Dirjen GTK Kemdikbud di TribunnewsSultra
Momen Dirjen GTK Disambut Ratusan Pendidik Kendari, Dialog Bersama Guru Penggerak hingga ASN PPPK
Prof Dr Nunuk Suryani mengadakan ramah tamah dan dialog, pada Selasa (20/08/2024) bersama Guru Penggerak, Kepala Sekolah, Pengawas, hingga ASN PPPK.
Penulis: Apriliana Suriyanti | Editor: Muhammad Israjab
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemendikbudristek, Prof Dr Nunuk Suryani mengadakan ramah tamah dan dialog, pada Selasa (20/08/2024).
Berlangsung di salah satu hotel Jalan Edi Sabara, Kecamatan Kendari Barat, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
Pantauan TribunnewsSultra.com, ramah tamah dan dialog bersama ratusan guru Kota Kendari ini dimulai sekira pukul 20.00 WITA.
Peserta terdiri dari Guru Penggerak, Kepala Sekolah, Pengawas, hingga ASN PPPK tampak antusias menyambut kedatangan Prof Dr Nunuk yang memasuki ruangan.
Baca juga: Ini Manfaat Ikut Program PPG, Nunuk Suryani Sebut Komitmen Tuntaskan Sertifikasi 1,6 Juta Guru
Mereka bersorak sambil bertepuk tangan melihat Dirjen GTK mengenakan baju putih bertuliskan 'Merdeka Belajar' dan hijab berwarna merah.
Tampak Prof Dr Nunuk melayani permintaan foto oleh sejumlah guru di dekatnya, sebelum kegiatan.
Selanjutnya, Prof Dr Nunuk mengawali dialog dengan mengabsen siapa saja Guru Penggerak, lulusan PPG prajabatan, hingga ASN PPPK.
Lalu dia mengatakan, kedatangannya di Kota Kendari Provinsi Sultra untuk mengapresiasi capaian merdeka belajar.
Diketahui, Kota Kendari menjadi salah satu dari beberapa kota di Indonesia persentase capaian merdeka belajarnya baik.
"Kalau dulu mau datang ke sini mau mengadvokasi, nah belum sempat mengadvokasi sekarang mau mengapresiasi capaian merdeka belajar," kata dia.
Pada kegiatan tersebut, Prof Dr Nunuk mengajukan pertanyaan ke sejumlah guru dan mendengarkan pengalaman serta saran dari para peserta.
Misalnya, pengalaman salah satu peserta yang merupakan Guru Penggerak sekaligus ASN PPPK, Tresya Maya (50) seperti apa perjalanannya sebelum menjadi ASN.
Tresya menceritakan, dirinya telah bekerja sebagai guru honorer selama 19 tahun yakni mulai tahun 2002 silam.
Kemudian pada tahun 2021, dia mencoba mendaftarkan diri sebagai Guru Penggerak angkatan 5.
Baca juga: Dirjen GTK Kemendikbud Nunuk Suryani Ungkap Penyebab Tingginya Jumlah Guru Honorer Satuan Pendidikan
"Tahun 2021 saya coba-coba daftar jadi Guru Penggerak, saya masih berstatus honor pada saat itu, tahun 2021," ucapnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.