Berita Konawe
PUPR Evaluasi Pengerjaan Bendungan Ameroro di Konawe Sultra Usai Ambruk Hingga Jadi Penyebab Longsor
Komisi keamanan bendungan bersama Kementerian Pekerja Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengevaluasi pengerjaan bendungan Ameroro.
Penulis: Laode Ari | Editor: Desi Triana Aswan
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KONAWE- Komisi Keamanan Bendungan bersama Kementerian Pekerja Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mengevaluasi pengerjaan Bendungan Ameroro di Kecamatan Uepai, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara.
Evaluasi tersebut setelah dinding bendungan yang merupakan proyek strategis nasional yang menghabiskan anggaran Rp1,5 triliun itu ambruk beberapa waktu lalu.
Peninjauan ini dihadiri Direktur Bendungan dan Danau Kementerian PUPR Adenan Rasyid.
Adenan mengatakan, Bendungan Ameroro yang merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) di bidang Sumber Daya Air ini menghadapi berbagai tantangan selama pembangunan.
'Monitoring dan evaluasi bertujuan untuk memastikan bahwa proyek ini berjalan sesuai dengan rencana, memiliki dampak positif yang signifikan, serta mematuhi standar keselamatan dan lingkungan yang berlaku," jelasnya melalui keterangan tertulis yang diterima tribunnewsSultra, Jumat (22/9/2023).
Menanggapi kasus longsor yang terjadi beberapa waktu lalu, Adenan Rasyid, memastikan bahwa kejadian itu tidak mengganggu dari struktur bangunan inti bendungan
Baca juga: Penjelasan BWS Sulawesi IV Kendari Soal Kronologi Video Viral Longsor di Bendungan Ameroro Konawe
"Setelah kita lihat titik longsor bukan bagian struktur bendungan dancini masih sangat aman, ini adalah longsornya tebing di sisi kiri bendungan yang tidak ada hubungannya dengan struktur bendungan dan kami pastikan sangat aman" Jelas Adnan Rasyid.
Adnan menjelaskan, kunjungan tersebu memastikan bahwa semua aspek dalam pengerjaan proyek pembangunan bendungan telah dipertimbangkan dengan matang dan semua masalah yang mungkin timbul dapat diatasi secara tepat waktu.
Adapun bagian pekerjaan bendungan yang dikunjungi diantaranya Main Gate, Gardu Pandang, Bangunan Fasilitas, Rumah Katup, Main Dam, dan Spillway.
"Kunjungan meliputi survei menyeluruh terhadap berbagai aspek dalam pembangunan Bendungan Ameroro, termasuk progress Pekerjaan fisik, lanskap bendungan serta kualitas pelaksanaan konstruksi," jelasnya.
Sementara itu, Komisi Kemanan bendungan,Paulus Kurniawan, menuturkan terkait adanya longsor lokal di salah satu bagian gedung bahwa kejadian tersebut tidak ada hubungannya dengan bangunan bendungan atau konstruksi Dum penampung air.
Ia menyebut bagian yang longsor tidak berhubungan dengan inti bagian bendungan utamankarena jauh dari titik tersebut, dan itu tidak akan membahayakan.
"Longsoran yang terjadi itu terletak disisi hilir disamping dari pada bagian ataupun Pelimpah atau Spilwai dan itu tidak membahayakan sama sekali terhadap struktur bangunan bendungan yang ada karena hanya berurusan lima kali sepuluh meter saja" jelas Paulus Kurniawan.
Sementara itu, Tim leader Konsultan PT Indra Karya, Anwar Sanusi, menambahkan saat ini sudah diketahui untuk penyebab turunnya bebatuan di sisikiri saluran pembuang itu karena kondisi geologi yang tidak menguntungkan dan saat ini sudah di lakukan pembenahan dan langkah penanganan terhadap titik longsoran yang terjadi.
Jadi tinggi total longsoran sekitar tujuh meter jadi kita gali tebing mulai dari sisi atas.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.