Video Viral Bendungan Ameroro Longsor
Kata Polisi Soal Video Viral Longsor di Bendungan Ameroro Konawe Sulawesi Tenggara
Kapolsek Lambuya IPDA Fahri N Latekeng membenarkan peristiwa dalam video viral longsor di Bendungan Amero, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara.
Penulis: Annisa Nurdiassa | Editor: Sitti Nurmalasari
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KONAWE - Kapolsek Lambuya IPDA Fahri N Latekeng membenarkan peristiwa dalam video viral longsor di Bendungan Amero, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra).
Longsor di bendungan yang berlokasi di Kecamatan Upeai tersebut terjadi pada Selasa (12/09/2023).
"Kejadiannya hari selasa siang hari," kata Ipda Fahri dikonfirmasi TribunnewsSultra.com pada Rabu (13/09/2023) malam.
Atas peristiwa longsor di Bendungan Ameroro, pihak kepolisian disebutkan sudan meminta keterangan dari seorang staf bernama Ansar.
Meski sejauh ini, kepolisian belum menerima laporan resmi sekaitan peristiwa dalam video yang kini viral di medsos tersebut.
Baca juga: Soal Video Viral Bendungan Ameroro Konawe Longsor, Ini Penjelasan Balai Wilayah Sungai Sulawesi IV
"Tidak ada laporan resminya, namun kita sudah mengambil keterangan dari staf sdr. Hansar," jelasnya.
Berdasarkan keterangan tersebut, kata Ipda Fahri, bahwa galian yang jatuh bukan merupakan pekerjaan utama dari pembangunan Bendungan Ameroro.
"Yang jatuh merupakan galian belakang dinding dan memang rencana dibuka sehingga dapat membantu pekerjaan," ujarnya.
"Tanah yang longsor tersebut mengingat tanahnya sangat lapuk sehingga mudah longsor. Namun dapat membantu mempercepat pekerjaan di area tersebut," katanya menambahkan.
Diberitakan sebelumnya, video viral yang merekam detik-detik terjadinya longsor di Bendungan Ameroro, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara (Sultra), beredar.
Baca juga: Video Viral Detik-detik Longsor di Bendungan Ameroro Konawe Sulawesi Tenggara Beredar di WhatsApp
Video viral berdurasi 29 detik itu beredar luas melalui WhatsApp Massenger (WA) yang juga diterima TribunnewsSultra.com pada Rabu (13/09/2023) petang.
Dalam video viral itu terlihat beton semen pada dinding Bendungan Ameroro Konawe, Provinsi Sultra, ambruk dan berjatuhan.
Sedangkan, sejumlah pekerja hanya bisa menyaksikan longsor yang terjadi di bendungan tersebut.
Bendungan Ameroro berlokasi di Kecamatan Uepai, Kabupaten Konawe, Sulawesi Tenggara.
Dikutip TribunnewsSultra.com dari artikel laman pu.go.id yang dilansir 10 Maret 2023, pembangunan tersebut ditargetkan rampung pada akhir tahun ini.
Baca juga: Pembayaran Lahan Warga Untuk Bendungan Ameroro Konawe Mandek, BPN Paparkan Masalah
Bendungan mulai dikerjakan pada Desember 2020 dengan biaya Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Rp1,6 triliun.
Pembangunan Bendungan Ameroro di Kabupaten Konawe, Provinsi Sultra, tersebut dilaksanakan dalam dua paket pekerjaan.
Paket I oleh kontraktor PT Wijaya Karya-PT Sumber Cahaya Agung-PT Basuki Rahmanta Putra (KSO) dan Paket II PT Hutama Karya- PT Adhi Karya (KSO).
Kepala BWS Sulawesi IV Kendari Kementerian PUPR, Agus Safari, menambahkan, Bendungan Ameroro memiliki kapasitas tampung 98,81 juta m3.
Dikutip dari laman resmi pu.go.id pada Maret 2023 lalu, bendungan ini diproyeksikan dapat memenuhi kebutuhan air baku sebesar 0,51 m3/detik.
Baca juga: Empat Poin Kesepakatan DPRD Konawe Soal Bendungan Ameroro dan Penambangan Pasir, Kolaborasi Warga
Suplai tampungan air Bendungan Ameroro juga diproyeksikan menyediakan air baku bagi daerah-daerah industri nikel yang berkembang di Konawe, Sulawesi Tenggara.
Bendungan tersebut membendung Sungai Ameroro yang merupakan anak sungai dari Sungai Konaweha.
Sehingga memiliki fungsi utama pula untuk mereduksi banjir di wilayah Konawe sebesar 443 m3 per detik.
Bendungan yang berada di Desa Tamesandi, Kabupaten Konawe ini merupakan bagian dari pengelolaan wilayah Sungai Lasolo Konaweha yang selanjutnya ditampung bendungan untuk mengurangi risiko banjir daerah hilir di Provinsi Sulawesi Tenggara. (*)
(TribunnewsSultra.com/Annisa Nurdiassa)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.