BKKBN Sultra
Orientasi Bangga Kencana dan Penanganan Stunting, BKKBN Sultra ke Wangi-Wangi Selatan Wakatobi
Warga Kecamatan Wangi-wangi Selatan Kabupaten Wakatobi Provinsi Sulawesi Tenggara ikuti Program Bangga Kencana serta Percepatan Penurunan Stunting.
Penulis: Content Writer | Editor: Amelda Devi Indriyani
"Kompleksitas stunting mengharuskan kita semua untuk berkolaborasi secara berkesinambungan, dan semakin menguatkan sinergi bersama, sehingga mampu menurunkan prevalensi stunting di Wakatobi secara signifikan,” ungkap La Ode Safihuddin saat membuka Orientasi Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting.
Menurutnya, suksesnya Program Bangga Kencana dan penanganan stunting, hanya dapat diselesaikan dengan konvergensi dukungan serta keterlibatan kolaborasi berbagai pihak, termasuk pemerintah, komunitas, dunia usaha, akademisi dan media.
“Sudah barang tentu diperlukan peran aktif dan komitmen seluruh elemen masyarakat Wakatobi, untuk bersinergi dengan pemerintah dan seluruh stakeholders lainnya dalam penanganan stunting,” tegasnya.
La Ode Safihuddin menekankan, kolaborasi antar pihak menjadi sebuah kunci dalam penanganan berbagai permasalahan di daerah, dalam hal ini peran dari seluruh stakeholder sangat diperlukan dalam menyukseskan Bangga Kencana dan penanganan stunting.
Harapanya kemitraan dan sinergi antarpihak dapat terus dikuatkan, untuk mencapai Wakatobi bebas stunting, mewujudkan penduduk tumbuh seimbang, serta terciptanya sumber daya manusia yang berkualitas dan produktif mencapai Indonesia Emas 2045.
Lanjut La Ode Safihuddin menyampaikan apresiasi kepada perwakilan BKKBN Provinsi Sulawesi Tenggara terkait Orientasi Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting Bidang Ketahanan Keluarga dan Pencegahan Stunting Prov Sultra yang turut menyasar Wakatobi ini.
Baca juga: BKKBN Sulawesi Tenggara Harap Balai Penyuluh KB di Buton Jadi Pusat Pelayanan Keluarga Sejahtera
Kegiatan Orientasi Tingkat Kabupaten Buton Tengah ini tujuan utamanya adalah untuk menurunkan angka prevalensi Stunting terlebih di masa 1000 HPK terutama di Kabupaten Wakatobi.
Mengahiri sambutannya, La Ode Safihuddin menyampaiakan, tahun 2024 ini pekerjaan rumah bagi Kabupaten Wakatobi masih berat, karena hasil SKI 2023 untuk Wakatobi mengalami kenaikan dari 29,9 persen Tahun 2022 menjadi 31,9 persen Tahun 2023 atau naik 2 persen.
Sedangkan untuk target nasional kita harus mengejar di angka 14 persen, untuk itu kita tetap harus berbenah dalam penanganan stunting ini.
"Oleh karena itu kehadiran PIK Remaja ini merupakan salah satu sasaran prioritas yang selanjutnya tongkat estafet keluarga kita serahlan," ujarnya.(*)
(TribunnewsSultra.com/Content Writer)
Upaya Tekan Angka Stunting di Kolaka Timur Sulawesi Tenggara, DPPKB Koltim Gelar Mini Lokakarya |
![]() |
---|
Orientasi BKB KIT Stunting di Bombana, Langkah BKKBN Sultra Pantau Perkembangan Anak Sejak Usia Dini |
![]() |
---|
1.832 Anak Berpotensi Stunting di Konawe Selatan Sulawesi Tenggara, Bupati: Kita Punya Nama-namanya |
![]() |
---|
Pengukuran Stunting di Sultra dengan EPPGBM Capai 95 Persen, BKKBN dan DP3APPKB Harap Terus Naik |
![]() |
---|