4 Nelayan di Konsel Sultra Ditembak

Diwarnai Isak Tangis, Jenazah Korban Penembakan Oknum Polisi di Sultra Dibawa ke Desa Cempedak

Jenazah Putra (16), nelayan korban penembakan oknum polisi dibawa di kampung halaman di Desa Cempedak, Kecamatan Laonti, Kabupaten Konawe Selatan.

Penulis: Laode Ari | Editor: Sitti Nurmalasari
Dokumentasi TribunnewsSultra
Jenazah Putra (16), nelayan korban penembakan oknum polisi dibawa di kampung halaman di Desa Cempedak, Kecamatan Laonti, Kabupaten Konawe Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara. Putra dinyatakan meninggal dunia pada Minggu (26/11/2023) sekira pukul 17.00 Wita setelah dirawat selama dua hari di RS Bhayangkara Kendari. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Jenazah Putra (16), nelayan korban penembakan oknum polisi dibawa di kampung halaman di Desa Cempedak, Kecamatan Laonti, Kabupaten Konawe Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara.

Putra dinyatakan meninggal dunia pada Minggu (26/11/2023) sekira pukul 17.00 Wita setelah dirawat selama dua hari di RS Bhayangkara Kendari.

Putra juga sempat menjalani operasi karena luka di panggul sebelah kiri akibat tertembak oleh oknum polisi yang bertugas di Polairud Polda Sultra.

Berdasarkan pantauan wartawan TribunnewsSultra.com, jenazah Putra tampak berada di kamar jenazah Biddokes RS Bhayangkara Kendari.

Di depan ruangan, terlihat keluarga putra yang sedang menunggu. Selain itu, terlihat sejumlah personel Polairud yang berjaga di sekitaran ruang jenazah.

Baca juga: Satu Lagi Korban Penembakan Oknum Polairud Polda Sulawesi Tenggara di Konawe Selatan Meninggal Dunia

Jenazah Putra tampak dibawa menggunakan peti yang dibungkus kain hijau. Jenazah juga tampak diangkat oleh personel Polairud.

Selain itu, tampak ayah, ibu dan adik dari Putra menangis dan mengusap mata mereka di samping mobil jenazah.

Jenazah Putra dibawa menggunakan kapal nelayan ke kampung halaman di Desa Cempedak.

Herman Pembahako, selaku pihak keluarga korban meminta polisi bisa mengungkap kasus penembakan yang menewaskan dua orang dan dua sedang dirawat.

Menurutnya, kasus penembakan ini bukan hanya bentuk penindakan polisi tetapi juga peristiwa pidana.

Baca juga: Polisi Tangkap Satu Pelaku Penyerangan Lapak Pedagang Martabak Depan Lippo Plaza Kendari

"Karena korban kasus penembakan ini bertambah sudah dua orang, ini harus diungkap polisi," ujarnya, Minggu (26/11/2023).

Herman mengatakan, kasus ini bukan hanya penembakan tetapi juga ada persitiwa lain.

"Karena tiga korban bukan hanya mengalami luka tembak, tapi korban Maco ada luka sayatan di tangan dan lutut. Ini pasti ada peristiwa lain," ungkapnya. (*)

(TribunnewsSultra.com/La Ode Ari)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved