Pj Gubernur Sulawesi Tenggara

10 Komoditas Jadi Penyumbang Inflasi Terbesar di Sultra, Cabai Rawit hingga Kacamata Minus Plus

Penjabat atau Pj Gubernur Sulawesi Tenggara, Andap Budhi Revianto menyebutkan 10 komoditas yang menjadi penyebab inflasi terbesar di Sultra.

TribunnewsSultra.com/ Amelda Devi Indriyani
Penjabat atau Pj Gubernur Sulawesi Tenggara, Andap Budhi Revianto dan Sekretaris Daerah atau Sekda Sultra, Asrun Lio. 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Penjabat atau Pj Gubernur Sulawesi Tenggara, Andap Budhi Revianto menyebutkan 10 komoditas yang menjadi penyebab inflasi terbesar di Sultra.

Hal itu diungkapkannya saat rapat koordinasi inflasi bersama Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri), yang diikuti secara virtual di Ruang Pola Kantor Gubernur Sultra, Senin (11/9/2023).

Mantan Kapolda Sultra periode 2016-2018 ini meminta kepada seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemprov Sultra, khususnya Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) agar segera dilakukan intervensi, menekan inflasi di bawah standar nasional.

"Misalnya melakukan pengendalian harga, dengan menggunakan anggaran Biaya Tak Terduga (BTT) jika diperlukan," jelas Andap Budhi Revianto.

Ia menyebut kondisi inflasi Sultra per Agustus 2023 sebesar 3,52 persen year on year (yoy) di atas rata-rata nasional sebesar 3,27 persen yoy, tetapi secara month to month (mtm) Sultra mengalami deflasi sebesar 0,12 persen.

Baca juga: Bupati Konawe Utara Ruksamin Luncurkan Pak Tani Konasara, Aplikasi untuk Tekan Inflasi Pangan Konut

"Kita di atas rata-rata nasional. Tugasnya teman-teman semua, turunkan. Setidaknya di bawah standar nasional," tegas Sekjen Kemenkumham RI tersebut.

Purnawiraan Pati Polri tersebut juga menyampaikan inflasi di Provinsi Sultra dipantau dari dua kota, yaitu Kota Baubau dan Kota Kendari.

Adapun 10 komoditas dengan andil terbesar inflasi di Sultra (mtm) di antaranya, cabai rawit 0,08 persen, akademi/PT 0,05 persen, SMA 0,05 persen, taman kanak-kanak 0,04 persen.

Kangkung 0,02 persen, daging ayam ras 0,01 persen, sabun atau deterjen 0,01 persen, nasi dengan lauk, 0,01 persen, udang basah 0,01 persen, kacamata plus atau minus 0,01 persen .

Sementara untuk ketersediaan stok bahan pangan pokok dan strategis di Provinsi Sultra, Pj Gubernur Sultra menyebut dalam kondisi aman.

Baca juga: Pj Gubernur Sultra Andap Budhi Ingatkan Pentingnya Toleransi Jelang Pemilu 2024, Hindari Konflik

Tetapi ada beberapa komoditas yang mengalami kenaikan harga dibanding dengan pekan kemarin, seperti beras premium naik sebesar 0,11 persen, beras medium 0,07 persen, telur ayam ras 0,01 persen, minyak goreng curah 0,01 persen.

Namun ada juga yang mengalami penurunan harga seperti cabai rawit merah 11,43 persen, bawang merah 4,33 persen, dan cabai merah keriting 4,41 persen.

Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Sultra, Asrun Lio mengatakan dalam mengatasi inflasi perlu meningkatkan kepedulian dan kohesi sosial seperti saat menghadapi pandemi Covid-19.

"Jadi dalam menghadapi inflasi kita seharusnya juga kuat seperti kita menghadapi situasi Covid-19. Artinya kepedulian dan kohesi sosial itu perlu kita tingkatkan," ucap mantan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sultra ini.

Selain itu, juga diarahkan ke depannya bisa menciptakan kenyamanan, dan kepastian hukum di tengah ketidakpastian global dan sempitnya pilihan kebijakan pemerintah.

Baca juga: Gerakan Pangan Murah Bakal Digelar Akhir Juli 2023 di Kendari Sulawesi Tenggara, Antisipasi Inflasi

"Dengan mengeluarkan beberapa kebijakan pemerintah yang relevan terkait dengan inflasi yah. Itu juga yang diarahkan sama Bapak Pj Gubernur tadi, karena tadi ada Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkompinda)," tutupnya. (*)

(TribunnewsSultra.com/Amelda Devi Indriyani)

Rekomendasi untuk Anda

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved