Berita Sulawesi Tenggara
Penerapan Kurikulum Merdeka SMA di Sulawesi Tenggara Terus Dimasifkan, Guru Diimbau Manfaatkan PMM
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sulawesi Tenggara (Sultra) terus mengoptimalkan penerapan Kurikulum Merdeka tingkat SMA.
Penulis: Amelda Devi Indriyani | Editor: Sitti Nurmalasari
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Sulawesi Tenggara (Sultra) terus mengoptimalkan penerapan Kurikulum Merdeka tingkat SMA.
Kurikulum Merdeka ini telah diluncurkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) pada Februari 2022 lalu bersamaan dengan Platform Merdeka Mengajar (PMM).
Kepala Dikbud Sultra Yusmin mengatakan implementasi Kurikulum Merdeka ini dibantu Platform Merdeka Mengajar (PMM), khususnya bagi para tenaga pendidik.
Hingga kini, pemanfaatan Platform Merdeka Mengajar tersebut yang digunakan oleh guru khusus tingkat SMA telah mencapai 97 persen.
Sekolah diberikan pilihan dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka, di antaranya Mandiri Belajar, Mandiri Berubah dan Mandiri Berbagi.
Baca juga: Ini Manfaat Kurikulum Merdeka Bagi Siswa SD dan SMP, Dibagikan Mahasiswa KKN Tematik UHO Kendari
Untuk Mandiri Belajar memberikan kebebasan pada satuan pendidikan untuk menerapkan kurikulum beberapa bagian dan dipadukan dengan Kurikulum 2013.
Untuk kurikulum Mandiri Berubah, secara keseluruhan sudah menerapkan Kurikulum Merdeka, dengan menggunakan perangkat ajar yang tersedia.
Sedangkan untuk kurikulum Mandiri Berbagi merupakan satuan pendidikan yang telah membagi praktik baik kepada sekolah lainnya.
"Ketiga opsi tersebut tidak dipaksakan kepada satuan pendidikan, semuanya kembali ke sekolah masing-masing yang disesuaikan dengan kemampuan guru, sarana prasarana, dan lainnya," jelasnya usai Diklat Implementasi Kurikulum Merdeka SMA di Kota Kendari, Senin (16/10/2023) malam.
Untuk itu, kata Yusmin, dalam mewujudkan Kurikulum Merdeka ini diharapkan dapat diimplementasikan di seluruh satuan pendidikan.
Baca juga: Dosen UHO Hadirkan Aplikasi EduNum Dukung Kurikulum Merdeka, Sudah Diujicoba di Baubau dan Kendari
Kapten Belajar.id yang ditunjuk langsung oleh Kemendikbudristek, Irma Lismayani mengatakan untuk memaksimalkan implementasi Kurikulum Merdeka, guru diminta dapat belajar secara mandiri melalui PMM.
Di mana, dalam platform tersebut tersedia secara lengkap panduan daan capaian pembelajaran mulai dari fase jenjang PAUD hingga tingkat SMA, sehingga tentu dibutuhkan pelatihan dan sosialisasi dalam pengoperasian PMM.
"Ketercapaian ini bisa dicapai atas kerja sama dengan para stakeholder khususnya Dikbud Sultra yang telah menginstruksikan kepada seluruh sekolah agar guru harus aktif dalam platform tersebut," ucapnya. (*)
(TribunnewsSultra.com/Amelda Devi Indriyani)
Kurikulum Merdeka
SMA
Sulawesi Tenggara
Sultra
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan
Dikbud
Yusmin
Platform Merdeka Mengajar
PMM
Tanggapan DPRD Kendari Soal Masuknya Bahasa Tolaki ke Kurikulum Sekolah Jenjang SD dan SMP |
![]() |
---|
Bahasa Tolaki Masuk Kurikulum Jenjang SD dan SMP, Kepsek SMPN 2 Kendari Sebut Terkendala Bahan Ajar |
![]() |
---|
Bahasa Tolaki Jadi Mata Pelajaran Untuk Kurikulum Jenjang SD dan SMP di Kota Kendari |
![]() |
---|
Ini Manfaat Kurikulum Merdeka Bagi Siswa SD dan SMP, Dibagikan Mahasiswa KKN Tematik UHO Kendari |
![]() |
---|
Teknik Elektro UHO Kendari Kolaborasi Dunia Industri dan Alumni Gelar Workshop Revisi Kurikulum |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.