Berita Kendari
Air Bersih PDAM Disebut Tercemar Bakteri E-Coli, Pemkot Kendari Lakukan Uji Laboratorium
Menurut Pj Wali Kota Kendari, Asmawa Tosepu mengatakan saat ini pihaknya telah menugaskan Manajemen PDAM untuk uji laboratorium terhadap sampel air.
Penulis: Amelda Devi Indriyani | Editor: Muhammad Israjab
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Pemkot Kendari akan mendalami temuan BPK Sulawesi Tenggara (Sultra) terkait adanya bakteri E-coli pada air bersih PDAM Tirta Anoa Kota Kendari.
Pj Wali Kota Kendari, Asmawa Tosepu mengatakan saat ini pihaknya telah menugaskan Manajemen PDAM untuk uji laboratorium terhadap sampel air.
Untuk membandingkan hasil temuan BPK dan juga hasil pemeriksaan laboratorium.
Menurut Asmawa, saat pengambilan sampel yang lalu, kemungkinan ada yang kurang sesuai.
Sehingga pihaknya ingin mengambil sampel dari sumber mata air langsung.
Baca juga: Bahaya Bakteri E-Coli Hingga Cara Menghilangkannya, Sempat Ditemukan Dalam Air PDAM Kota Kendari
Dalam uji laboratorium itu, di internal Pemkot Kendari turut melibatkan Dinas Kesehatan Kota Kendari, serta melibatkan laboratorium independen.
"Hasilnya seperti apa, nah tentu nanti akan ada tindakan lanjut dari itu," kata Asmawa, Selasa (24/1/2023).
Bahkan, kata dia jika diperlukan adanya intervensi ke pihak PDAM, maka Pemkot Kendari akan memberi perhatian untuk hal itu.
Sebelumnya BPK RI Perwakilan Sultra menemukan bakteri e-coli pada air bersih yang dikelola PDAM Tirta Anoa Kota Kendari.
Baca juga: Tanggapan Pemkot Kendari Soal Air PDAM Mengandung Bakteri Escherichia Coli, Temuan BPK Sultra
Dadek mengaku, penemuan bakteri tersebut usai dilakukan pemeriksaan pada sampel air dari sumber air baku PDAM Intake Anggoeya.
Hal tersebut disampaikan Kepala BPK Sultra Dadek Nandemar dalam kegiatan penyerahan Laporan Hasil Pemeriksaan Kinerja dan Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu (PDTT ) beberapa waktu lalu.
"PDAM mohon maaf kami sampel itu yang unitnya paling bagus, tapi airnya itu isinya Bapak Ibu harus hati-hati masih ada e-coli, ada kekeruhan dan coliform," ungkapnya.
Bahkan ia meminta agar hal ini segera ditindaklanjuti oleh Pemerintah Kota Kendari karena air tersebut bahaya untuk dikonsumsi masyarakat.
(TribunnewsSultra.com/Amelda Devi Indriyani)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.