BKKBN Sultra

Orientasi Bangga Kencana dan Penanganan Stunting, BKKBN Sultra ke Wangi-Wangi Selatan Wakatobi

Warga Kecamatan Wangi-wangi Selatan Kabupaten Wakatobi Provinsi Sulawesi Tenggara ikuti Program Bangga Kencana serta Percepatan Penurunan Stunting.

Istimewa
Warga Kecamatan Wangi-wangi Selatan Kabupaten Wakatobi Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) belajar Program Bangga Kencana serta Percepatan Penurunan Stunting yang diselenggarakan BKKBN Sultra, Selasa (24/7/2024). 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, WAKATOBI - Warga Kecamatan Wangi-wangi Selatan Kabupaten Wakatobi Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) belajar Program Bangga Kencana serta Percepatan Penurunan Stunting yang diselenggarakan BKKBN Sultra, Selasa (24/7/2024).

Kegiatan Bidang Ketahanan Keluarga dan Pencegahan Stunting Tingkat Kabupaten Wakatobi di Aula Kantor Kecamatan Wangi-Wangi Selatan ini diikuti Kader Bina Keluarga Balita atau BKB.

Kemudian keluarga yang memiliki Baduta berjumlah 60 orang, PIK Remaja sebanyak 40 orang terdiri dari siswa PIK Remaja serta PKB/PLKB sejumlah 20 orang. 

Program Bangga Kencana ini dilaksanakan melalui tiga kegiatan berbeda yakni Orientasi KKA di kelompok BKB, Edukasi Gizi dan Anemia serta Praktik Baik PPKS di balai Penyuluhan yang dilaksanakan selama 1 hari.

Kepala Perwakilan BKKBN Sultra, diwakili Ketua Tim Kerja Halakiemas BKKBN Sultra, Mustakim dalam sambutannya mengatakan, tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku keluarga, remaja dan masyarakat terhadap Program Bangga Kencana serta Percepatan Penurunan Stunting.

Serta untuk memantau perkembangan anak sejak dari usia dini, dengan menggunakan KKA, maka bisa mengetahui perkembangan balita sejak awal.

"Apakah terindikasi stunting atau tidak dengan memantau perkembangannya melalui KKA," kata Mustakim.

Baca juga: BKKBN Sultra Fasilitasi Intensifikasi dan Integrasi Pelayanan KBKR Wilayah Khusus di Buton Utara

Tentunya dilakukan juga melalui integrasi edukasi secara efektif, konvergen dan terintegrasi melalui komitmen penentu kebijakan dan pemangku kepentingan seperti mitra kerja dengan melibatkan lintas sektor di tingkat Kabupaten Wakatobi.

Menurutnya, Edukasi Gizi bagi Remaja menjadi pondasi utama bagi remaja dalam memahami terkait gizi dan kesehatan dalam penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja yang nantinya mereka akan menjadi penerus bangsa ini.

Terlebih pemahaman tentang pencegahan Stunting, di mana kegiatan praktek baik PPKS di Balai Penyuluhan menjadi wadah dan pusat Poktan yang harus dimaksimalkan.

Apalagi usia dini merupakan periode emas (golden age) sekaligus masa kritis yang keberhasilannya sangat menentukan kualitas anak pada masa dewasanya.

"Kebutuhan tumbuh kembang anak yang mencakup stimulasi gizi dan kesehatan, Kartu Kembang Anak (KKA) berisikan petunjuk-petunjuk sederhana bagi orangtua atau pengasuh dalam menuntun anak untuk memaksimalkan potensi perkembangan anak dengan memberikan stimulasi yang tepat sesuai dengan usianya," jelasnya.

Lanjut Mustakim menyampaikan, pendampingan pada masa 1000 Hari Pertama Kehidupan menjadi hal yang paling utama untuk mengetahui kondisi perkembangan anak, apakah bisa terindikasi stunting atau tidak dengan menggunakan KKA ini.

Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan KB (PPKB) Kabupaten Wakatobi, La Ode Safihuddin, memandang strategis pelaksanaan Program Bangga Kencana sebagai salah satu kerangka pembangunan manusia.

Baca juga: Orientasi BKB KIT Stunting di Bombana, Langkah BKKBN Sultra Pantau Perkembangan Anak Sejak Usia Dini

Menempatkan masyarakat sebagai subyek sekaligus obyek dari pembangunan, yang berorientasi pada peningkatan kualitas sumber daya manusia, dan kesejahteraan generasi masa depan.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di

    AA
    Komentar

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved