Pilpres 2024

Kans Pilpres 2 Putaran dari Hasil Survei Capres 2024 Terbaru, Prabowo vs Anies atau 02 Lawan Ganjar?

Kans Pilpres 1 atau 2 putaran dari hasil survei Capres 2024 terbaru, Prabowo Subianto vs Anies Baswedan atau Prabowo versus Ganjar Pranowo.

Penulis: Amelda Devi Indriyani | Editor: Aqsa
Kolase foto akun FB Anies Baswedan, Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo
Kans Pilpres 1 atau 2 putaran dari hasil survei Capres 2024 terbaru, Prabowo Subianto vs Anies Baswedan atau Prabowo versus Ganjar Pranowo. Hasil survei jelang Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024 kembali dilansir sejumlah lembaga pada akhir Januari ini. 

Survei dilakukan pada 3-11 Januari 2024 dengan metode tatap muka terhadap 1.200 responden di seluruh Indonesia.

Para responden diberikan replika surat suara dan melakukan simulasi pencoblosan.

Adapun besaran margin of error 2,9 persen.

Peneliti LSI Denny JA, Adrian Sopa, mengatakan, Pilpres 2024 satu putaran atau 2 putaran sama-sama berpeluang.

“Hanya butuh 4 persen lagi untuk mencapai syarat pemilu satu putaran,” kata Adrian.

“Namun, peluang satu atau dua putaran masih sama-sama besar,” jelasnya menambahkan dikutip dari kompas.id.

Elektabilitas Prabowo-Gibran terus meningkat jika dilihat dari survei sejak awal November 2023 hingga Januari 2024.

Pada awal November 2023, elektabilitas Prabowo-Gibran sebesar 40,3 persen.

Kemudian naik menjadi 41,2 persen pada awal Desember dan pada awal Januari 2024 menjadi 46,6 persen.

Sementara pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD stabil meski sempat merosot.

Pada awal November 28,6 persen, akhir November turun menjadi 24,9 persen, awal Desember naik menjadi 26,8 persen, akhir Desember turun 22,9 persen, dan awal Januari 2024 naik 24,8 persen.

Baca juga: Jadwal Kampanye Akbar Pilpres 2024 di 38 Provinsi Termasuk Sulawesi Tenggara, Anies, Prabowo, Ganjar

Sedangkan, pasangan Anies-Muhaimin stabil bahkan sempat melampaui Ganjar-Mahfud tapi selanjutnya kembali turun.

Pada awal November 2023 lalu sebesar 20,3 persen dan naik menjadi 24 persen pada akhir November.

Selanjutnya, awal Desember 2023 turun 23,8 persen dan naik menjadi 25,3 persen di akhir Desember, tetapi kembali turun menjadi 22,8 persen pada awal Januari 2024.

4. Hasil Survei Polling Institute

Hasil survei terbaru lembaga Polling Institute menunjukkan mayoritas publik atau 53,8 persen responden menginginkan Pilpres 2024 berlangsung satu putaran.

“Sebanyak 53,8 persen menginginkan pesta demokrasi berlangsung satu putaran untuk menghemat anggaran negara,” kata peneliti Polling Institute Kennedy Muslim.

Alasan lainnya, mengurangi ketegangan antara komponen politik serta memberikan kepastian kepada dunia usaha dan pemerintah untuk segera melanjutkan program-program yang ada.

Hal tersebut disampaikan dalam pemaparan hasil survei bertajuk “Elektabilitas, Efek Debat, dan Sentimen Pilpres Satu Putaran” secara virtual pada Jumat (26/1/2024).

“Lalu, 39,4 persen yang menyatakan pilpres satu putaran atau dua putaran sama-sama baik,” jelasnya.

“Sepanjang berlaku secara demokratis sesuai pilihan rakyat serta yang tidak tahu atau tidak menjawab sebanyak 6,9 persen,” lanjutnya.

Dari hasil survei, kata Kennedy, keinginan Pilpres 2024 berlangsung satu putaran juga disuarakan basis pemilih dari tiga pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.

Bahkan, kata Kennedy, basis pemilih pasangan capres-cawapres nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, mayoritas mendukung Pilpres 1 putaran.

“Dari basis 23 persen responden yang dukung Anies-Cak Imin, 57,6 persen menginginkan Pilpres berlangsung satu putaran. Hanya 38,6 persen yang berada pada kelompok kedua,” ujarnya.

Hal serupa, juga terjadi pada kelompok pendukung pasangan capres-cawapres nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Baca juga: Terbaru 15 Hasil Survei Capres Anies, Prabowo, Ganjar H-30 Pilpres 2024, Cek 63 Lembaga Quick Count

Dari basis 20,9 persen responden, sebanyak 48,6 persennya ingin Pilpres 2024 satu putaran.

“Untuk pendukung Prabowo-Gibran, dari basis 48,7 persen, sebanyak 56,9 persen ingin Pilpres 2024 berlangsung satu putaran,” katanya.

Kennedy mengatakan potensi Pilpres 2024 satu putaran sangat terbuka karena survei terbaru Polling Institute juga menunjukkan elektabilitas Prabowo-Gibran sudah berada di angka 48,7 persen.

Elektabilitas tersebut mengalami kenaikan dibandingkan Desember 2023 yang baru berada di angka 46,1 persen.

“Pada simulasi tiga pasangan, Prabowo-Gibran 48,7 persen, Anies-Muhaimin 23 persen, sementara Ganjar-Mahfud 20,9, persen,” jelasnya.

Survei dilakukan dalam rentang 15-16 Januari 2024 dengan 1.219 responden yang diwawancarai melalui sambungan telepon.

Pemilihan sampel dilakukan melalui metode random digit dialing (RDD) yang merupakan teknik memilih sampel melalui proses menghubungi nomor telepon secara acak.

Dengan teknik RDD sampel 1.219 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan screening.

Margin of error survei plus minus 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

5. Lembaga Survei Indonesia (LSI)

Berikut hasil survei Pilpres 2024 yang dilansir Lembaga Survei Indonesia (LSI).

Berdasarkan survei terbaru 10-11 Januari 2024, elektabilitas Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka unggul 47 persen.

Disusul pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar sebesar 23,2 persen serta Ganjar Pranowo dan Mahfud 21,7 persen, sementara sekitar 8 persen belum menunjukkan pilihannya.

Lantas bagaimana dengan kans Pilpres 1 putaran atau 2 putaran berdasarkan hasil survei tersebut?

“Selain stabilitas dukungan suara yang sudah ada sekarang, potensi satu atau dua putaran dapat dipengaruhi oleh debat capres/cawapres,” tulis keterangan tertulis LSI dilansir melalui laman resminya.

“Distribusi pemilih mengambang, soliditas dukungan pemilih partai terhadap calon yang diusung, dan migrasi pemilih antar paslon,” lanjut keterangannya.

Hasil Survei Nasional Elektabilitas, Pengaruh Debat, dan Migrasi Suara, Lembaga Survei Indonesia (LSI) pada Sabtu (20/01/2024) tersebut berlangsung pada 10-11 Januari 2024.

Target populasi survei ini adalah warga negara Indonesia yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon/cellphone, sekitar 83 persen dari total populasi nasional.

Sampel sebanyak 1.206 responden dipilih secara acak melalui metode double sampling, yakni pengambilan sampel secara acak dari kumpulan data hasil survei tatap muka yang dilakukan sebelumnya.

Sebanyak 210.001 responden yang terdistribusi secara acak di seluruh Indonesia pernah diwawancarai secara tatap muka langsung.

Secara rata-rata, sekitar 70 persen di antaranya memiliki nomor telepon.

Jumlah sampel yang dipilih secara acak untuk ditelpon sebanyak 14.870 data, dan yang berhasil diwawancarai dalam durasi survei yaitu sebanyak 1.206 responden.

Margin of error survei diperkirakan plus minus 2.9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, asumsi simple random sampling.

Wawancara dengan responden dilakukan lewat telepon oleh pewawancara yang dilatih.

6. Hasil Survei SPIN

Berdasarkan hasil survei yang dilansir Survei & Polling Indonesia (SPIN), elektabilitas Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka unggul di angka 50,9 persen.

Disusul pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD 23,5 persen serta Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar di angka 18,7 persen.

Survei terbaru pada 8-14 Januari 2024 tersebut melibatkan 2.178 responden menggunakan teknik multistage random sampling.

Angka margin of error kurang lebih 2,1 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

7. Hasil Survei Charta Politica

Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming menjadi pilihan tertinggi publik berdasarkan hasil survei terbaru Charta Politica Indonesia.

Berdasarkan hasil survei nasional periode 4-11 Januari 2024 dilansir pada 21 Januari 2024, elektabilitas Prabowo-Gibran 42,2 persen.

Disusul Ganjar Pranowo dan Mahfud MD dengan elektabilitas relatif berimbang pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar.

Pasangan Ganjar-Mahfud 28,0 persen, sedangkan Anies-Muhaimin sebesar 26,7 persen.

“Tingkat undecided voters (pemilih yang belum menentukan pilihannya) sudah terbilang rendah, berada di bawah 5 persen,” tulis keterangan Charta Politica melalui laman resminya.

Tingkat kemantapan pilihan responden terhadap pasangan Capres-Cawapres 2024 secara umum berimbang, ketiganya sudah mendapatkan angka di atas 75 persen.

Dilihat dari tingkat pengenalan kandidat, keenam Capres dan Cawapres yang ada sudah memiliki tingkat pengenalan di atas 90 persen.

“Hal ini mengindikasikan masyarakat sudah mengenal semua kontestan yang berlaga saat ini,” lanjut keterangan tertulis itu.

Kendati demikian, tingkat kesukaan terhadap masing-masing kontestan tidak ada yang mendapat di atas 90 persen.

Kondisi demikian memberikan gambaran adanya barrier yang cukup kuat dari sebagian masyarakat yang mengenal nama-nama tersebut untuk menyukai kontestan yang ada.

Survei tersebut dilakukan melalui wawancara tatap muka secara langsung (face to face interview).

Dengan jumlah sampel sebanyak 1.220 responden yang tersebar di seluruh provinsi se-Indonesia.

Metodologi yang digunakan yakni metode acak bertingkat (multistage random sampling) dengan margin of error plus minus 2,82 persen.

8. Hasil Survei Indikator

Berdasarkan kesimpulan hasil survei Indikator, Prabowo Subianto sejauh ini dukungannya meningkat dibanding survei sebelumnya.

Baik pada simulasi spontan, simulasi tiga nama capres, dan simulasi surat suara foto pasangan capres-cawapres.

Sementara dua pesaingnya, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo cenderung stagnan atau bahkan menurun.

Pada top of mind pilihan Presiden misalnya, Prabowo unggul 46,4 persen.

Disusul Anies 22,4 persen, Ganjar 20,2 persen, lainnya 1,2 persen, dan tidak tahu atau tidak jawab 9,9 persen.

Dalam simulasi 3 nama, Prabowo unggul 48,0 persen disusul Anies 24,1 persen dan Ganjar 21,0 persen, serta tidak tahu atau tidak jawab sebanyak 6,9 persen.

Pada simulasi foto 3 pasangan, Prabowo-Gibran unggul 48,55 persen disusul Anies-Muhaimin 24,17 persen dan Ganjar-Mahfud 21,60 persen, serta 5,68 persen tidak tahu atau tidak jawab.

“Sumber peningkatan suara Prabowo terutama pada kalangan muda, khususnya kelompok Gen Z, yang hingga saat ini makin dominan,” tulis keterangan Indikator yang dilansir melalui laman resminya.

Faktor utama yang tertangkap melalui temuan survei setidaknya ada dua hal, pertama yaitu, efek debat capres tanggal 7 Januari lalu.

Kedua yaitu, kekuatan dan efektifitas kandidat dalam menjangkau pemilih.

Hasil survei Indikator dilansir pada Sabtu (20/01/2024), berdasarkan survei tatap muka periode 10-16 Januari 2024 dan temuan survei telepon 13-14 Januari 2024.

Populasi survei tatap muka adalah seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilihan umum.

Penarikan sampel menggunakan metode multistage random sampling.

Dalam survei ini jumlah sampel sebanyak 1.200 orang yang berasal dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional.

Dengan toleransi kesalahan (margin of error--MoE) sekitar plus minus 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Responden terpilih diwawancarai lewat tatap muka oleh pewawancara yang telah dilatih.

Sedangkan, target populasi survei telepon adalah warga negara Indonesia berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon/ cellphone, sekitar 83 persen dari total populasi nasional.

Sampel sebanyak 1.221 responden dipilih melalui kombinasi metode Random Digit Dialing (RDD) (730 responden) dan Double Sampling (DS) (491 responden).

RDD adalah proses pembangkitan nomor telepon secara acak, sementara DS adalah pengambilan sample secara acak dari kumpulan data hasil survei tatap muka yang dilakukan sebelumnya.

Margin of error survei diperkirakan plus minus 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen, asumsi simple random sampling.

Wawancara dengan responden dilakukan lewat telepon oleh pewawancara yang dilatih.(*)

(TribunnewsSultra.com/Muhammad Israjab/Amelda Devi Indriani)

Halaman 4/4
Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved