Berita Kendari

Tanggapan DPRD Kendari Soal Masuknya Bahasa Tolaki ke Kurikulum Sekolah Jenjang SD dan SMP

Ini tanggapan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah atau DPRD Kendari soal masuknya bahasa Tolaki ke kurikulum sekolah jenjang SD dan SMP.

Penulis: Dewi Lestari | Editor: Sitti Nurmalasari
TribunnewsSultra.com/Dewi Lestari
Ketua Komisi III DPRD Kota Kendari, LM Rajab Jinik mengatakan penerapan bahasa Tolaki ke dalam kurikulum sekolah merupakan upaya Pemkot Kendari agar bisa menjadi rujukan kota lainnya. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Ini tanggapan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah atau DPRD Kendari soal masuknya bahasa Tolaki ke kurikulum sekolah jenjang SD dan SMP.

Seperti diketahui, bahasa Tolaki resmi masuk ke dalam kurikulum sekolah jenjang SD dan SMP di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) pada tahun ajaran 2023/2024.

Hal tersebut sesuai dengan edaran Wali Kota Kendari pada bulan Agustus 2023.

Menanggapi hal tersebut, Ketua Komisi III DPRD Kota Kendari, LM Rajab Jinik mengatakan penerapan bahasa Tolaki ke dalam kurikulum sekolah merupakan upaya Pemkot Kendari agar bisa menjadi rujukan kota lainnya.

Agar generasi muda dapat mengetahui tentang budaya sendiri, khususnya bahasa daerah.

Baca juga: Pj Gubernur Sultra Beri Tugas Pertama Harmin Ramba dan Rasman Manafi Usai Dilantik Jadi Penjabat

Namun, ke depannya Kota Kendari bisa jadi tidak hanya bahasa Tolaki saja yang dimasukkan ke dalam kurikulum sekolah, tetapi juga bahasa daerah lainnya.

"Tetapi ke depannya, dalam menjaga keberlangsungan budaya, saya pikir akan ada juga bahasa daerah lain yang dikembangkan," kata LM Rajab Jinik, Senin (25/9/2024).

"Tapi sementara, ini kita sangat apresiasi, sebagai langkah yang sangat tepat oleh PJ Walikota Kendari untuk mendorong kelestarian budaya," tambahnya.

Ketika bahasa Tolaki telah diterapkan di sekolah sebagai mata pelajaran, harapannya infrastrukturnya harus jelas dan lengkap, termasuk tenaga pengajarnya yang harus memahami secara pasti bahasa Tolaki, adat serta lainnya yang berkaitan dengan Tolaki.

"Ketika mengajar harus paham dan tahu materi apa yang diajarkan, bagaimana metode pembelajarannya, dan seperti apa penilaian pembelajaran ini ke depannya, agar para siswa dapat memahami apa yang diajarkan," jelasnya. (*)

(TribunnewsSultra.com/Dewi Lestari)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved