Akademisi dan Praktisi Dunia Usaha Bertemu di Yogyakarta Hadiri RekaPreneur Bahas Inovasi Industri
Sejumlah akademisi perguruan tinggi dan praktisi dunia usaha bertemu di Yogyakarta hadiri RekaPreneur bahas terkait solusi industri
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Desi Triana Aswan
TRIBUNNEWSSULTRA.COM- Sejumlah akademisi perguruan tinggi dan praktisi dunia usaha bertemu di Yogyakarta hadiri RekaPreneur program dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi Kemendikbud.
RekaPreneur ini merupakan kolaborasi inovasi para akademisi dan praktisi dunia yang didorong melalui program.
Acara tersebut merupakan bagian dari tur kota Kedaireka yang menghadirkan seri RekaPreneur.
Dan setelah berada di 8 kota, Yogyakarta menjadi kota ke-9 digelarnya seri RekaPreneur pada Jumat (25/8/2023) di The Alana Hotel & Convention Center, Yogyakarta.
Dengan mengusung tema kali ini “Memperkuat Kolaborasi dengan Innovation Fund”, Rekapreneur menghadirkan sejumlah narasumber dari berbagai bidang.
Untuk sesi diisi oleh Kepala LLDIKTI wialyah V Prof Aris Junaidi, Tim Kemitraan Ekosistem Kedaireka, Pengusul Terpilih Rekapitch 2022 Dr Eng Yuyun Tajunnisa, ST, MT.
Lalu, sebagai narasumber industri yaitu EVP Divisi TJSL PT Pegadaian Rully Yusuf dan Apoteker Penanggung jawab CV Agradaya (UMKM Binaan PT Pelindo {Persero}) Arief Ananda Putra.
Baca juga: Kedaireka Gandeng HIPMI Kolaborasi Dalam ‘Dunia Usaha Dunia Industri’ di Peguruan Tinggi
Kegiatan ini dihadiri ratusan peserta dari perwakilan Insan Perguruan Tinggi yang ada di sekitar Yogyakarta dan perwakilan Mitra DUDI.
Sementara itu, perusahaan yang berencana akan bergabung dalam program Innovation Fund batch ke-3 yaitu PT Pegadaian dan PT Pelabuhan Indonesia (Persero).
Plt Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbudristek RI, Prof Nizam berharap RekaPreneur bisa memperkuat rasa percaya antara perguruan tinggi dan dunia industri untuk menciptakan peluang.
“Kegiatan ini sekaligus menjadi katalis dalam menciptakan lebih banyak lagi kesuksesan kolaborasi antara insan perguruan tinggi dengan mitra industri di seluruh Indonesia. Selain itu, dapat menghasilkan solusi terbaik bagi industri dan masyarakat,” tuturnya.
RekaPreneur kali ini juga disebutkan Nizam berfokus pada program Innovation Fund yang disebut menjadi solusi lahirnya sebuah peluang kolaborasi dan inovasi.
“Sepanjang tahun 2023 ini, Innovation Fund telah berhasil menyatukan (14) empat belas kolaborasi inovasi. Saya harap dengan segala kemudahan proses yang ditawarkan dapat lebih banyak lagi ide-ide inovasi yang akan tercipta kedepannya,” ujar Nizam.
Ketua Tim PMO Kedaireka, Dr Ing Mahir Bayasut juga menyebut belasan kolaborasi inovasi telah terjalin berkat program Innovation Fund menjadi bukti semakin eratnya kepercayaan yang terjalin antara Insan Perguruan Tinggi dengan Dunia Industri.
Misalnya saja, industry yang mendapat solusi atas tantangan yang dihadapi dengan mitra terpercaya yang sebelumnya telah terkurasi.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.