Sejarah Halal Bihalal Ramai Digelar Pasca Idul Fitri, Ajang Silahturahmi Sejak Zaman Bung Karno
Berikut ini sejarah halal bihalal ramai digelar sejumlah organisasi ataupun instansi pasca hari raya Idul Fitri.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Desi Triana Aswan
TRIBUNNEWSSULTRA.COM- Berikut ini sejarah halal bihalal ramai digelar sejumlah organisasi ataupun instansi pasca Hari Raya Idul Fitri.
Ternyata ajak silahturahmi ini menjadi tradisi di Indonesia yang sudah ada sejak zaman Bung Karno, Presiden pertama tanah air.
Saat halal bihalal digelar, dihadiri hingga ratusan ataupun ribuan orang tergantung undangan dari penyelenggara.
Lantas seperti apa sejarah halal bihalal ini?
Untuk diketahui, Idul Fitri 1445 Hijriah atau 2024 baru saja dirayakan.
Seluruh umat Muslim di dunia bahagia menyambut hari raya Idul Fitri.
Pada momentum tersebut, identik dengan saling bermaafan.
Baca juga: Momen Halal Bihalal Pemprov Sultra Usai Apel Pagi Pasca Cuti Lebaran, Ini Pesan Pj Gubernur Andap
Selain itu, kumpul keluarga dan melakukan aksi sungkeman adalah salah satu tradisi di Indonesia.
Namun tahu kah Anda, ada sebuah tradisi yang sering dilakukan sesudah Idul Fitri.
Di mana, tradisi tersebut biasa disebut dengan halal bihalal.
Apa itu halal bihalal?
Dari istilah yang digunakan saja sudah menggunakan diksi halal bihalal.
Dilansir dari Tribunnews.com, menurut Prof. M. Quraish Shihab dalam bukunya "Lentera Al Quran" halaman 334, disebutkan halal bihalal adalah dua kata yang sering diucapkan dalam suasana Idul Fitri dan hanya dikenal di Indonesia.
Di mana kata halal anonim dari haram atau bermaksa terlarang.
Haram tentu saja jika dilakukan akan berdosa.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.