Pembangkang hingga Calon Boneka, Jokowi dan Gibran Rakabuming Jadi Sasaran Serangan Politikus PDIP

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, JAKARTA - Presiden Jokowi dan putra sulungnya Gibran Rakabuming Raka kini menjadi sasaran serangan dan kritik sejumlah politikus PDIP.

Kritik dilontarkan setelah Gibran yang merupakan kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menjadi bakal calon wakil presiden atau cawapres Prabowo Subianto.

Sedangkan, partai besutan Megawati Soekarnoputri tersebut resmi mengusung pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD pada Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024.

Kritik demi kritik pun belakangan ini marak dilontarkan para politikus PDIP terhadap Presiden Joko Widodo maupun putra sulungnya Gibran Rakabuming Raka.

Mulai dari Adian Napitupulu disusul Hasto Kristanto terkait adanya permintaan perpanjangan masa jabatan Presiden 3 periode.

Disusul Ahmad Basarah yang menyebut Gibran Rakabuming Raka telah melakukan pembangkangan terhadap keputusan PDIP.

Kritikan juga dilontarkan Masinton Pasaribu yang menyebut putusan batas usia capres-cawapres mengonfirmasi skenario terakhir menciptakan ‘calon boneka’ di Pemilu 2024.

Baca juga: Giliran PDIP Ungkap Kesedihan Ditinggal Presiden Jokowi dan Keluarga Usai Ungkit Jabatan 3 Periode

Pada Minggu (29/10/2023), Hasto yang merupakan Sekjen PDIP, pun menyampaikan penyesalan partainya sudah memberikan privilege kepada Presiden Jokowi dan keluarga.

Berbagai ‘serangan’ itupun ditanggapi pihak Jokowi maupun Gibran Rakabuming melalui tim pemenangan maupun politisi partai pengusungnya bersama Prabowo Subianto.

Simak selengkapnya berikut ini dihimpun TribunnewsSultra.com dari artikel Tribunnews.com:

1. Gibran Lakukan Pembangkangan

Gibran Rakabuming Raka dianggap telah membangkang terhadap keputusan PDIP dengan menjadi cawapres Prabowo Subianto.

Gibran diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) sebagai cawapres Prabowo di Pilpres 2024.

Koalisi tersebut terdiri dari 9 partai politik (parpol) pengusung yakni Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN).

Partai Demokrat, Partai Bulan Bintang (PBB), Partai Gelora, Partai Garuda, Partai Prima, serta Partai Solidaritas Indonesia (PSI).