Berita Sulawesi Tenggara

Profil Gubernur Sulawesi Tenggara dari Masa ke Masa dan Penjabat Provinsi Sultra, Tersingkat 69 Hari

Berikut profil Gubernur Sulawesi Tenggara dari masa ke masa, serta penjabat (Pj), pelaksana tugas (Plt), dan pelaksana harian (Plh) Gubernur Sultra.

Penulis: Sitti Nurmalasari | Editor: Aqsa
kolase foto (handover)
Profil Gubernur Sulawesi Tenggara dari masa ke masa, J Wayong (1964-1965), Laode Hadi (1965-1966), Mayjen TNI (Purn) Eddy Sabara, Abdullah Silondae (1978-1981), H Alala (1982-1992), Laode Kaimoeddin (1992-2003), Ali Mazi (2003-2008 dan 2018-2023), serta Nur Alam (2008-2017). 

Drs H Abdullah Silondae

Abdullah Silondae adalah Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) periode 23 Juni 1978 hingga 1981.

Dia diangkat menjadi Gubernur Sultra berdasarkan Keppres No PEM/7/18/39 tertanggal 19 Juni 1978.

Abdullah Silondae adalah gubernur kelahiran di Andoolo, Konawe Selatan, Provinsi Sultra, pada tahun 1928.

Baca juga: Daftar Nama Perusahaan Tambang Emas, Lokasi Pertambangan di Sulawesi Tenggara: Bombana dan Konawe

Sebelum menjadi gubernur, Abdullah pernah menjabat sebagai Anggota DPR RI Fraksi Golkar.

Selain itu, Ketua DPRD Tk. I Sulawesi Tenggara periode 1971-1977.

Abdullah Silondae adalah Tim Konseptor Penyusunan Rancangan Perencanaan Program Pembangunan Daerah Sultra terkait Pemanfaatan Tanah dan Air pada Pelita I dan Pelita II.

Selain itu, peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) dengan memperbanyak pembangunan sarana pendidikan mulai sekolah dasar (SD) hingga perguruan tinggi termasuk lembaga pendidikan lainnya.

Salah satu hasilnya adalah pendirian Universitas Haluoleo atau UHO Kendari pada Agustus 1981.

Abdullah Silondae meninggal dunia menjelang akhir masa jabatannya pada tahun 1981.

Pemerintah pusat kemudian kembali menunjuk Mayjen TNI (Purn) Eddy Sabara sebagai Pj Gubernur Sultra.

Baca juga: Nama Perusahaan Tambang Nikel di Sulawesi Tenggara, Lokasi Pertambangan Konawe Konut Kolaka Bombana

Ir H Alala

Alala adalah Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) periode 23 September 1982 hingga 23 Desember 1992.

Dia adalah Gubernur Sultra yang lahir di Kota Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel), pada 25 Maret 1937.

H Alala menjadi gubernur setelah terpilih dalam sidang DPRD Tk I Provinsi Sultra terpilih kemudian diangkat berdasarkan Keppres RI.

Dia dilantik oleh Menteri Dalam Negeri Amir Mahmud di Kota Kendari pada 23 September 1982.

H Alala kemudian terpilih kembali sebagai gubernur untuk periode keduanya sejak 1987 melalui sidang DPRD Tk.I Sultra.

Dia mengakhiri masa jabatannya sebagai Gubernur Sulawesi Tenggara pada tanggal 23 September 1992.

Masa jabatannya sempat diperpanjang 2 bulan untuk mempersiapkan pencalonan hingga terpilihnya gubernur baru periode 1992-1997.

H Alala wafat pada 20 November 2003 dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Nasional Utama Kalibata.

Drs H Laode Kaimoeddin

Kaimoeddin adalah Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) periode 23 Desember 1992 hingga 18 Januari 2023.

Gubernur Sultra dua periode ini lahir di Raha, Kabupaten Muna, Provinsi Sultra, pada 26 Oktober 1935.

Laode Kaimoeddin wafat pada 30 Maret 2009 dan dimakamkan di pemakaman keluarga di Nanga-Nanga, Kota Kendari, Provinsi Sultra.

Sebelum menjabat gubernur dua periode, Kaimoeddin adalah Bupati Muna periode 1974-1981.

Baca juga: 8 Gubernur Sulawesi Tenggara, Edy Sabara menjadi Gubernur Sultra Terlama, Tersingkat La Ode Hadi

Dia kemudian terpilih sebagai Gubernur Sulawesi Tenggara definitif melalui pemilihan DPRD kemudian ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Presiden No 334/M/1992 tertanggal 7 Desember 1992.

Adapun pelantikannya bersama Wakil Gubernur D Muhiddin dipimpin Mendagri Rudini atas nama Presiden RI di Kota Kendari pada 23 Desember 1992.

Laode Kaimoeddin kemudian kembali kembali untuk periode kedua masa bakti 1997-2002 dengan wakilnya Drs. H. Hoesein Effendy SH.

Sebelum menjadi gubernur dan bupati, Kaimuddin juga pernah menjabat Kepala Seksi Ekonomi Bagian Pemerintahan Umum Provinsi Maluku (1962) hingga Anggota MPR RI/DPR RI (1971).

Termasuk menjabat Ketua Bapedda Provinsi Sultra serta Pembantu Gubernur Sultra wilayah Kepulauan dan Daratan.

H Ali Mazi SH

Ali Mazi adalah Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) periode 2003-2008 dan 2018-2023.

Ali menjadi Gubernur Sultra untuk periode pertamanya pada 18 Januari 2003 hingga 18 Januari 2008.

Kala itu, Ali Mazi bersama Wakil Gubernur Yusran Silondae dilantik setelah terpilih melalui pemilihan DPRD Sultra.

Ali sempat diadang kasus hukum dan dinonaktifkan sebagai gubernur melalui Keppres Nomor 45/P 2006 tertanggal 23 Oktober 2006.

Mendagri kemudian melantik Yusran menjadi Plt Gubernur Sultra.

Dalam perjalanan kasusnya, Ali Mazi dinyatakan tidak bersalah.

Dia kemudian kembali aktif sebagai gubernur pada 2007 menyusul terbitnya Keputusan Presiden (Keppres) hingga masa jabatannya berakhir pada 18 Januari 2008.

Ali Mazi pun maju menjadi calon gubernur menggandeng wakil Abdul Samad pada Pemilihan Gubernur atau Pilgub Sultra 2008.

Baca juga: Profil Ali Mazi Gubernur Sulawesi Tenggara 2018-2023, Lika-liku Pengacara hingga 10 Tahun Penantian

Tapi pilgub dimenangkan pasangan Nur Alam dan Saleh Lasata yang kemudian dilantik sebagai Gubernur-Wakil Gubernur Sultra pada 18 Februari 2008.

Dalam masa transisi kepemimpinan ini, Sekretaris Daerah atau Sekda Sultra Zainal Abidin sempat menjadi Plh Gubernur Sultra pada 18 Januari 2008-18 Februari 2008 hingga dilantiknya gubernur baru.

Pada Pilgub Sultra 2013, Ali Mazi menggandeng wakil Bisman Saranani kembali berkeinginan maju tapi pencalonannya digugurkan gegara syarat dukungan partai pengusung tidak mencukupi.

Ali kemudian kembali maju sebagai calon Gubernur Sulawesi Tenggara pada Pilgub Sultra 2018 menggandeng Lukman Abunawas.

Ali Mazi akhirnya terpilih kemudian dilantik sebagai Gubernur Sultra di Istana Negara pada Rabu 5 September 2018 lalu.

Ali dan Lukman akan menjabat sebagai gubernur-wakil gubernur hingga 5 September 2023 mendatang.

Profil H Ali Mazi lahir di Pasarwajo, Kabupaten Buton, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), pada 25 November 1961.

Sebelum menjabat gubernur, pria yang kini berumur 61 tahun tersebut adalah seorang advokat atau pengacara.

Salah satunya pengacara PT Indobuild untuk perpanjangan HGB Hotel Hilton di kawasan Senayan, Jakarta.

Dia pernah menjadi Ketua DPD I Golkar Sultra pada 2005-2010,
Ketua DPW Partai Nasdem Sultra 2013-2016, kemudian kembali memimpin partai besutan Surya Paloh tersebut sejak tahun 2022.

H Nur Alam SE MSi

Nur Alam adalah Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) periode 18 Februari 2008-18 Februari 2013 dan 18 Februari 2013-6 Juli 2017.

NA, akronim namanya, adalah politisi kelahiran Konda, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Provinsi Sultra, pada 9 Juli 1976 atau kini berusia 55 tahun.

Politisi Partai Amanat Nasional (PAN) ini kemudian terpilih menjadi Gubernur Sultra bersama wakilnya Saleh Lasata pada Pemilihan Gubernur atau Pilgub Sultra 2008.

Kala itu, Nur Alam mengalahkan petahana Ali Mazi pada pemilihan secara langsung pertama tersebut.

Dia dilantik untuk periode pertama 18 Februari 2008 dan kembali menjadi gubernur di periode keduanya pada 18 Februari 2013.

Namun Nur Alam tersandung kasus hukum dan diberhentikan menjadi gubernur pada 6 Juli 2017.

NA dinyatakan bersalah oleh pengadilan dan divonis 15 tahun penjara lalu menjadi 12 tahun berdasarkan putusan Mahkamah Agung (MA).

Wakilnya Saleh Lasata kemudian ditunjuk menjadi plt gubernur pada 6 Juli 2017 hingga hingga masa jabatannya berakhir 18 Februari 2018.

Teguh Setyabudi yang kala itu Pejabat Eselon I Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) kemudian ditunjuk menjadi Penjabat Gubernur Sulawesi Tenggara.

Dia dilantik sebagai Pj Gubernur Sultra pada 19 Februari 2018 dan menjabat hingga 5 September 2018 seiring dilantiknya Ali Mazi dan Lukman Abunawas sebagai gubernur-wakil gubernur yang baru.(*)

(TribunnewsSultra.com/Sitti Nurmalasari)

Berita Terkait

Ikuti kami di

AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved