketua LBH HAMI Sultra. LBH tersebut yang tengah menangani kasus guru Supriyani yang saat ini bergulir. 

'Perdamaian' tiba-tiba kembali terjadi setelah akhirnya berbagai upaya mediasi dilakukan. 

Akan tetapi mediasi tersebut tak pernah menemui titik temu. 

Polisi sempat mengungkapkan ada upaya mediasi sebanyak 5 kali sebelum guru honorer bernama Supriyani di Konawe Selatan, yang ditetapkan sebagai tersangka kasus penganiayaan anak polisi. 

Namun mediasi yang dilakukan disebut tidak menemui titik terang.

Baca juga: Guru Supriyani, Aipda WH dan Istri Saling Memaafkan Saat Dipertemukan Bupati Konawe Selatan

"5 kali mediasi tidak ada kesepakatan antara tersangka dan keluarga korban," kata Kapolres AKBP Febry Syam dalam keterangannya, Senin (21/10/2024) malam.

Bahkan saat Supriyani keluar dari Lapas Perempuan Kendari usai permohonan penangguhan penahanannya disetujui, pihak keluarga terduga korban melakukan upaya damai. 

Pada proses persidangan perdana juga demikian. 

Di mana, pihak keluarga kembali mencoba memediasi. Namun pihak kuasa hukum Supriyani tetap tak terima. 

Dan proses hukum pun terus berlanjut untuk pembuktian adanya perkara ini. 

Sampai pada Selasa (5/11/2024), setelah melewati lima persidangan tetiba kedua pihak sudah saling memaafkan. 

Kuasa Hukum Supriyani, Samsuddin mengatakan pertemuan itu meruapakan inisiatif dari Bupati Konsel.

"Pertemuan tadi itu iniasitif Bupati Surunuddin untuk mencoba mendamaikan keduanya," ujarnya, Selasa (5/11/2024).

Baca juga: Sosok dan Harta Kekayaan Kasi Pidum Kejari Konsel Dinonaktifkan, Gegara Kasus Guru Viral Supriyani

Kata Samsuddin, upaya damai itu dilakukan supaya tidak ada riak-riak di Desa Baito, Kecamatan Baito.

"Apalagi dua orang ini kan warga Desa Baito," kata Samsuddin.

"Intinya Pak Bupati menitikberatkan pada keamanan di Baito, apalagi ini menjelang Pilkada 2024 jangan sampai karena kejadian ini ada yang memanfaatkan untuk adu domba di sana itu yang dihindari," lanjutnya.

Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved