Berita Kendari
Penyebab Tren Gadai di Pegadaian Kendari Sulawesi Tenggara Meningkat Selama Bulan Ramadan 2023
Inilah penyebab tren gadai di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) meningkat selama Ramadan 2023.
Penulis: Amelda Devi Indriyani | Editor: Sitti Nurmalasari
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Inilah penyebab tren gadai di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) meningkat selama Ramadan 2023.
Vice President Pegadaian Area Sultra, Gede Anom Sastrawan mengatakan tren gadai pada Maret 2023 di Kota Kendari mengalami kenaikan sebesar 38,5 persen jika dibandingkan bulan sebelumnya.
"Tentunya kenaikan tren gadai terjadi setiap tahunnya, bahkan kami mencatat tren gadai di tahun ini justru terjadi bahkan sebelum memasuki bulan Ramadan," ujarnya, Jumat (31/3/2023).
"Jadi tren gadai konsisten naik sebelum memasuki bulan puasa. Tren ini akan lebih terlihat dua pekan sebelum Lebaran Idulfitri," katanya menambahkan.
Gede Anom membeberkan hal tersebut bisa terjadi lantaran nasabah Pegadaian kebanyakan dari kalangan pelaku usaha yang memiliki usaha produktif.
Baca juga: Modal Simpan 3,5 Gram Emas di Pegadaian Kendari Langsung Dapat Nomor Porsi Haji, Cara dan Syarat
Di mana, pelaku usaha ini setiap tahunnya secara konsisten selalu melakukan gadai di kantor-kantor Pegadaian sebagai modal usaha maupun memperbanyak barang dagangan.
Apalagi menjelang Lebaran 2023, banyak pelaku usaha yang hendak nenyetok barang-barang untuk dijual ke konsumen.
Namun, tren atau pergerakan gadai ini menurut Gede Anom, biasanya akan berangsur turun bahkan stabil pada saat dua pekan setelah Idulfitri.
Gede Anom menjelaskan jenis gadai yang ada di Pegadaian terdiri dari dua yaitu gadai emas dan non gadai (non emas) seperti fidusia yakni hak kepemilikan suatu benda atas dasar kepercayaan dialihkan.
Di mana, untuk produk gadai yang mendominasi pada saat Ramadan adalah emas dengan persentase secara nasional sebesar 90 persen.
Baca juga: Keuntungan Menabung Emas di Pegadaian, Masyarakat di Kendari Diimbau Bijak saat Investasikan Uang
"Khusus di wilayah Sultra, produk gadai berupa emas ini mencapai 87 persen dan 13 persen merupakan gadai non emas," ujar Gede Anom.
"Sementara untuk gadai non emas juga tak sedikit jadi pilihan para nasabah," ujar Gede Anom menambahkan.
Kata dia, gadai non emas merupakan pemberian kredit dengan sistem gadai yang diberikan ke seluruh golongan nasabah untuk kebutuhan konsumtif maupun produktif.
Yakni, berupa jaminan barang bergerak seperti jaminan BPKB, pembiayaan kendaraan bermotor, jaminan biaya pendidikan, KUR, elektronik misalnya handphone dan lainnya.
Gede Anom menyebutkan keuntungan dari gadai non emas ini di antaranya barang jaminan bervariasi, proses yang cepat, mudah, dan aman.
Baca juga: Cara dan Keuntungan Menabung Emas, Pegadaian di Kendari Edukasi dan Ajak Masyarakat Berinvestasi
penyebab
tren gadai
emas
Pegadaian
Kendari
Sulawesi Tenggara
Sultra
Ramadan
Ramadhan
Gede Anom Sastrawan
Berita Kendari
Berita Sulawesi Tenggara
Berita Sultra
Cara Membedakan Emas Asli atau Palsu, Tips Pegadaian Kendari Pastikan Cap Tanggungan Sesuai Kadarnya |
![]() |
---|
Syarat dan Dokumen Pengajuan Pinjaman di Pegadaian Kendari, Pelaku UMKM Bisa Pinjam Limit Rp10 Juta |
![]() |
---|
Pegadaian Ajak Masyarakat di Sulawesi Tenggara Investasi Emas, Sebut Risikonya Hampir Tidak Ada |
![]() |
---|
Pegadaian Sulawesi Tenggara Imbau Masyarakat di Sultra Kelola Pendapatan Lewat Investasi Emas |
![]() |
---|
Tren Tebus dan Gadai di Pegadaian Kendari Sulawesi Tenggara Meningkat Jelang Lebaran Idul Fitri 2022 |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.