Pilpres 2024
Pembangkang hingga Calon Boneka, Jokowi dan Gibran Rakabuming Jadi Sasaran Serangan Politikus PDIP
Presiden Jokowi dan putra sulungnya Gibran Rakabuming Raka kini menjadi sasaran serangan dan kritik sejumlah politikus PDIP.
Penulis: Muhammad Israjab | Editor: Aqsa
Atas putusan ini, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, sosok anak sulung Presiden Jokowi yang berusia 36 tahun, bisa maju bakal cawapres Prabowo Subianto lewat Koalisi Indonesia Maju (KIM).
3. Masa Jabatan 3 Periode
Wakil Ketua TKRPP PDIP, Adian Napitupulu, mengungkap akar persoalan Presiden Jokowi dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Menurut Adian, kerenggangan partainya dengan Jokowi dipicu penolakan PDIP atas wacana masa jabatan Presiden 3 periode.
“Nah ketika kemudian ada permintaan tiga periode, kita tolak. Ini masalah konstitusi, ini masalah bangsa, ini masalah rakyat, yang harus kita tidak bisa setujui,” kata Adian dalam keterangan resminya pada Rabu (25/10/2023).
Dia menegaskan PDIP menolak permintaan tersebut karena tidak ingin mengkhianati konstitusi.
Adian menjelaskan PDIP ingin menjaga konstitusi karena terkait dengan keselamatan bangsa dan negara serta rakyat Indonesia.
“Kalau ada yang marah karena kita menolak penambahan masa jabatan tiga periode atau perpanjangan, bukan karena apa-apa, itu urusan masing-masing. Tetapi memang untuk menjaga konstitusi. Sederhana aja,” jelas Adian.
Adian pun menyayangkan langkah Presiden Jokowi yang berbeda dengan PDIP di Pilpres 2024.
Sebab, partai tersebut sudah memberikan karpet merah untuk Jokowi mulai dari menjadi Wali Kota Surakarta dua periode, Gubernur DKI Jakarta, hingga presiden dua periode.
Karenanya, aktivis 1998 ini mengaku sama sekali tidak peduli ketika Presiden Jokowi dan keluarganya berpaling.
Baca juga: Hasil Survei Capres Cawapres 2024 Terbaru, Prabowo-Gibran, Ganjar-Mahfud, Anies-Cak Imin di Pilpres
Adian menuturkan saat ini dirinya hanya fokus untuk memenangkan pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD.
Beberapa hari berselang, giliran Sekjen PDIP, Hasto Kristiyanto, blak-blakan menyebut usulan masa jabatan Presiden 3 periode merupakan permintaan 'Pak Lurah'.
“Jadi berbagai upaya yang dilakukan beberapa ketua umum saat itu yang saya dapat informasinya, bisa di-crosscheck,” kata Hasto, dikutip dari kanal YouTube Tribunnews.com, Jumat (27/10/2023).
Hasto bahkan siap mempertanggungjawabkan ucapannya itu secara politik dan di hadapan Tuhan.
“Saya pertanggungjawabkan secara politik, hukum, dan juga di hadapan Tuhan yang Maha Kuasa dan rakyat Indonesia, itu memang ada melalui pihak lain yang kemudian disuarakan ke PDI Perjuangan,” jelasnya.
Hasto pun menyinggung seorang menteri yang paling gigih memperjuangkan terwujudnya usulan presiden tiga periode.
Namun, ia tidak menyebut secara jelas nama menteri yang dimaksud.
Menurut Hasto, menteri itu mengatakan bahwa sosok “Pak Lurah” yang meminta perpanjangan masa jabatan menjadi tiga periode.
Hasto menegaskan PDIP menolak usulan perpanjangan masa jabatan presiden dan partainya tetap berpegang teguh pada konstitusi.
Pihak Istana pun buka suara soal kembali mencuatnya isu permintaan masa jabatan Presiden 3 periode.
Staf Khusus Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Faldo Maldini, menyebut isu permintaan jabatan presiden 3 periode bisa dikarang oleh pihak tertentu.
“Saya mendengar ada dugaan ketegangan di internal PDI Perjuangan, makanya elite yang satu berbeda pendapat dengan elite lainnya,” kata Faldo dikutip dari Kompas TV pada Minggu (29/10/2023).
“Kami melihat ada tanda-tanda begitu, aneh juga kami kira isu ini diungkit kembali,” jelasnya dilansir Tribunnews.
