Berita Kendari
Bahaya Bakteri E-Coli Hingga Cara Menghilangkannya, Sempat Ditemukan Dalam Air PDAM Kota Kendari
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Perwakilan Sulawesi Tenggara temukan adanya bakteri Escherichia Coli (e-coli) di air milik PDAM Tirta Anoa Kendari.
Penulis: Amelda Devi Indriyani | Editor: Desi Triana Aswan
TRIBUNNEWSSULTRA.COM, KENDARI - Bahaya bakteri E-Coli dan cara menghilangkannya, sempat ditemukan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI Perwakilan Sulawesi Tenggara (Sultra) di air milik PDAM Tirta Anoa Kota Kendari.
Seperti diketahui, beberapa waktu lalu BPK menemukan adanya bakteri Escherichia Coli (e-coli) di air milik PDAM Tirta Anoa Kota Kendari.
Hal itu disampaikan oleh Kepala BPK RI perwakilan Sultra Dadek Nandemar dalam kegiatan penyerahan Laporan Hasil Pemeriksaan Kinerja dan Pemeriksaan Dengan Tujuan Tertentu (PDTT ), Kamis (19/1/2023) lalu.
Penemuan bakteri itu usai dilakukan pemeriksaan pada sampel air dari sumber air baku PDAM Intake Anggoeya.
Baca juga: Tanggapan Pemkot Kendari Soal Air PDAM Mengandung Bakteri Escherichia Coli, Temuan BPK Sultra
Dikutip TribunnewsSultra.com dari halodoc.com, Senin (23/1/2023), Escherichia coli atau sering disebut dengan nama E-Coli adalah sejenis bakteri yang umum ditemukan di dalam usus manusia yang sehat.
Bakteri ini terdapat beberapa jenis. dan kebanyakan dari bakteri ini tidak berbahaya. Meski demikian, sebagian di antaranya bisa menyebabkan keracunan makanan dan infeksi yang cukup serius.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kendari Elfi mengatakan E-coli yang ditemukan dalam air dari sumber air baku PDAM Intake Anggoeya ini, menyebabkan air tersebut memang tidak layak dikonsumsi.
Dampak buruk atau infeksi yang disebabkan bakteri e-coli jika dikonsumsi biasanya terjadi penyakit kolera hingga diare.
Bahkan paling parahnya bisa mengakibatkan muntah, demam dan ketika diare dialami berkepanjangan atau cukup lama bisa mengakibatkan dehidrasi.

Dikhawatirkan, jika tidak mendapatkan pertolongan secara cepat difasilitas kesehatan, bisa mengakibatkan kematian.
"Alhamdulillah di Kota Kendari tidak sampai terjadi, tidak ada kasus akibat itu, mudah-mudahan tidak ada sampai selamanya," kata Elfi kepada TribunnewsSultra.com, saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (20/1).
Untuk itu, ia mengingatkan masyarakat agar tidak mengkonsumsi air dari keran secara langsung, melainkan di masak terlebih dahulu hingga benar-benar mendidih dengan suhu 100 derajat celcius atau lebih.
"Karena kita yakin dan percaya tidak ada satupun masyarakat di Kota Kendari yang langsung konsumsi (air PDAM), pasti direbus dulu. Kita sering edukasi masyarakat terkait hal itu, membedakan mana air yang layak dan tidak melalui kegiatan Germas," bebernya.
Namun, kata dia, diare yang kebanyakan terjadi di Kota Kendari bukan hanya dari air yang mengandung Ecoli melainkan, sebagian besar disebabkan karena pola hidup tidak sehat.
Baca juga: Simak Manfaat Buah Naga untuk Pencernaan, Bisa Lawan Virus dan Bakteri Jahat pada Usus
Seperti tidak rajin mencuci tangan ketika mau dan sesudah makan, tidak merebus atau mengolah makanan dengan benar.
"Diare, kolera paling rentan terjadi ketika ada masyarakat mengkonsumsi air yang tercemar ecoli, tapi kalau kita sinyalir selama ini itu kecil sekali kemungkinannya. Justru penyebab diare selama ini sebagian besar disebabkan oleh makanan atau pola hidup yang tidak sehat, itu penyebab utama penyakit diare di Kota Kendari," tegasnya.
(TribunnewsSultra.com/Amelda Devi Indriyani)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.