Opini
OPINI: Tol Laut dan Prospek Pengembangan Pariwisata di Sulawesi Tenggara
Sulawesi Tenggara merupakan sebuah provinsi di Indonesia yang memiliki potensi besar untuk menjadi destinasi wisata unggulan.
Oleh: Muhammad Ihsan Mattalitti
Mahasiswa S3 Ilmu Pertanian UHO; Dosen FISIP UM Kendari
TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Sulawesi Tenggara merupakan sebuah provinsi di Indonesia yang memiliki potensi besar untuk menjadi destinasi wisata unggulan. Dengan kekayaan alam yang luar biasa, termasuk terumbu karang yang indah, pantai berpasir putih, dan warisan budaya yang kaya, Sulawesi Tenggara menawarkan pengalaman wisata yang unik. Namun, keterbatasan aksesibilitas dan infrastruktur menjadi hambatan utama dalam pengembangan sektor ini.
Konsep Tol Laut dapat menjadi solusi dalam mengatasi keterbatasan aksesibilitas. Kebijakan tol laut yang diluncurkan oleh pemerintah Indonesia, tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan konektivitas antar pulau dan mengurangi disparitas harga barang di seluruh nusantara. Melalui tol laut pemerintah ingin membangun sistem konektivitas yang baik dalam dua hal, yaitu: distribusi logistik (barang) dan transportasi manusia (penumpang). Olehnya itu kebijakan tol laut diproyeksikan dapat menjadi motor penggerak dalam pengembangan pariwisata khususnya di Sulawesi Tenggara, dengan peningkatan konektivitas, pengurangan biaya logistik, serta dukungan terhadap pembangunan infrastruktur dan ekonomi lokal.
Sulawesi Tenggara memiliki sejumlah destinasi wisata yang luar biasa. Wakatobi, yang terdiri dari empat pulau utama (Wangi-Wangi, Kaledupa, Tomia, dan Binongko), dikenal sebagai salah satu spot penyelaman terbaik di dunia dengan terumbu karang yang mempesona. Selain itu, Pantai Nirwana di Bau-Bau, Air Terjun Moramo, dan Kepulauan Labengki juga menawarkan pemandangan alam yang memukau. Keanekaragaman budaya dari berbagai suku, seperti Festival Keraton Kesultanan Buton dan Festival Wakatobi, menambah daya tarik bagi wisatawan.
Namun, potensi ini belum tergali sepenuhnya karena keterbatasan aksesibilitas. Wisatawan sering menghadapi kesulitan dalam mencapai destinasi-destinasi tersebut, yang memerlukan perjalanan panjang dan mahal. Di sinilah kebijakan tol laut memainkan peran penting.
Baca juga: OPINI: Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia: Tinjauan Dalam Perspektif Kerjasama Internasional
Kontribusi Tol Laut bagi Pariwisata
Tol Laut adalah program yang dirancang untuk meningkatkan konektivitas antar pulau di Indonesia dengan menyediakan rute pelayaran yang lebih teratur dan efisien. Desain konektivitas Tol Laut terdiri atas 24 pelabuhan yang dibagi menjadi 5 pelabuhan hub dan 19 pelabuhan pengumpan (feeder) termasuk Pelabuhan Kendari sebagai salah satu feeder.
Implementasi tol laut di Sulawesi Tenggara memungkinkan wisatawan untuk mencapai destinasi-destinasi wisata dengan lebih mudah dan cepat. Dengan rute pelayaran yang lebih teratur, waktu dan biaya perjalanan akan berkurang, sehingga destinasi wisata di Sulawesi Tenggara menjadi lebih terjangkau dan menarik bagi wisatawan domestik maupun mancanegara.
Konektivitas yang lebih baik tidak hanya mempermudah wisatawan untuk berkunjung, tetapi juga meningkatkan distribusi informasi tentang pariwisata Sulawesi Tenggara. Dengan akses yang lebih mudah, destinasi wisata dapat dipromosikan secara lebih efektif, menarik minat lebih banyak wisatawan. Selain itu, konektivitas yang lebih baik juga memungkinkan pertukaran budaya yang lebih intens antara penduduk lokal dan wisatawan, memperkaya pengalaman wisata.
Kontribusi lain dari kebijakan Tol Laut ialah mampu mereduksi biaya logistik. Biaya pengiriman barang dan jasa yang lebih rendah akan berdampak langsung pada industri pariwisata. Harga bahan makanan, bahan bakar, dan barang barang kebutuhan dasar lainnya dapat ditekan, memungkinkan pengelola destinasi wisata untuk menawarkan layanan dengan harga yang lebih kompetitif.
Dengan biaya operasional yang lebih rendah, pengusaha lokal dapat meningkatkan kualitas layanan dan fasilitas mereka, menarik lebih banyak wisatawan. Selain itu, pengurangan biaya logistik akan berdampak positif pada harga barang-barang suvenir dan produk lokal, menjadikannya lebih terjangkau bagi wisatawan dan meningkatkan penjualan produk-produk tersebut.
Baca juga: OPINI: Mengapa Penerapan GMP Penting Bagi Industri Makanan dan Minuman?
Pengembangan Tol Laut diyakini juga akan menarik lebih banyak investasi di sektor pariwisata. Konektivitas yang lebih baik membuat investor lebih percaya diri untuk menanamkan modal mereka di Sulawesi Tenggara. Investasi ini dapat digunakan untuk membangun infrastruktur pariwisata seperti hotel, resort, restoran, dan fasilitas lainnya yang mendukung pengalaman wisata.
Peningkatan jumlah wisatawan akan membawa dampak positif bagi ekonomi lokal. Industri pariwisata yang berkembang akan menciptakan lapangan kerja baru di berbagai sektor, termasuk perhotelan, transportasi, kuliner, dan jasa lainnya. Dengan demikian, program Tol Laut dapat membantu mengurangi tingkat pengangguran dan meningkatkan taraf hidup masyarakat setempat.
Selain itu, pengembangan pariwisata yang didukung oleh Tol Laut akan mendorong pengusaha lokal untuk lebih inovatif dalam menciptakan produk dan layanan yang unik. Misalnya, masyarakat dapat mengembangkan homestay, restoran yang menyajikan makanan lokal, serta kerajinan tangan yang khas. Peningkatan aktivitas ekonomi ini akan memperkuat ekonomi lokal dan menciptakan siklus pertumbuhan yang berkelanjutan.
OPINI: Indonesia Sebagai Poros Maritim Dunia: Tinjauan Dalam Perspektif Kerjasama Internasional |
![]() |
---|
OPINI: Mengapa Penerapan GMP Penting Bagi Industri Makanan dan Minuman? |
![]() |
---|
OPINI: Figur Calon Bupati Buton Utara Mulai Muncul Jelang Pilkada, Warga Mesti Cerdas Pilih Pemimpin |
![]() |
---|
OPINI: Air Sebagai Pelepas Dahaga Juga Media Pengantar Pesan |
![]() |
---|
OPINI: Internalisasi Kemandirian Siswa Dalam Belajar: Menakar Peran Guru Tumbuhkan Kemandirian Siswa |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.