Berita Sulawesi Tenggara
Dikbud Sultra Bakal Anggarkan Pembenahan Museum dan Taman Budaya Usai Kondisi Bangunannya Dikeluhkan
Kepala UPTD Museum dan Taman Budaya Sulawesi Tenggara (Sultra), Laudin mengeluhkan kondisi bangunan dan sarana prasarana yang belum representatif.
Penulis: Amelda Devi Indriyani | Editor: Sitti Nurmalasari
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Kepala UPTD Museum dan Taman Budaya Sulawesi Tenggara (Sultra), Laudin mengeluhkan kondisi bangunan dan sarana prasarana yang belum representatif.
Laudin mengatakan Museum dan Taman Budaya ini menjadi wadah bagi para seniman, budayawan dalam mengembangkan dan melestarikan budaya di Sultra.
Namun, kurangnya fasilitas yang ada sehingga mengganggu kegiatan kebudayaan di Museum dan Taman Budaya.
"Untuk mengembangkan kebudayaan itu harus didukung dengan infrastruktur dan sumber daya manusia yang memadai," ujarnya, Rabu (26/7/2023).
Seperti tidak adanya wisma atau mes tempat tinggal bagi para tamu, komunitas atau sanggar seni yang datang dari berbagai kabupaten dan kota di Sultra ketika ada kegiatan di tempat tersebut.
Baca juga: 17 Ribu Siswa SMA SMK di Sultra Bakal Bentangkan Bendera Merah Putih Sepanjang 17 Km di HUT ke-78 RI
"Jadi, dulu pernah ada, tetapi karena adanya perpustakaan, mes itu diganti, termasuk ruang seni rupa atau galeri," jelasnya.
Selain itu, kata dia, beberapa gedung untuk kegiatan seni rupa, seni pertunjukan, maupun seni kriya juga tidak memadai.
Untuk itu, pihaknya meminta Pemerintah Provinsi dalam hal ini Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sultra agar membantu membenahi fasilitas di Museum dan Taman Budaya.
Museum dan Taman Budaya berada di Jalan Pasaebo, Kelurahan Bende, Kecamatan Kadia, Kota Kendari, Provinsi Sultra.
Guna menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Dikbud Sultra, Yusmin mengaku akan merencanakan anggaran untuk pendanaan melengkapi fasilitas di Museum dan Taman Budaya.
Baca juga: Festival Seni Budaya Resmi Digelar Diikuti 300 Orang Selama 2 Hari di Museum dan Taman Budaya Sultra
Menurutnya taman budaya ini harus menjadi laboratorium semua kegiatan budaya di Sultra, sehingga kredibilitas dan kreativitas anak-anak di Sultra dapat dikembangkan.
"Jangan asal jadi karena rutinitas belaka. Nah, 2024 kita coba harus punya fasilitas itu supaya semua kegiatan seni dilangsungkan di sini," jelasnya.
Jika Museum dan Taman Budaya ramai dikunjungi, tentu juga akan berdampak pada jumlah pengunjung yang akan bertambah di Perpustakaan Modern Kendari.
"Tentu itu akan membantu mengatasi minat literasi masyarakat kita yang kurang," ujar Kepala Dinas Dikbud Sultra.
Ia berharap tak hanya sebagai pusat kegiatan budaya, Museum dan Taman Budaya ini juga bisa digunakan untuk pesta pernikahan.
Baca juga: Peringati Tahun Baru Islam 2023, Masyarakat di Konawe Sulawesi Tenggara Gelar Pawai Budaya
"Harusnya di taman budaya dong, apalagi luas begini, kenapa di gedung pariwisata? di sana tidak ada parkiran, di sini besar," kata Yusmin.
"Tapi ini tergantung dari kita ke depan, kenapa saya datang (le taman budaya) karena kita harus intervensi langsung," tutupnya. (*)
(TribunnewsSultra.com/Amelda Devi Indriyani)
Tren Pernikahan Dini di Kendari Meningkat, Tetapi Dikbud Sultra Belum Terima Laporan di Tingkat SMA |
![]() |
---|
Kepala Dinas Dikbud Kolaka Timur Dipukul Anak Buahnya, Polisi Sebut Sudah Dimediasi Bupati Koltim |
![]() |
---|
Adik Bupati Muna Dilantik Jadi KadisTanaman Pangan dan Peternakan Sultra, Yusmin Kepala Dinas Dikbud |
![]() |
---|
Blangko Ijazah Tak Terpakai di Konawe Sulawesi Tenggara Dimusnahkan, Dikbud Cegah Pemalsuan |
![]() |
---|
Guru Penggerak Dicanangkan Jadi Kepsek dan Mentor, Kadis Dikbud Sultra Tekankan Sesuai Kebutuhan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.