Kisah Tragis Kematian Andini Dianiaya hingga Anak Anggota DPR RI Resmi Tersangka Kasus Penganiayaan

Kisah tragis kematian Dini Sera Afrianti (29) alias Andini diduga dianiaya anak anggota DPR RI, dimasukkan bagasi mobil usai penganiayaan.

Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Aqsa
kolase foto (handover)
Kisah tragis kematian Dini Sera Afrianti (29) alias Andini diduga dianiaya anak anggota DPR RI, dimasukkan bagasi mobil usai penganiayaan. Penganiayaan yang diduga dilakukan sang pacar Gregorius Ronald Tannur (31) alias GRT tersebut terjadi disalah satu tempat hiburan di Kota Surabaya, Jawa Timur (Jatim). 

Tempat hiburan berlokasi di dalam gedung pusat perbelanjaan, Jalan Mayjen Yono Suwoyo, Dukuh Pakis, Surabaya, Jawa Timur (Jatim).

Namun Andini dan GRT tiba-tiba terlibat percekcokan hingga berujung tindakan kekerasan.

Diperkirakan insiden penganiayaan yang dilakukan GTR terhadap korban Andini terjadi mulai sekitar pukul 22.30 WIB.

Kemudian, DSA sempat dikabarkan tidak sadarkan diri di lantai basement parkiran mobil sekitar pukul 01.30 WIB.

“Saudara GRT malah memvideo Mbak DSA yang tergeletak di halaman basement, dan mengatakan dia (terduga pelaku) enggak tahu kenapa tergeletak,” katanya.

Berdasarkan keterangan yang diterima Dimas, GRT saat itu sempat menertawakan korban yang tergeletak tidak sadarkan diri.

Namun, seorang petugas meminta GRT memasukkan korban ke dalam mobil.

“Setelah diingatkan petugas basement, Mbak DSA malah dimasukkan ke bagasi mobil belakang,” jelasnya.

GRT kemudian membawa korban ke sebuah apartemen di Jalan Puncak Indah Lontar, Surabaya, Rabu (4/10/2023) dini hari.

Saat itu, korban dibawa dalam kondisi tidak sadarkan diri.

“Mbak DSA sudah tidak ada napas. Setelah tidak ada napas, dia (terduga pelaku) memanggil petugas keamanan, kemudian dipanggil lah pengelola apartemen,” ujarnya.

Baca juga: Petaka Poliandri 3 Tewas Termasuk Suami Kedua di Gowa, Istri Ungkap Status Suaminya yang Pertama

Melihat kondisi korban, GRT langsung membawa kekasihnya ke Nasional Hospital yang letaknya tak jauh dari apartemen.

Nahas, sesampainya di rumah sakit korban dinyatakan meninggal dunia.

“Artinya sudah tidak bernyawa dimungkinkan terjadi di klub malam. Adanya pembiaran petugas di klub malam,” katanya.

Mengutip Surya.co.id. Dimas menyebut korban mengembuskan napas terakhir 30 sampai 45 menit sebelum tiba di rumah sakit.

Halaman
1234
Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved