Berita Sulawesi Tenggara

Bahlil Beber Dampak Hilirisasi Industri di Sulawesi dan Maluku, Sebut Bakal Libatkan Pengusaha Lokal

Menteri Investasi Indonesia, Bahlil Lahadalia sebut hilirisasi industri membuat pertumbuhan perekonomian Sulawesi dan Maluku mencapai ekonomi nasional

Penulis: Laode Ari | Editor: Sitti Nurmalasari
Tangkapan Layar
Menteri Investasi Indonesia, Bahlil Lahadalia sebut hilirisasi industri membuat pertumbuhan perekonomian Sulawesi dan Maluku mencapai ekonomi nasional. Hal itu diungkapkannya melalui cuplikan video saat pembukaan Pra Munas Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada atau KAGAMA di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Jumat (4/8/2023). 

TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Menteri Investasi Indonesia, Bahlil Lahadalia sebut hilirisasi industri membuat pertumbuhan perekonomian Sulawesi dan Maluku mencapai ekonomi nasional.

Hal itu diungkapkannya melalui cuplikan video saat pembukaan Pra Munas Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada atau KAGAMA di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Jumat (4/8/2023).

Pra Munas KAGAMA tersebut mengambil tema percepatan hilirisasi industri sebagai prime mover ekonomi nasional untuk Indonesia maju, berdaulat dan berkelanjutan.

Pra Munas KAGAMA ini juga diikuti Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo melalui Zoom Meeting sebagai keynote speaker (pembicara utama).

Bahlil mengatakan hilirisasi industri sebagai instrumen untuk percepatan ekonomi dan penciptaan lapangan pekerjaan.

Baca juga: Ganjar Minta Perguruan Tinggi Bantu Tingkatkan Produktivitas Beras Saat Jadi Pembicara di Kendari

Hilirasi industri banyak digunakan negara dalam menciptakan pemerataan ekonomi negara dan daerah untuk meningkatkan perekonomian nasional.

"Kaitanya dengan Indonesia, kita punya kekayaan alam cadangan mineral, kehutanan, dan perikanan," ujar Bahlil Lahadalia.

Untuk menunjang pertumbuhan ekonomi, Indonesia selalu mengeskpor bahan baku, tetapi upaya tersebut tidak menciptakan pemerataan ekonomi di daerah terutama sektor lapangan kerja.

Kebijakan ekonomi Indonesia untuk menciptakan hilirisasi industri agar bahan industri tidak diekspor mentah tapi malalui pengolahan bahan baku.

"Karena hilirisasi menjadi kata kunci agar Indonesia jadi negara maju," kata Menteri Investasi Indonesia ini.

Baca juga: Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo Bicara Soal Ancaman hingga Potensi Indonesia di Kota Kendari

Dia mencontohkan program pengolahan bahan mentah industri di sektor nikel yang ada di Maluku dan Sulawesi, termasuk Sulawesi Tenggara (Sultra).

Di mana, wilayah Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara dan Maluku pertumbuhan ekonominya cenderung menurun sebelum adanya hilirisasi industri.

"Tapi setelah dilakukan hilirisasi, ekonomi Sulawesi dan Maluku bahkan meningkat di atas rata-rata pertumbuhan ekonomi nasional," ungkapnya.

Bahlil Lahadalia mengungkapkan ekspor nikel melalui hilirisasi industri pada tahun 2023 mencapai 30 US Dollar berdampak pada sektor pertanian dan menciptakan lapangan kerja di daerah.

Selain itu, Kementerian Investasi ke depannya akan menciptakan hilirisasi dengan melibatkan pengusaha lokal daerah di sektor industri.

Baca juga: Tiga Menteri Bakal Hadiri Gernas BBI BWI Sultra 2023 di Kendari: Luhut, Basuki hingga Halim Iskandar

"Karena keterlibatan pengusaha daerah dan masyarakat bisa menerima dampak pertumbuhan ekonomi dari hilirisasi itu sendiri," ungkapnya. (*)

(TribunnewsSultra.com/La Ode Ari)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved