Cerita Dua Mahasiswa IAIN Kendari Sulawesi Tenggara Raih Juara Lomba Public Speaking di Malaysia

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI – Dua mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), meraih juara 1 lomba public speaking di Malaysia.

Kompetisi bergengsi itu diselenggarakan INTI International University di Putra Nilai, Negeri Sembilan, Malaysia, sekitar 45 menit dari Kuala Lumpur.

Kedua mahasiswa tersebut yakni Siti Umi Zuhliah dari Fakultas Syariah dan Sultan Aulia dari Program Studi Tadris Bahasa Inggris.

Umi mengaku bangga bisa membawa nama IAIN Kendari di kancah internasional. 

Ia menyebut, kemenangan itu bukan hanya untuk dirinya, tetapi juga bagi seluruh sivitas akademika, keluarga, serta teman-teman yang selalu mendukung.

“Menjadi juara dan membawa nama kampus di tingkat internasional adalah sebuah kehormatan. Saya berharap dengan pencapaian ini tetap teguh pada prinsip dan selalu bersyukur atas kehendak Allah SWT,” ujar Umi, Selasa (28/10/2025).

Umi menyampaikan, persiapan lomba dilakukan selama sekitar dua bulan. 

Selama itu, ia mempelajari aturan kompetisi dan terus berlatih agar tampil maksimal.

Baca juga: IAIN Kendari Raih Dua Rekor MURI Literasi Keuangan dan Penciptaan Investor Syariah Terbanyak

Hal serupa disampaikan Sultan Aulia. Ia menyabet juara 3 kategori public speaking dalam ajang tersebut.

Ia merasa bersyukur dan bangga karena bisa membuktikan bahwa mahasiswa IAIN Kendari mampu bersaing di level global.

“Ini bukan sekadar kemenangan pribadi, tapi bukti bahwa mahasiswa IAIN Kendari juga bisa berprestasi internasional,” katanya.

Sultan menceritakan persiapannya dimulai dengan menentukan topik yang relevan dan menarik, menulis naskah berbahasa Inggris, lalu rutin berlatih setiap hari. 

Ia juga meminta masukan dari dosen dan teman untuk memperbaiki isi dan penyampaian.

Dalam lomba itu, Sultan mengangkat isu Teacher Marketplace, platform yang menghubungkan guru dan murid secara lebih luas melalui teknologi. 

Menurutnya, ide tersebut bisa menjadi solusi bagi guru yang kesulitan menemukan murid, sekaligus membuka peluang kerja baru bagi pendidik.