Faldo menduga ada kubu yang sengaja ingin merusak citra baik Presiden Jokowi.
Baca juga: Adu Tajir Rosan Roeslani Ketua Tim Prabowo-Gibran dan Arsjad Rasjid di Ganjar-Mahfud, Sesama Kadin
Sementara itu, Menteri Investasi Bahlil Lahadalila menyebut bahwa dirinya-lah yang pertama kali membahas soal isu penundaan Pemilu dan presiden tiga periode.
Bahlil mengaku tidak pernah diperintah siapa pun untuk mengangkat isu tersebut.
Ia menegaskan, isu tersebut murni dari hasil survei yang dilakukan Burhanuddin Muhtadi saat pandemi Covid-19.
Bahlil pun mengaku heran saat ini isu tersebut kembali diangkat jelang Pilpres 2024.
4. Hak Istimewa Jokowi dan Keluarga
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengungkapkan partainya dalam suasana sedih, luka hati yang perih, dan berpasrah pada Tuhan Yang Maha Kuasa serta rakyat Indonesia atas apa yang terjadi saat ini.
Apalagi, kata Hasto, ketika DPP bertemu dengan jajaran anak ranting dan ranting sebagai struktur partai paling bawah, banyak yang tidak percaya bahwa ini bisa terjadi.
Terlebih, Hasto menyebut bahwa seluruh jajaran DPP PIP hingga ranting begitu mencintai dan memberikan privilege yang begitu besar kepada Presiden Jokowi dan keluarga.
“Namun kami ditinggalkan karena masih ada permintaan lain yang berpotensi melanggar pranatan kebaikan dan konstitusi,” kata Hasto dalam keterangannya kepada wartawan, Minggu (29/10/2023).
Pada awalnya, Hasto menyebut seluruh kader PDIP hanya berdoa agar hal tersebut tidak terjadi.
Namun, ternyata hal yang dikhawatirkan benar-benar terjadi.
Di mana, putra sulung Presiden Jokowi yakni Gibran Rakabuming Raka maju menjadi Cawapres Prabowo Subianto.
Selain itu, seluruh simpatisan, anggota dan kader partai sepertinya belum selesai rasa lelahnya setelah berturut-turut bekerja dari 5 Pilkada dan 2 Pilpres.
“Itu wujud rasa sayang kami. Pada awalnya kami memilih diam,” jelasnya.
“Namun apa yang disampaikan Butet Kartaredjasa, Goenawan Muhammad, Eep Syaifullah, Hamid Awaludin, Airlangga Pribadi dan lain-lain beserta para ahli hukum tata negara, tokoh pro demokrasi dan gerakan civil society,” lanjutnya.
“Akhirnya kami berani mengungkapkan perasaan kami,” ujar politikus asal Yogyakarta ini menambahkan.
Diapun menyampaikan PDIP percaya bahwa Indonesia ini negeri dimana rakyatnya bertaqwa kepada Tuhan.
“Indonesia negeri spiritual. Di sini moralitas, nilai kebenaran, kesetiaan sangat dikedepankan,” kata Hasto.
“Apa yang terjadi dengan seluruh mata rantai pencalonan Mas Gibran, sebenarnya adalah political disobidience terhadap konstitusi dan rakyat Indonesia. Kesemuanya dipadukan dengan rekayasa hukum di MK,” lanjutnya.(*)
(TribunnewsSultra.com/Muhammad Israjab, Tribunnews.com/Fransiskus Adhiyuda Prasetia/Muhammad Zulfikar/Nuryanti)
Presiden Jokowi
Gibran Rakabuming
PDIP
Prabowo Subianto
Megawati Soekarnoputri
Ganjar Pranowo
Pilpres 2024
Giliran PDIP Ungkap Kesedihan Ditinggal Presiden Jokowi dan Keluarga Usai Ungkit Jabatan 3 Periode |
![]() |
---|
Adu Tajir Rosan Roeslani Ketua Tim Prabowo-Gibran dan Arsjad Rasjid di Ganjar-Mahfud, Sesama Kadin |
![]() |
---|
Hasil Survei Capres Cawapres 2024 Terbaru, Prabowo-Gibran, Ganjar-Mahfud, Anies-Cak Imin di Pilpres |
![]() |
---|
Siapa Capres Cawapres 2024 Terkaya? Intip Harta Kekayaan Prabowo-Gibran Ganjar-Mahfud Anies-Cak Imin |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.