Menantu Habisi Mertua di Kendari

7 Fakta Menantu Bunuh Mertua di Kendari Sulawesi Tenggara, Pembunuhan Berencana Berkedok Begal Sadis

Berikut 7 fakta kasus pembunuhan berencana di Jalan Madusila, Anduonohu, Kecamatan Poasia, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).

|
Penulis: Amelda Devi Indriyani | Editor: Aqsa
kolase foto (handover)
Berikut 7 fakta kasus pembunuhan berencana di Jalan Madusila, Anduonohu, Kecamatan Poasia, Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra). Kasus sang menantu bunuh mertua berkedok begal sadis tersebut terungkap pada Selasa (16/04/2024). Kapolresta Kendari Kombes Pol Aris Tri Yunarko (foto kanan) dan Kasatreskrim AKP Fitrayadi (foto kiri) saat rilis kasus tersebut dengan menghadirkan dua terduga pelaku ND (24) dan MF alias CM (tengah) di Mapolresta Kendari, pada Rabu (17/04/2024). 

“Bukan korban begal tapi perencanaan pembunuhan,” katanya dikonfirmasi TribunnewsSultra.com.

Tak berselang lama kemudian, Kombes Aris, pun memastikan otak dari pembunuhan berencana tersebut adalah menantu korban.

“Menantunya sendiri yang merencanakan pembunuhan,” jelasnya.

“Menantunya dan satu pelaku lainnya sudah di kantor,” ujarnya menambahkan.

3. Video Viral Tangis Menantu

Seiring kabar pengungkapan kasus pembunuhan berencana itu, video lawas yang diduga sosok ND menangis saat ibu mertuanya meninggal dunia pun viral di media sosial (medsos).

Rekaman video viral tangisan sang menantu saat berada di rumah sakit tersebut kembali ramai jadi perbincangan di medsos.

Dalam rekaman video beredar, sang menantu terlihat duduk sembari menangis histeris.

Dia terlihat berada di sebuah ruangan yang diberi sekat tirai.

Wanita yang menguncir rambutnya itu sesekali mengelap air matanya.

Di hadapannya ada seorang pria yang juga menangis histeris sampai terbaring.

Baca juga: Video Viral Drama Menantu di Kendari Menangis, Mertua Tewas usai Dibegal, Ternyata Otak Pembunuhan

Awalnya, sang menantu mengaku dibegal oleh sekelompok orang.

Sampai mertuanya menjadi korban gegara dihabisi oleh pembegal.

Peristiwa kelam itu terjadi pada bulan Ramadan, tepatnya tiga hari menjelang lebaran Idul Fitri, Minggu (7/4/2024) lalu.

Namun ternyata, kasus tersebut bukanlah pembegalan melainkan pembunuhan berencana.

Ternyata tangisan tersebut hanya sebuah drama untuk menutupi peristiwa sebenarnya.

Polresta Kendari pun mengungkap kasus begal sadis yang ternyata kasus pembunuhan berencana.

Dengan sang menantu ND sebagai otak pembunuhannya.

4. Viral Kasus Begal Sadis

Diberitakan TribunnewsSultra.com sebelumnya, wanita berinisial M (51) yang berasal dari Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara, menjadi korban pembegalan hingga tewas.

Korban dianiaya pelaku begal sadis saat berkendara bersama sang menantu ND di Jalan Madusila, Kecamatan Poasia, Kota Kendari, Provinsi Sultra, Minggu (7/4/2024).

Sang menantu yang mengendarai mobil bersama mertuanya M tersebut hanya mengalami beberapa luka ringan.

Sementara, sang mertua M meninggal dunia usai mengalami sembilan luka tusuk termasuk pada bagian leher.

Dalam kejadian itu, sejumlah barang milik korban juga diambil pelaku berupa 3 cincin emas, 1 kalung emas, 1 anting emas.

Begitupun jam tangan dan sebuah handphone.

Baca juga: Pelaku Begal Sadis di Jalan Madusila Kendari Sulawesi Tenggara Ditangkap Depan Rumah Menantu Korban

Kronologi kejadian berawal saat ND bersama ibu mertuanya M berkendara dari salah satu swalayan di Jalan Madusila.

ND mengendarai mobil city car berwarna biru, sementara M duduk di kursi penumpang.

Keduanya berkendara menuju Pasar Sentral Kota Kendari melewati jalan arah Lapulu.

Dalam perjalanan, kendaraan korban didekati pelaku berboncengan menggunakan sepeda motor.

Salah satunya menginformasikan ban mobil yang ditumpangi korban kempes.

ND yang mengemudikan mobil kemudian menghentikan laju dan keluar dari kendaraan.

Namun tetiba 2 pria masuk dan mengunci pintu mobil, sementara ND mencoba mengetuk-ngetuknya.

Dua teman pelaku lainnya pun menyusul dan langsung menutup kepala korban dengan sarung.

Mereka pun ikut membawa ND masuk ke dalam mobil dan menampar pipi sebelah kirinya sebanyak dua kali.

Kemudian meminta barang berharga milik korban selanjutnya pelaku melarikan diri.

Korban kemudian dibawa ke RSUD Kendari dibantu warga yang melintas dan masuk IGD sekitar pukul 15.35 wita.

Petugas langsung melakukan tindakan medis kepada korban.

Namun, korban M sudah meninggal dunia sebelum tiba dengan 9 luka tusuk pada bagian bagian leher dan badan korban.

Kejadian inipun menghebohkan warga Kota Kendari, Sulawesi Tenggara.

Baca juga: Terungkap Motif Menantu Bunuh Mertua Sampai Bayar "Begal" Pembunuhan di Kendari Sulawesi Tenggara

Apalagi, kasus begal sadis tersebut terjadi pada bulan Ramadan, tepatnya tiga hari sebelum Hari Raya Idulfitri 2024.

Begal sadis inipun terjadi di jalan umum pada waktu siang hari menjelang sore.

5. Menantu Bayar Eksekutor

Dari hasil penyelidikan, pelaku ND yang juga menantu korban sudah merencanakan pembunuhan M di Jalan Madusila, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, beberapa waktu lalu.

Kasat Reskrim Polresta Kendari, AKP Fitrayadi mengungkapkan ND bersama pelaku CM membuat skrnario seolah dirinya dan mertuanya jadi korban begal.

Ia mengatakan, dari keterangan pelaku, ND sengaja merencanakan pembunuhan terhadap mertuanya itu dengan membayar CM sebagai eksekutor.

Sementara terkait nominal uang yang diberikan ND ke CM agar mau menjalankan rencananya, sumber dari kepolisian menyebut nilai mencapai jutaan rupiah.

ND memberikan uang ke CM saat hari kejadiaan naas tersebut dialami M pada 7 April 2024 lalu.

Nilai uang diberikan sebesar Rp 1,5 juta.

Bahkan sebelumnya, ND juga sudah memberikan lagi uang ke pelaku dengan kisaran Rp1 juta agar membantu mensiasati pembunuhan mertuanya itu.

“Jadi uang itu sudah di kasi ini perempuan sama pelaku sebanyak 1 juta setengah pada waktu kejadian,” ujar sumber dari kepolisian yang enggap disebutkan identitasnya.

Sedangkan hubungan ND dan CM hingga bersekongkol merencanakan pembunuhan itu, polisi menyebut ND belum memberikan keterangan.

Dari pengakuan awalnya, dia hanya berteman biasa tanpa ada hubungan khusus.

7. Reaksi Suami Pelaku

Baca juga: Menantu Bunuh Mertua Terancam Hukuman Mati, Pembunuhan Berkedok Begal di Kendari Sulawesi Tenggara

Reaksi suami berinisial IR setelah sang istri ND (25) terlibat kasus pembunuhan berencana ibu mertua atau ibu kandungnya di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara.

IR mengatakan jika sang istri tidak menyukai sang ibu yang menjadi korban dalam kasus berkedok begal sadis tersebut.

IR mengaku dirinya dan sang istri sering kali bertengkar.

“Saya dengan istriku sering bertengkar, bukan sering tiap kali,” katanya kepada TribunnewsSultra.com, Selasa (16/4/2024).

IR menjelaskan istrinya tersebut tidak menyukai ketika dirinya berkomunikasi dengan keluarganya.

“Memang ini orang (ND) tidak mau kalau saya berhubungan dengan keluargaku,” jelasnya.

Sementara itu, keluarga korban M terlihat mendatangi Polresta Kendari.

Mereka menyaksikan pelaku pembunuhan di Jalan Madusila, Kelurahan Anduonohu, Kecamatan Poasia, diamankan polisi.

Salah satunya IR yang tangisnya langsung pecah saat tiba di Mapolresta.

Suami ND tersebut menangis usai mengetahui sang istri terlibat kasus pembunuhan berencana terhadap ibunya berinisial M (51).

IR tiba di Markas Polresta Kendari bersama sanak keluarganya dari Kecamatan Sampara, Kabupaten Konawe, Provinsi Sultra.

Saat tiba, IR yang mengenakan kaus hitam bermotif tampak ingin masuk ke Ruangan Unit PPA Reskrim tempat ND diperiksa.

IR langsung dirangkul oleh personel Reskrim Polresta Kendari.

Suasana Ruangan Reskrim Polresta Kendari juga dipenuhi keluarga korban usai ND tertangkap.

“Saya mau lihat saya punya istri, pembunuh memang dia itu,” jelas IR.

7. Sosok Menantu

BErikut sosok ND, wanita muda di Kendari Sulawesi Tenggara (Sultra), yang merencanakan pembunuhan mertuanya M (51).

ND bersekongkol dengan rekannya MF alias CM (21) dengan membayar pelaku agar mau membunuh korban M.

Untuk mengelabui petugas polisi, ND dan CM membuat skenario kejadian dialami korban M di Jalan Madusila Anggoeya pada Minggu (7/4/2024) lalu seolah kasus begal.

ND merupakan wanita kelahiran Jakarta 7 November 1999 atau saat ini sudah berusia 24 tahun.

Wanita tersebut beralamat disalah satu perumahan BTN, Jalan Kijang, Rahandouna, Kecamatan Poasia, Kota Kendari.

Ia bekerja sebagai karyawan di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN).

SPBN tempatnya bekerja berlokasi di kawasan Lapulu, Kecamatan Abeli, Kota Kendari.

Dari akun Facebooknya, ternyata ND pernah berkuliah di salah satu fakultas di Universitas Halu Oleo (UHO) Kendari.

Pendidikan ditempuhnya sejak 2017- 2020. Hal itu terlihat dari postingan foto di akunnya @Nov******* yang mengenakan pakain putih hitam.

Ia juga pernah menempuh pendidikan di salah satu SMP dan SMK Negeri di Kota Kendari.(*)

(TribunnewsSultra.com/Amelda Devi Indriani/La Ode Ari/Samsul)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved