Menantu Habisi Mertua di Kendari

Menantu Rancang Pembunuhan Mertua di Warung Bakso Kendari, Awalnya Minta Dibusur, Sempat Takut

Kepolisian Resor Kota Kendari akhirnya membongkar pembunuhan berencana berkedok begal di Jalan Madusila, Anduonohu, Poasia, pada Minggu (7/4/2024).

Penulis: Sugi Hartono | Editor: Sitti Nurmalasari
Dokumentasi TribunnewsSultra
Kepolisian Resor Kota Kendari akhirnya membongkar pembunuhan berencana berkedok begal di Jalan Madusila, Anduonohu, Poasia, pada Minggu (7/4/2024). Terbongkarnya pembunuhan berencana itu usai polisi berhasil manangkap eksekutor berinisial MF alias CM (21) disalah satu perumahan yang tak jauh dari rumah ND, Selasa (16/4/2024). 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Kepolisian Resor Kota Kendari akhirnya membongkar pembunuhan berencana berkedok begal di Jalan Madusila, Anduonohu, Poasia, pada Minggu (7/4/2024).

Terbongkarnya pembunuhan berencana itu usai polisi berhasil manangkap eksekutor berinisial MF alias CM (21) disalah satu perumahan yang tak jauh dari rumah ND, Selasa (16/4/2024).

Dari pengakuan CM, polisi pun akhirnya mendapati fakta begal hanyalah kedok untuk membunuh M (51) atas suruhan dari menantunya ND (24).

Rencana pembunuhan M tersebut dirancang disalah satu warung bakso yang ada di Kota Kendari pada Minggu (7/4/2024).

Saat itu, sekitar pukul 08.00 Wita, ND dan CM janjian di warung bakso.

Baca juga: Coba Santet, Bakar Rumah, Akhirnya Pembunuh Bayaran, Rencana Keji Menantu Bunuh Mertua di Kendari

Mereka berdiskusi soal cara mengeksekusi mertua ND.

Kata ND, awalnya ia meminta CM membusur mertuanya.

Namun, CM mengatakan kalau dibusur kemungkinan M masih akan hidup.

"Ini mertuamu toh kalau dibusur, lama prosesnya belum tentu dia mati kalau dibusur," ujar ND menirukan percakapan CM dengan dirinya.

Kata ND, CM pun kemudian menawarkan untuk langsung membunuh mertuanya itu ketika sedang berbelanja bahan kue di Kota Kendari.

Baca juga: Rencana Disiapkan Menantu Bunuh Mertua di Kendari Sulawesi Tenggara, Bayar Orang Cari Dukun Santet

ND mengaku sempat takut dengan aksi yang akan dilakukan CM, akan tetapi CM meyakinkan aksinya itu tak akan diketahui.

Ia berjanji akan menggunakan sarung tangan agar tidak meninggalkan sidik jari di dalam mobil.

"Yang penting aman toh," tanya ND kepada CM.

Setelah sepakat dengan rencana pembunuhan itu, ND pun memberikan uang RP1,5 juta.

Kemudian apabila CM berhasil membunuh mertua ND, ia akan mendapatkan uang Rp75 juta dan uang Rp4 juta per bulan selama tiga tahun.

Baca juga: Saya Memang Dendam! Alasan Menantu Rancang Begal Mertua hingga Tewas di Kendari Sulawesi Tenggara

Siang hari, ND bersama suami dan anaknya kemudian berangkat ke rumah mertuanya di Sampara, Kabupaten Konawe.

Tiba di sana, ND mengajak mertuanya ke Kota Kendari berbelanja kebutuhan Idulfitri.

Di Kendari ND dan mertuanya terlebih dahulu berbelanja bawang di Pasar Anduonohu.

Sedang berbelanja, ND mengaku dirinya dihubungi CM untuk membawa mertuanya itu ke arah Indogrosir.

"Nanti pelan-pelan saja kamu bawa mobil," kata ND menirukan pesan CM.

Baca juga: Pengakuan Menantu Sebelum Bunuh Mertua di Kendari, Sempat Santet hingga Mau Bakar Rumah Korban

Mendengar arahan itu, ND kemudian membawa mobilnya menuju arah Indogrosir.

Di sana, ia kemudian memberhentikan mobilnya di depan Kantor DPRD Kota Kendari.

Ketika berhenti, CM pun kemudian masuk ke dalam mobil dan langsung mengeksekusi M dengan cara menikamnya beberapa kali.

Sementara ND kemudian kembali mengemudikan mobilnya untuk berputar-putar usai CM mengeksekusi mertuanya.

Lalu kembali memarkir mobilnya di depan Kantor DPRD Kota Kendari dan meminta tolong jika dirinya sudah menjadi korban begal. (*)

(TribunnewsSultra.com/Sugi Hartono)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved