Pilu Anak Ungkap Aksi Bejat Ayah Habisi Ibu Hingga Kasus Mayat Dicor di Kandea Makassar Terungkap

Pilu anak ungkap aksi bejat ayah habisi ibu hingga kasus mayat dicor di Jalan Kandea, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), terungkap.

Penulis: Sitti Nurmalasari | Editor: Aqsa
Kolase foto dok TribunTimur
Pilu anak ungkap aksi bejat ayah habisi ibu hingga kasus mayat dicor di Jalan Kandea, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), terungkap. Kasus pembunuhan tersebut terkuak setelah sang suami bunuh istri pada tahun 2018 silam atau 6 tahun yang lalu. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, MAKASSAR - Pilu anak ungkap aksi bejat ayah habisi ibu hingga kasus mayat dicor di Jalan Kandea, Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), terungkap.

Kasus pembunuhan tersebut terkuak setelah sang suami bunuh istri pada tahun 2018 silam atau 6 tahun yang lalu.

Suami yang tega menghabisi nyawa istrinya berinisial J (35) tersebut adalah H (42).

Sementara, sang anak yang awalnya mengungkap aksi bejat ayah yang membunuh ibunya adalah F (17).

Dalam perkembangan terbaru pada Senin (15/04/2024) pagi, tulang belulang korban J dimakamkan.

Pemakaman berlangsung di pekuburan Jalan Rappocini Lorong 2, Kecamatan Rappocini, Kota Makassar, Provinsi Sulsel.

Setelah sehari sebelumnya, Minggu (14/05/2024), mayat dicor tersebut dievakuasi.

Baca juga: Kronologi Paman Bunuh Keponakan di Konawe Selatan Sultra, Sempat Serang Tetangga Lalu Melarikan Diri

F turut menyaksikan proses evakuasi jasad ibunya di rumah Jalan Kandea, Kecamatan Bontoala, Makassar, Provinsi Sulsel.

Saat dievakuasi, mayat J yang tertimbun sejak enam tahun lalu itu, menyisakan tulang belulang.

Tulang belulang itupun dibungkus Tim Dokpol menggunakan kantong mayat berwarna orange.

Pantauan di lokasi, kantongan mayat itu tampak dilipat lalu dibawa ke dalam ambulans.

Saat kantongan dibawa dari dalam rumah menuju ambulans, sang anak pun histeris.

“Mamakku, mauka lihat mamakku,” kata F dengan nada histeris.

Remaja perempuan itu sebelumnya langsung menangis histeris saat baru tiba di rumah tersebut.

F yang datang mengenakan daster cokelat tampak menangis ingin melihat jasad ibunya yang terkubur di dalam rumah.

Upayanya memasuki rumah untuk melihat langsung kondisi ibunya yang terkubur terhalang oleh polisi yang melakukan olah TKP.

F pun dirangkul kerabatnya memasuki rumah tetangga untuk menenangkan diri.

Selang beberapa saat, keluarga J yang mengaku sebagai saudara juga tiba.

Ia datang dengan nada histeris, bahkan nyaris pingsan saat melihat rumah tempat J dikubur.

Perempuan itupun terpaksa dibopong masuk ke rumah tetangga untuk ditenangkan.

Tangis histeris saudara J itupun kembali pecah saat melihat bungkusan tulang belulang korban dievakuasi ke ambulans.

Baca juga: Pemuda Hendak Tikam Tetangga di Kendari Sulawesi Tenggara Dijerat Pasal Percobaan Pembunuhan

Terungkap Setelah Anak Melapor

Kapolda Sulsel Irjen Pol Andi Rian R Djajadi mengatakan kasus pembunuhan mayat dicor tersebut terungkap setelah anak korban inisial F (17) datang melapor ke Polrestabes Makassar.

F melapor pada Sabtu (13/4/2024) setelah mengaku mendapat tindakan kekerasan atau dianiaya ayahnya H.

“Awalnya ada korban seorang wanita usia 17 yang datang melapor ke Polrestabes Makassar,” katanya.

“Melaporkan dugaan penganiayaan oleh ayahnya atau orangtuanya sendiri,” lanjutnya di lokasi kejadian pada Minggu (14/4/2024) siang.

Dari interogasi penyidik, akhirnya terkuak bahwa H jugalah yang membunuh istrinya J pada tahun 2018 lalu.

Namun, pembunuhan itu tidak terdeteksi lantaran H membangun alibi bahwa istrinya kabur dari rumah dengan pria lain.

Kapolda Sulsel Irjen Pol Andi Rian R Djajadi mengatakan kasus pembunuhan mayat dicor di Jalan Kandea 2, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, terungkap setelah anak korban inisial F (17) datang melapor ke Polrestabes Makassar. F melapor pada Sabtu (13/4/2024) setelah mengaku mendapat tindakan kekerasan atau dianiaya ayahnya H.
Kapolda Sulsel Irjen Pol Andi Rian R Djajadi mengatakan kasus pembunuhan mayat dicor di Jalan Kandea 2, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, terungkap setelah anak korban inisial F (17) datang melapor ke Polrestabes Makassar. F melapor pada Sabtu (13/4/2024) setelah mengaku mendapat tindakan kekerasan atau dianiaya ayahnya H. (Kolase foto dok TribunTimur)

“Kemudian pada saat didalami oleh penyidik, dilakukan interogasi, selain keterangan dia dianiaya oleh ayahnya,” jelas Irjen Andi Rian.

“Dia juga menceritakan bahwa ibunya bukan lari (dengan pria lain) karena selama ini informasi setelah kita dalami istrinya katanya lari dengan laki-laki lain,” ujarnya menambahkan.

“Ternyata dari keterangan si anak bahwa ibunya bukan lari tapi dianiaya sampai mati dan kejadiannya 2018, kalau kita hitung berarti sudah enam tahun,” lanjutnya.

Berdasarkan informasi F, Tim Jatanras Polrestabes Makassar pun bergerak cepat menangkap H.

“Berdasarkan informasi itu kemudian penyidik lalu merespon cepat mengembangkan kemudian mengamankan pelaku,” katanya.

Pengakuan Pelaku Pembunuhan Istri

Pengakuan H (42) hingga nekat menghabisi nyawa istrinya J (35) lalu mayat dicor di rumah Jalan Kandea 2, Kecamatan Bontoala, Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel).

Kasus ini cukup menggemparkan lantaran aksi bejat sang suami pada 2018 lalu baru terkuak enam tahun kemudian, pada Minggu (14/4/2024).

H saat diwawancarai wartawan saat ditangkap Tim Jatanras Polrestabes Makassar, mengakui perbuatannya.

Ayah dua orang anak itu, mengaku cemburu buta terhadap istrinya J yang dicurigainya sempat bertemu dengan mantan pacarnya.

Namun, tuduhan H itu tidak diakui oleh J hingga keduanya pun terlibat cekcok dan berujung penganiayaan.

“Saya curigai ketemu sama mantan pacarnya di Lorong 1 saya tanya tapi dia tidak mau mengaku,” kata H.

Ia pun mengaku memukul korban di beberapa bagian tubuhnya hingga menggunakan balok.

“Saya pukul pakai tangan di (bagian) dada dan perut. Saya lupa bulan berapa, kira -kira 2018,” jelasnya.

Baca juga: 7 Fakta Bentrok Anggota TNI AL dan Brimob di Sorong: Jumlah Korban, Kronologi, Penyebab, Kondisi

“Saya juga pukul pakai (balok) kayu di bagian kepala, saya lupa berapa kali,” ujar H menambahkan.

Setelah istrinya J tidak sadarkan diri dan meninggal dunia, H mengaku membawa mayat istrinya itu ke bagian belakang rumah.

Di belakang rumah berlantai dua dengan lebar tiga meter dan panjang 8-10 meter tersebut terdapat kubangan tanah.

H yang gelap mata pun mengubur mayat istrinya itu lalu menutupinya dengan semen.

“Saya taruh di belakang rumah, saya timbun pakai pasir, kasi semen diatasnya tidak cor,” katanya.

“Tidak (saya gali), sudah ada memang kubangannya di situ, tanah kosong memang di belakang (rumah), ada lobang,” lanjutnya.

Sosok Pelaku

Sementara sosok pelaku diungkap Ketua RW 4 Bontoala, Andi Tenri, di depan rumah lokasi mayat dicor pada Minggu (14/4/2024) siang.

Selain tempramen, kata Andi Tenri, H dikenal sosok pendiam yang jarang berinteraksi dengan warga sekitar.

“Dia kurang berinteraksi sama warga, karena mungkin temperamen,” jelas Andi Tenri.

“Orang begitu dilihat pasti takut. Soalnya dia pendiam. Tapi dia begitu mi,” ujarnya menambahkan.

Sosok tempramen H diketahui lantaran kerap main tangan terhadap istrinya J.

“Saya dengar tetangga, dia sering memang pukul istrinya selama dia tinggal,” katanya.

Hal senada diungkapkan Ketua RT 03/RW 04, Rizal, ditemui di lokasi yang sama.

Baca juga: BREAKING NEWS Anak Bunuh Ayah Tiri yang Diduga Kerap Aniaya Ibu di Kolaka Timur Sulawesi Tenggara

Bahkan kata Rizal, H kerap pulang ke rumah dalam kondisi mabuk.

“Dia pengangguran, tertutup sama warga di sini. (Suka bikin ulah) Dulunya kalau pulang mabuk,” jelasnya.

Korban Dimakamkan

Tulang belulang J (35), korban pembunuhan suami H (42) di Jl Kandea 2, Kecamatan Bontoala, Makassar, dimakamkan.

Pemakaman berlangsung di pekuburan Jl Rappocini Lorong 2, Kecamatan Rappocini, pada Senin (15/4/2024) pagi.

Pemakaman tulang belulang mayat dicor tersebut dibenarkan Kasi Humas Polrestabes Makassar, AKP Wahiduddin.

“Laporannya Kapolsek Rappocini, hari ini pemakamannya sekitar pukul 09.30 Wita di Pekuburan Umum Jl Rappocini Lorong 2,” katanya.

Dalam dokumentasi foto dan video diperoleh, pemakaman tersebut dihadiri sejumlah keluarga dan kerabat almarhum.

Termasuk personel Kepolisian Sektor atau Polsek Rappocini.

Kapolsek Rappocini AKP Mustari yang dikonfirmasi terpisah, belum memberikan keterangan.

Sehari sebelumnya, informasi yang diperoleh dari salah satu petugas yang ikut menggali timbunan, tulang belulang J masih utuh mulai dari kaki hingga kepala.

“Alhamdulillah masih utuh semua, korban mengenakan pakaian warna biru dan celana kotak-kotak,” sebutnya.

Untuk kedalaman galian yang dibuat H untuk menimbun istrinya, kata dia, sekitar 15 centimeter (cm).(*)

(TribunnewsSultra.com/Sitti Nurmalasari, Tribun-Timur.com/ Muslimin Emba)

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved