Menantu Habisi Mertua di Kendari

Saya Memang Dendam! Alasan Menantu Rancang 'Begal' Mertua hingga Tewas di Kendari Sulawesi Tenggara

Pengakuan itu disampaikan ND dalam rilis pengungkapan kasus menantu bunuh mertua di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), berkedok begal sadis

Penulis: Sitti Nurmalasari | Editor: Aqsa
Kolase foto dok Tribunnews Sultra
Sosok ND (21), tersangka pembunuhan berencana terhadap ibu mertuanya berinisial M (51) di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra). ND mengungkap dirinya merencanakan pembunuhan mertua berkedok begal sadis dengan membayar pria berinisial MF alias CM karena sakit hati dan dendam. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - “Saya memang ada dendam!” kata ND (21) sosok tersangka pembunuhan berencana terhadap ibu mertuanya berinisial M (51).

Pengakuan itu disampaikan ND dalam rilis pengungkapan kasus menantu bunuh mertua di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), berkedok begal sadis.

Rilis digelar kepolisian pada Rabu (17/04/2024) dengan menghadirkan ND dan satu tersangka lainnya yakni pria berinisial MF alias CM (21).

Keduanya dihadirkan di Markas Kepolisian Resort Kota atau Mapolresta Kendari, Provinsi Sultra.

Kasus pembunuhan yang menewaskan M, wanita asal Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, sebelumnya terjadi pada Minggu (07/04/2024) lalu sekitar pukul 15.00 wita.

Pembunuhan berkedok begal sadis tersebut terjadi di Jalan Madusila, Anduonohu, Kecamatan Poasia, Kota Kendari.

Pihak kepolisian pun berhasil mengungkap dan menangkap ND dan CM, dua sosok terduga pelaku pada Selasa (16/04/2024) petang.

Baca juga: 7 Fakta Menantu Bunuh Mertua di Kendari Sulawesi Tenggara, Pembunuhan Berencana Berkedok Begal Sadis

Dalam rilis pengungkapan kasus menantu bunuh mertua itulah, ND mengungkapkan motif dirinya merencanakan pembunuhan mertuanya.

“Kalau masalah itu memang saya ada dendam dengan orangtuanya,” katanya.

“Saya dendam begini pak,” lanjutnya mengungkap alasan dirinya tega menghabisi nyawa ibu dari suaminya tersebut.

Alasan dirinya dendam dengan sang mertua pun disampaikan sembari tertunduk mengenakan masker putih.

ND merasa selama ini tak pernah dianggap pihak keluarga suaminya sejak menikah sekitar tiga tahun silam.

“Dari semenjak saya menikah sama suamiku sampai hari itu juga saya saya tidak pernah dianggap bagaimana di keluarganya pak,” ujarnya.

Bahkan, kata ND, dia selalu dituding pihak keluarga dari suaminya yang bekerja sebagai honorer disalah satu instansi pemerintahan.

“Selalu saya dituduh kalau saya tidak pernah kasih uang keluarganya,” kata wanita kelahiran Jakarta tersebut.

Halaman
1234
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved