Berita Sulawesi Tenggara
Warga Sulawesi Tenggara Diimbau Beli Tabung Elpiji 3 Kilogram di Pangkalan, Bukan ke Pengecer
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) mengimbau warga membeli tabung elpiji 3 kg di pangkalan, bukan pengecer.
Penulis: Amelda Devi Indriyani | Editor: Sitti Nurmalasari
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara (Sultra) mengimbau warga membeli tabung elpiji 3 kg di pangkalan.
Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sultra, Andi Azis mengatakan hal itu perlu dilakukan sebab penyaluran LPG subsidi paling terakhir ada di pangkalan, bukan pengecer.
Selain itu, pembelian elpiji 3 kg di pangkalan juga untuk mengurangi risiko kelangkaan hingga risiko harga tabung yang mahal di pengecer.
Mengingat harga di pangkalan hanya mencapai Rp20 ribu per tabung tiga kilogram.
"Karena fakta lapangan tidak jarang kita temui, kadang di pangkalan ketika di drop misalnya jumlah 650 tabung itu cepat sekali sudah habis," kata Andi Aziz, Rabu (25/10/2023).
Baca juga: Stok Elpiji 3 Kg di Sulawesi Tenggara Dijamin Aman, ESDM Sultra Sebut Hanya Terkendala Distribusi
Untuk itu, ketika didapati ada pangkalan yang banyak menjual ke pengecer, maka Andi Azis mengatakan untuk mengadukannya ke Pemprov Sultra maupun ke Pertamina.
"Itu anomali, artinya kalau dijumpai hal seperti ini tolong disampaikan ke kami. Ada call center yang bisa dihubungi 135 langsung ke Pertamina. Kalau tidak tersambung misalnya, kami ada Disperindag, bisa lewat telepon nanti kita operasi pasar," ujarnya.
"Distribusi terakhir di pangkalan, jadi sebaiknya beri sanksi sosial kepada para pengecer, jangan beli di situ (pengecer). Pertama harganya mahal, kedua belum tentu juga tabung yang didistribusikan hari ini itu mungkin pekan lalu dan itu tentu mempengaruhi kualitas kalau sudah lama," ucapnya.
Andi Azis menyampaikan pihaknya sendiri sudah mempunyai surat edaran yang diperuntukkan untuk ASN vertikal maupun Pemprov Sultra agar tidak menggunakan LPG subsidi.
"Kami harapkan para kepala dinas, kepala sekolah mengecek anggotanya karena ASN tidak boleh menggunakan LPG subsidi karena masih tergolong masyarakat mampu," ujarnya.
Baca juga: Sejumlah UMKM di Kendari Sultra Enggan Berjualan Gegara Imbas Kelangkaan Tabung Gas Elpiji
Ia menjelaskan saat ini pihaknya sementara mengusulkan untuk mengonversi daerah kepulauan yang terdiri delapan kabupaten/kota serta penyusunan kuota pada 2024 mendatang untuk pengadaan pangkalan.
Sehingga diimbau masyarakat agar tidak panik dengan pemberitaan yang ada saat ini. Apalagi harga elpiji 3 kg ini hanya dijual seharga Rp20 ribu per tabung di pangkalan.
Ia menyebut penyaluran paling terakhir adalah pangkalan, oleh karena itu pihaknya meminta Pertamina agar melakukan perjanjian kepada para agen, diharapkan masyarakat lebih baik membeli gas di pangkalan, bukan di pengecer.
"Pertamina juga sudah menerapkan standar. Di Sultra, sembilan kabupaten/kota yang terkonversi dan itu semua daratan. Konawe Kepulauan dan Kabaena karena masuk di Bombana selebihnya delapan kabupaten (kepulauan) belum terkonversi," ucapnya.
"Kami mengharapkan informasi dari kabupaten/kota terkait LPG subsidi ini. Dan sebenarnya elpiji 3 kg ini untuk masyarakat tidak mampu dan ini untuk ASN tidak boleh pakai LPG subsidi," pungkasnya. (*)
(TribunnewsSultra.com/Amelda Devi Indriyani)
| Elpiji 3 Kg Langka di Kota Kendari Sulawesi Tenggara, Masyarakat Keluhkan Susah Dapat Tabung LPG |
|
|---|
| LPG 3 Kilogram Sempat Dikeluhkan Langka di Kolaka Timur Sulawesi Tenggara, Ini Penyebabnya |
|
|---|
| Daftar Harga Elpiji Terbaru di Sulawesi Tenggara, HET LPG 3 Kg di Sultra Naik, Update Bright Gas |
|
|---|
| Soal Konversi LPG ke Kompor Listrik, Pertamina Sebut Punya Segmentasi Pasar dan Pilihan Pelanggan |
|
|---|
| Konversi LPG ke Kompor Listrik, PLN UP3 Kendari Siap Dukung Pemerintah, Lakukan Studi Komparasi |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.