Dugaan Pelanggaran Netralitas ASN di Konawe Sulawesi Tenggara, Pj Bupati Diminta Awasi Anak Buahnya

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KONAWE - Aktivis di Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menyoroti dugaan pelanggaran netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN).

Hal itu diungkapkan oleh Ketua Bidang Internal Pengurus Himpunan Mahasiswa Islam Badan Koordinasi (Badko) Sulawesi Tenggara, Irfan, Senin (4/11/2024).

Irfan mengatakan adanya dugaan keterlibatan beberapa oknum kepala dinas dalam politik praktis, yakni penggalangan dana dukungan terhadap salah satu pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Konawe.

"Berdasarkan pantauan di lapangan, kami mendapatkan beberapa ASN terlibat dalam politik praktis secara masif dan terukur," ujarnya.

"Beberapa dari oknum kepala dinas diduga telah menginisiasi penggalangan dana dukungan terhadap salah satu pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Konawe," kata Irfan. 

Baca juga: Tak Temukan Pelanggaran, DPRD Minta Komitmen Pj Wali Kota Kendari Jaga Netralitas ASN di Pilkada

Irfan berharap Penjabat atau Pj Bupati Konawe, Stanley untuk selalu berperan besar menjaga netralitas di lingkup birokrasi yang dipimpinnya saat ini.

"Tugas seorang Pj Bupati Konawe tidak mudah karena harus menjamin kesinambungan pembangunan dan pelayanan publik di daerah yang mengalami kekosongan jabatan," ujarnya.

"Termasuk menjaga birokrasi dan politik dengan berlandaskan netralitas mengacu kepada Permendagri Nomor 4 Tahun 2023," tambahnya. 

Irfan juga meminta Bawaslu Konawe untuk lebih berperan aktif mengawasi gerak-gerik ASN dan memberikan sanksi keras bagi yang terbukti berpolitik praktis maupun memfasilitasi salah satu kandidat.

Mantan Ketua Umum HMI Cabang Konawe ini mengatakan dalam waktu dekat, pihaknya akan melakukan aksi cipta kondisi sebagai bentuk warning terhadap Pj Bupati Konawe. 

Baca juga: Netralitas ASN Konawe Utara Jadi Sorotan Bawaslu di Sosialisasi Pengawasan Tahapan Pilkada 2024

"Masalah netralitas ASN ini sangat penting, Pj Bupati Konawe harus menelusuri dugaan penggalangan dana bantuan politik terhadap salah satu paslon Bupati dan Wakil Bupati Konawe tersebut." 

"Soal waktunya (aksi cipta kondisi) masih kami dikonsolidasikan,” tutupnya. (*)

(TribunnewsSultra.com/Annisa Nurdiassa)