Asmawa Tosepu Imbau Warga Kendari Sultra Cek Kebenaran Informasi di Media Sosial Sebelum Disebar

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Pj Wali Kota Kendari, Asmawa Tosepu mengimbau kepada seluruh warga Kota Kendari agar selalu mengecek kembali informasi yang beredar di media sosial.

Hal itu sebagai salah satu upaya untuk menghadirkan Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) yang kondusif.

"Apakah benar atau tidak, karena sebagian dari itu ternyata adalah kejadian beberapa waktu lalu," kata Asmawa usai menerima SK Kementerian Dalam Negeri tentang Perpanjangan Masa Jabatan Pj Wali Kota Kendari.

Di mana SK tersebut diserahkan oleh Pj Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), Komjen Pol Andap Budhi Revianto di Ruang Pola Kantor Gubernur Sultra, Senin (9/10/2023).

Asmawa menyebut, sudah menjadi tanggung jawab Pj Wali Kota Kendari, Pemerintah Kota Kendari bersama aparat keamanan untuk memastikan kondusivitas wilayah ketentraman dan ketertiban di Kota Kendari agar senantiasa bisa diwujud nyatakan.

Baca juga: Pj Wali Kota Kendari Asmawa Tosepu Sebut Punya Semangat Lebih Besar Mengabdi Usai SK Diperpanjang

"Jadi setelah kita cek, memang begitu ada kejadian, tetapi kejadiannya cepat dapat diantisipasi oleh pihak keamanan dan itu untuk diulang terus-terusan, jadinya hoax. sebenarnya itu saja," bebernya.

Sebelumnya, Penjabat atau Pj Gubernur Sultra Komjen Pol Andap Budhi Revianto dalam sambutannya menyampaikan beberapa penekanan.

Salah satunya terkait menghadirkan kondusivitas di Kota Kendari sebagai representatif sekaligus ibu kota Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

Menurutnya, konflik sendiri merupakan bencana sosial yang harus segera ditangani, karena dapat menimbulkan perpecahan antarsesama warga di Sultra.

"Apabila ada konflik di antara kita itu juga termasuk bencana itu tidak boleh terjadi, maka itu kita harus rajut kebersamaan yang baik di antara kita tidak terpecah satu sama lain," ujarnya.

Baca juga: Pj Gubernur Sultra Komjen Pol Andap Budhi Kembali Tegaskan Netralitas ASN Saat Apel Pagi

Namun, jadikan perbedaan sebagai kekuatan, tidak untuk menjadi parsial atau satu-satu, tidak kedaerahan, tidak sukuisme, tapi jadikan perbedaan sebagai kekuatan saling mengingatkan terutama yang diberikan amanah sebagai pimpinan.

"Mari kita rapatkan barisan, kalau ada sesuatu mari diselesaikan dengan baik sama seperti kita layaknya bersaudara. Apabila ada yang tidak baik sampaikan pada perangkat ataupun kita-kita biar kita selesaikan," ujarnya. (*)

(TribunnewsSultra.com/Amelda Devi Indriyani)