Keluarga ABK yang Tewas di Perairan Lameruru Langgikima Konawe Utara Sulawesi Tenggara Tolak Autopsi

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KONAWE UTARA - Keluarga R yang tewas di tugboat Perairan Lameruru, Kecamatan Langgikima, Kabupaten Konawe Utara (Konut), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) menolak autopsi jenazah korban.

Keputusan penolakan autopsi tersebut diambil setelah pihak keluarga menandatangani berita acara tertanggal 2 Oktober 2024.

Berdasarkan berita acara diterima TribunnewsSultra.com dari Kapolres Konawe Utara AKBP Priyo Utomo via WhatsApp Humas Polres, Kamis (3/10/2024), ditandatangani A selaku keluarga almarhum, dua saksi RD dan RR, serta penyidik, RN.

Di mana, berita acara penolakan autopsi dibuat dengan tulisan tangan pada kertas bergaris (kertas buku).

Di isi berita acara tersebut, dijelaskan bahwa proses autopsi telah ditawarkan oleh penyidik kepada pihak keluarga almarhum.

Baca juga: Kronologi ABK Ditemukan Tewas di Atas Tugboat Pelabuhan Lameruru Langgikima Konawe Utara

Namun, melalui kesepakatan keluarga, menolak dilakukan autopsi.

Hal tersebut karena pihak keluarga menganggap R meninggal dengan keadaan wajar.

Keluarga R juga bersedia bertanggung jawab apabila terjadi hal yang bertentangan dengan hukum terkait penolakan autopsi tersebut. 

Sementara itu, penyebab kematian korban diduga karena mengakhiri hidup menggunakan sebilah parang.

Sebelumnya diberitakan, ABK inisial R ditemukan tergeletak bersimbah darah tak bernyawa di atas tugboat, Rabu (2/10/2024).

Baca juga: Polisi Selidiki Kematian ABK di Atas Tugboat di Pelabuhan Lameruru Konawe Utara Sulawesi Tenggara

Kanit Sidik Ditpolairud Polda Sultra, Ipda Rahmat Subair membenarkan kejadian tersebut.

"Iya ada kejadian tersebut, Rabu (2/10/2024) kemarin," ujarnya saat dikonfirmasi, Kamis (3/10/2024).

Rahmat mengatakan korban R sempat dievakuasi di Rumah Sakit atau RS Bhayangkara Kendari.

"Korban sempat dibawa ke RS Bhayangkara, tetapi dinyatakan meninggal dunia," tuturnya. (*)

(TribunnewsSultra.com/Nursaida)